Jamaah Umrah Aceh Terdampar

Tim Advokasi Jenguk Jamaah Umrah Asal Aceh di Cisarua

Sebanyak 12 dari 14 orang jamaah umrah tersebut dijadwalkan terbang ke Tanah Suci pada hari Rabu, (11/1/2023).

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Taufik Hidayat
Foto Kiriman Warga
Ketua Umum PPTIM dan Tim Advokasi PPTIM berfoto bersama dengan para jamaah umrah asal Aceh di tempat transit, Cisarua, Bogor. 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum  Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda (PPTIM) H Muslim Armas didampingi Tim Advokasi TIM jenguk 14 jamaah umrah asal Aceh di Cisarua, Bogor, Senin (9/1/2023).

Sebanyak 12 dari 14 orang jamaah umrah tersebut  dijadwalkan terbang ke Tanah Suci pada hari Rabu, (11/1/2023). Sementara sebanyak 11 jamaah lainnya sudah berangkat lebih dulu pada 4 Januari 2023 lalu.

"Kita datang menjenguk saudara-saudara kita yang menurut laporan tertunda keberangkatannya ke tanah suci. Laporan yang kita terima para  jamaah ini  sudah berada di Cisarua selama 23 hari," kata Muslim Armas yang datang didampingi T Arifin dan M Basir, dari Divisi Advokasi PPTIM.

Seperti diberitakan, sebanyak 25 jamaah umrah asal Aceh Barat dan Nagan Raya tertunda keberangkatannya ke tanah suci setelah tiba di Jakarta. Para jamaah ini berangkat dari Aceh Barat pada 15 Desember 2022 ke Medan. Kemudian dengan pesawat udara diterbangkan ke Jakarta. Tapi yang menjadi pertanyaan para jamaah, setelah tiba di Jakarta, mereka  diinapkan di Cisarua, Bogor, di sebuah lokasi berada di Jalan Raya Bogor.

"Semula disebutkan hanya transit di Jakarta. Tapi kemudian sampai 23 hari kami diinapkan di sini," cerita Salah seorang  jamaah Teuku Zulfitri AS atau Wali Bubon.

Tapi Teuku Zulfitri bersyukur bahwa sudah ada kejelasan bahwa pihak travel akan memberangkatkan jamaah yang masih tertahan pada Rabu lusa. 

Ketua Umum PPTIM Muslim Armas mengharapkan agar tidak ada lagi persoalan setelah pemberangkatan nanti jamaah ke Tanah Suci. "Kita harapkan agar jamaah tidak lagi menghadapi masalah. Karena itu kita akan kawal persoalan ini, sebab ini terkait dengan masyarakat kita sendiri," kata Muslim Armas.

Tim Advokasi TIM T Arifin dan M Basyir menekankan, apapun persoalan yang diahdapi oleh perusahaan travel, agar tidak membiarkan keberadaan jamaah. "Mereka berangkat dari Meulaboh dan tentu harus dikembalikan lagi ke Meulaboh. Jangan sampai nanti, sekembali dari Tanah Suci ke  kemudian terlantar lagi di Jakarta," kata M Basyir yang juga seorang pengacara profesional di Jakarta.

Teuku Arifin mengingatkan pula, persoalan internal perusahaan travel jangan sampai merugikan jamaah, karena jamaah sudah menuntaskan kewajibannya membayar biaya perjalanan umrah.(*)

Baca juga: Wanita ISIS Asal AS di Kamp Suriah Berharap Pulang dan Siap Masuk Penjara, Ini Kisah Gelapnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved