Awas! Penipu Gentayangan Cari Mangsa, Modusnya Jadi Perantara Jual Beli Kendaraan Bermotor

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Warga Kabupaten Aceh Utara diimbau agar berhati-hati dengan modus baru penipuan dalam pembelian kendaraan bermotor jenis mobil dan sepeda motor (sepmor).

Sebab pada Januari 2023, Satuan Reskrim Polres Aceh Utara sudah menerima dua laporan pengaduan dalam kasus tersebut. 

Imbauan itu disampaikan Kapolres Aceh Utara, AKBP Deden Heksaputera S, SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Agus Riwayanto Diputra, MH, Rabu (11/1/2023).

Kasat Reskrim meminta agar masyarakat berhati-hati ketika akan membeli atau menjual kendaraannya pada orang yang tidak dikenalnya, apalagi via online. 

“Ada modus baru penipuan jual beli kendaraan, skema segitiga,” ujar Kasat Reskrim AKP Agus kepada Serambinews.com.

Di dalam modus skema segitiga ini, urai Kasat Reskrim, penipu berperan sebagai perantara yang akan menipu pemilik mobil atau penjual maupun pembeli.

Baca juga: VIDEO Modus Penipuan IRT di Lhokseumawe Rp 2,7 Miliar Lancarkan Aksinya untuk Bayar Hutang

Dalam arti, lanjut Kasat Reskrim, pelaku penipuan bertindak sebagai penjual sekaligus pembeli.

Sebelum korban pembeli dan penjual dipertemukan, penipu sudah lebih dahulu berkomunikasi dengan kedua korban (penjual dan pembeli) agar mengikuti arahan si penipu.

“Dua kasus yang dilaporkan ke kita sedang ditangani penyidik,” kata Kasat Reskrim. 

Untuk barang bukti yang sudah berhasil diamankan adalah satu unit mobil Toyota Avanza di kawasan Matangkuli.

Satu lagi yakni Mobil Honda Jazz di Kecamatan Syamtalira Aron.

Kedua mobil ini diamankan untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Baca juga: VIDEO Viral Pengendara Motor Ketuk Kaca Mobil, Diduga Minta Uang, Disebut Modus Penipuan Baru

 “Pelapornya merupakan warga di luar di Kabupaten Aceh Utara, yaitu kawasan Bireuen dan Pidie,” ujarnya. 

Disebutkan Kasat Reskrim, pelaku yang berperan sebagai perantara tersebut memasang iklan mobilnya di sejumlah media sosial dan sekaligus sebagai pembeli.

Kemudian pelaku meminta kepada pemilik mobil agar prosesnya dilakukan olehnya, termasuk penerima uang sebagai dari calon pembeli. 

“Setelah calon pembeli mentransfer uang seratusan juta kepada pelaku yang berperan sebagai perantara, kemudian ketika dihubungi kembali nomor handphone tidak aktif lagi,” ungkap Kasat Reskrim.

Kemudian calon pembeli itu menghubungi pemilik mobil untuk menyerahkan mobil tersebut. 

Namun, pemilik mobil tidak bersedia menyerahkan mobil karena alasan belum menerima uang.

Baca juga: Keluarga Jamaah Umrah Adukan Dugaan Penipuan Ke Polres Aceh Barat, Sudah 25 Hari Terlantar di Bogor

Sehingga kedua korban tersebut melaporkan kasus tersebut ke polisi. 

“Karena itu, kita imbau kepada warga supaya berhati-hati ketika akan menjual atau membeli kendaraan kepada orang yang tidak dikenal, jangan mudah percaya,” ujar Kasat Reskrim. 

Kasat Reskrim juga menyebutkan, dalam kasus tersebut pihaknya sudah memeriksa saksi dari pelapor dan pemilik mobil tersebut untuk penyelidikan kasus tersebut. 

“Saat ini, kami sedang koordinasi dengan legal bank BSI Jakarta untuk dapat membantu profiling pemilik rekening yang digunakan pelaku kejahatan,” terang AKP Agus.

Ditambahkan dia, hasil penyelidikan sementara, pelaku dideteksi berada di luar Aceh, yaitu di Kalimantan.

Namun, dalam komunikasi dengan calon pembeli, pelaku dalam kasus pertama mengaku tinggal di kawasan Meulaboh dan pelaku yang kedua mengaku tinggal di kawasan Subulussalam.

Baca juga: Terbuai Rayuan Travel Murah, Gadis Ini jadi Korban Penipuan hingga Setengah Miliar

“Sekali lagi kita imbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam transaksi jual beli kendaraan,” pungkas Kasat Reskrim.(*)