Breaking News

Permainan Lato-lato Makan Korban, Bocah 8 Tahun di Kalbar Harus Operasi Mata

Kondisi AN saat ini tampak sudah membaik dan mata yang dioperasi masih dapat melihat hanya sedikit kabur atau buram saja.

Warta Kota/Yulianto
Pedagang saat sedang mencoba memainkan latto-latto di Transera Waterpark Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat, Jumat 30 Desember 2022. Seorang anak di Kubu Raya Kalimantan Barat harus dioperasi setelah pecahan lato-lato menancap di matanya. 

 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Permainan lato-lato saat ini menjadi sebuah permainan yang ramai dimainkan baik dari kalangan anak-anak maupun orang dewasa.

Namun siapa sangka, dengan adanya permainan ini salah satu bocah berusia 8 tahun terpaksa harus menjalani operasi mata setelah bermain lato-lato.

Kejadian ini terjadi pada seorang anak laki-laki yang berusia 8 tahun, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Ayah korban AJ menceritakan saat kejadian tersebut terjadi pada 27 Desember 2022.

"Waktu itu AN lagi main lato-lato di rumah temannya, terus setelah pulang saya lihat matanya sudah merah," katanya kepada Tribun, Senin (9/1).


"Terus saya tanya kenapa?, awalnya tidak mau cerita, tapi saya pujuk akhirnya dia cerita, jadi pada saat main, lato-latonya pecah terus serpihannya tertancap di matanya," katanya.
Setelah mengetahui hal tersebut, ia dan beserta keluarganya segera membawa anaknya ke rumah sakit.

"Awal kejadian itu kita bawa dulu ke Kimia Farma kemudian mendapatkan rujukan dan kita rujuk ke RSUD Soedarso, setelah dirawat ternyata harus di operasi dan berjalan lancar," katanya.

Kondisi AN saat ini tampak sudah membaik dan mata yang dioperasi masih dapat melihat hanya sedikit kabur atau buram saja.

"Sekarang sih sudah mulai membaik, kita juga dikasi obat tetes dimana harus rutin untuk diberikan, cuma pandangan masih kabur dan matanya merah," jelasnya.

Namun demikian, sempat beredar di media sosial kejadian tersebut bukan terjadi di lingkungan sekolah, melainkan terjadi di rumahnya dan pada waktu libur sekolah. Plt Kepala Sekolah SDN 07 Sungai Raya, Sulistini menjelaskan kebenaran yang terjadi atas informasi yang menyebar di sosial media.

"Yang beredar di media sosial itu sebenarnya bukan terjadi di sekolah, waktu itu hanya mengimbau saja kepada guru-guru untuk melarang anak murid membawa lato-lato di sekolah dan kejadiannya bukan di sekolah," jelasnya.

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menanggapi serius terkait permainan Lato-lato yang menciderai mata kiri AN. Keseriusan Bupati Muda, akan segera ditangani dan dibantu dalam pengobatan dengan meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya mem-follow up perawatan dan kesehatan AN.

"Nanti Dinas Kesehatan yang akan menindaklanjutinya. Sudah saya informasikan hal ini ke Pak Marijan (Kadiskes KKR, red)," kata Muda Mahendra.

Baca juga: Uni Emirat Arab Akan Masukkan Mata Pelajaran Sejarah Holokus Yahudi ke Sekolah-Sekolah

Baca juga: Gempa Guncang Pacitan Jawa Timur, Dirasakan hingga 18 Wilayah, Begini Keterangan BMKG

Terkait peristiwa anak yang terkena dampak permainan lato-lato tersebut, Bupati Muda akan mengeluarkan surat edaran. "Nanti kita akan keluarkan surat edaran, agar tidak membawa mainan serupa atau yang dapat menganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah," ungkap Muda. Muda Mahendrawan juga mengatakan dirinya meminta pihak sekolah dan para orangtua untuk mengawasi anak-anak.

"Boleh bermain, jika di luar sekolah, dan mohon atensi pada seluruh guru dan orangtua agar mengingatkan dan mengawasi anaknya untuk fokus belajar jika di sekolah," ujarnya. Selain itu, Muda juga mengatakan bahwa dirinya tidak melarang permainan Lato-lato. Hal ini karena berdampak pada permainan tradisional yang mencegah anak pada green screen atau gadget. Pertimbangan ini ujarnya juga membawa dampak positif bagi anak untuk saling berinteraksi pada teman-teman di lingkungan dan meningkatkan solidaritas dan sosial.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved