Breaking News

Internasional

Warga Kota Utah Terkejut, Seorang Pria Bantai Keluarganya Sendiri di Gereja Sebelum Bunuh Diri

Warga bersama pemimpin kota kota kecil di Utah, Amerika Serikat (AS) dikejutkan dengan pembunuhan dan bunuh diri.

Editor: M Nur Pakar
Foto Keluarga Haight
Foto satu keluarga Haight yang menjadi korban penembakan oleh Michael di Utah, AS. 

Pembunuhan massal keluarga sebenarnya adalah jenis pembunuhan massal yang paling umum.

Sekitar 45 persen dari 415 penembakan massal sejak 2006, menurut database.

Itu terjadi dua kali lebih sering daripada penembakan massal yang membunuh anggota masyarakat.

Kebanyakan, tapi tidak semua, melibatkan pistol, hanya sekitar sepertiga melibatkan rumah tangga dengan kejadian kekerasan dalam rumah tangga sebelumnya.

Sebagian besar penyerang tidak memiliki riwayat kekerasan atau masa lalu kriminal, kata Fox.

Studi menemukan 81 % pembunuhan-bunuh diri terjadi di rumah dan 65 % melibatkan pasangan intim.

Fox mengatakan sebagian besar pembunuhan terbagi dalam dua kategori.

Yang pertama, pembunuhan dengan perantaraan, di mana si pembunuh dimotivasi oleh kemarahan atau kebencian dan membunuh anak-anak yang dipandang sebagai perpanjangan dari pasangannya.

Yang kedua, bunuh diri dengan proksi yang dimotivasi oleh keputusasaan atau depresi, paling sering kehilangan pekerjaan, dan penyerang membunuh anak-anak sebagai perpanjangan dari diri mereka sendiri.

"Dia ingin menyelamatkan mereka dari kesengsaraan hidup di dunia yang mengerikan ini," kata Fox.

“Selama bertahun-tahun, telah terjadi gerhana di masyarakat," jelasnya.

"Ada beberapa dekade yang lalu jika Anda kesulitan memberi makan keluarga Anda atau jika Anda kehilangan pekerjaan, tetangga akan datang dan mereka akan menawarkan dukungan emosional," tambahnya.

"Banyak orang tidak mengenal tetangga mereka akhir-akhir ini,” katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved