Permainan Lato-lato Makan Korban, Bocah 8 Tahun di Kalbar Harus Operasi Mata

Kondisi AN saat ini tampak sudah membaik dan mata yang dioperasi masih dapat melihat hanya sedikit kabur atau buram saja.

Warta Kota/Yulianto
Pedagang saat sedang mencoba memainkan latto-latto di Transera Waterpark Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat, Jumat 30 Desember 2022. Seorang anak di Kubu Raya Kalimantan Barat harus dioperasi setelah pecahan lato-lato menancap di matanya. 

Kepala Dinas Kesehatan Kubu Raya Marijan mengatakan AN sedang dalam pemulihan kesehatan di rumahnya."Anak tersebut sudah di rumah, dia rawat jalan, dan jika butuh pengobatan atau obat-obatan kita segera memberikannya," katanya.

Marijan mengatakan, anak berstatus pelajar SD tersebut akan menjalani rawat jalan ke dokter awal yang merawatnya. Jika dibutuhkan pendampingan, tim medis Kubu Raya akan senantiasa siap. Kadis Marijan menuturkan kondisi mata kiri AN yang terluka dan mengalami pendarahan akibat permainan lato-lato, akan sembuh kembali pulih seperti semula jika menjalani perawatan medis secara intensif.

Peminat Berkurang
Imbas adanya bocah harus operasi mata akibat permainan lato-lato, pedagang mulai mengeluhkan sepinya pembeli. "Sekarang sih sudah kurang peminatnya, tidak seperti awal-awal jual," kata Abdul salah seorang pedagang lato-lato.

Lato-lato tersebut awalnya ia jual dengan harga Rp 25.000 sudah bisa membawa 2 buah lato-lato, namun untuk saat ini hanya Rp 10.000 saja. "Awal-awal 25.000 dapat dua, sekarang satunya cuma 10.000 saja," jelasnya.

Dan untuk penjualan pada saat awal-awal menjual lato-lato tersebut bisa laku hingga belasan buah, namun sekarang dalam sehari hanya laku 7 hingga 10 buah saja. Hal senada juga disampaikan oleh Lina yang juga menjual permainan lato-lato.

"Kalau per harinya laku berapa sih tak tahu juga ya, soalnya tak pernah hitung, tapi kalau penjualan sudah mulai kurang," katanya.

Baca juga: Irjen Kemenag Kunjungi MAN 1 Banda Aceh, Harapkan Studi Banding ke Salah Satu Madrasah di Bali

Selain itu, harga yang dijulanya juga sudah mulai turun harga. "Sekarang sih harganya yang kecil sudah 10.000 dan yang besar cuma 12.000, kalau dulu yang besar 15.000," jelasnya.

Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah (Penmad) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Mempawah, Rudiansah memberikan imbauan kepada seluruh madrasah untuk melarang pelajarnya membawa mainan Lato-lato yang saat ini sedang viral.
Bukan tanpa alasan, larangan membawa mainan Lato-lato tersebut tentunya ada beberapa pertimbangan dan alasan, salah satunya dampak negatif dari permainan Lato-lato yang dapat membahayakan para pemainnya terutama anak kecil. Karena diketahui bola dari mainan Lato-lato tersebut terbilang cukup keras, yang apabila terkena pantulan yang kerang ke bagian tubuh dapat mengakibatkan pemainnya lebam-lebam ataupun benjolan.

"Bahkan bukan hanya itu, beberapa waktu yang lalu, sempat didengar informasi satu bocah laki-laki berusia 8 Tahun di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, yang harus menjalani operasi mata setelah mainan Lato-lato yang dimainkannya pecah, dan serpihannya menancap di matanya," terang Rudiansah.

Oleh sebab pertimbangan dampak bahaya tersebut, Rudiansah mengatakan pihaknya akan memberikan edaran surat imbauan terkait larangan membawa mainan Lato-lato di Madrasah.

"Adapun pertimbangan yang kami ambil terkait larangan membawa mainan Lato-lato ke sekolah/madrasah yakni agar siswa belajar lebih konsentrasi, kemudian untuk menghindari kemungkinan terjadinya bahaya pada siswa, sehubungan terjadinya korban pada anak-anak saat bermain Lato-lato," terang Rudiansah.

Untuk itu, Rudiansah berharap peran serta Kepala Madrasah, para guru dan orang tua turut mengawasi anak-anaknya dalam hal bermain.

"Untuk di sekolah/madrasah, kami berharap peran serta dewan guru untuk mengawasi para siswa dalam bermain, terutama permainan yang dapat membahayakan. Jangan sampai ada siswa/anak kita yang menjadi korban dari permainan Lato-lato yang saat ini viral. Kita bukan melarang mainan tersebut, namun mainkan lah sesuai kondisi dan tempat serta pengawasan orang tua," ujarnya.(Tribun Network/ram/bal/wly)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved