Sambil Menangis, Putri Candrawathi Sebut Yosua Masuk Kamarnya saat Dirinya Tertidur
Putri Candrawahi menyebut Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masuk ketika ia tengah tidur di rumah pribadi di Magelang pada tanggal 7 Juli 20
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa Putri Candrawahi menyebut Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J masuk ketika ia tengah tidur di rumah pribadi di Magelang pada tanggal 7 Juli 2022.
Hal itu disampaikan Putri menjawab pertanyaan Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso dalam keterangannya sebagai terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
“Sekarang saya mau tanya kapan saudara sadar bahwa Yosua masuk ke kamar saudara,” tanya Hakim Wahyu dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (11/1/2023).
Menjawab pertanyaan Hakim Wahyu, Putri Candrawahi mengaku tengah beristirahat di rumahnya.
Tiba-tiba istri mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Ferdy Sambo itu mendengar suara pintu yang terbuka.
“Waktu itu saya tertidur terus terdengar pintu kayak dibuka keras kayak ‘gruk’ begitu terus saya membuka mata saya,” tutur Putri Candrawathi.
Dalam menceritakan peristiwa ini, Putri Candrawathi terlihat dalam kondisi menahan tangis.
Melihat raut wajat Putri Candrawathi, Hakim Wahyu kemudian memintanya tidak perlu menjelaskan detil soal tindakan Brigadir J ketika masuk ke kamarnya.
“Enggak perlu diceritakan semuanya saya cuma ingin tahu waktunya, kan Saudara pernah memberikan keterangan kemarin ya,” timpal Hakim Wahyu melihat Putri Candrawathi menahan tangis.
“Yosua sudah ada di dekat kaki saya,” jawabnya dengan suara bergetar menahan tangis.
Dalam kasus ini, Putri Candrawathi didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J bersama Ferdy Sambo, Richard Eliezer, Ricky Rizal atau Bripka RR dan Kuat Ma'ruf.
Dalam dakwaan disebutkan, Bharada E menembak Yosua atas perintah Ferdy Sambo yang saat itu masih menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri.
Peristiwa pembunuhan disebut terjadi lantaran adanya cerita sepihak dari istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, yang mengaku dilecehkan oleh Brigadir J di Magelang pada 7 Juli 2022.
Ferdy Sambo kemudian marah dan merencanakan pembunuhan terhadap Yosua yang melibatkan Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf di rumah dinasnya di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.
Akibat perbuatannya, Sambo, Putri, Richard, Ricky, dan Kuat didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 56 ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Kelimanya terancam pidana maksimal hukuman mati, penjara seumur hidup atau selama-lamanya 20 tahun.
Baca juga: Tangisan Putri Candrawathi Kembali Pecah Saat Ditanya Hakim soal Peristiwa Pelecehan di Magelang
Hakim Tanya Putri Tak Divisum Setelah Dilecehkan, Sambo: Saya Tak Pikir Logis Saat Itu
Majelis Hakim sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat mempertanyakan sikap Ferdy Sambo yang tidak melakukan langkah visum saat mengetahui cerita pelecehan seksual yang dilakukan korban Yosua ke istrinya, Putri Candrawathi.
Hakim Ketua Iman Wahyu Santosa menanyakan, Sambo bukanlah orang baru di bidang reserse dan kriminal.
Bahkan, Ferdy Sambo pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
"Artinya, pengalaman saudara sebagai anggota reserse sudah mumpuni, betul ya?" kata Hakim.
"Betul, Yang Mulia," ujar Sambo.
Hakim kemudian bertanya, saat Sambo mendapat cerita tentang pelecehan seksual yang diceritakan Putri Candrawathi, mengapa tidak ada inisiatif mengambil langkah pembuktian.
"Apakah Saudara tidak bertanya, atau paling tidak menyarankan, 'Ayo, kita visum lebih dulu', atau paling enggak Saudara selaku suami, ayo kita ke dokter dulu untuk memeriksa barangkali ada sangkutannya, ada mohon maaf PMS atau yang lain-lain, kenapa Saudara tidak lakukan itu dulu?" tanya Hakim.
Sambo kemudian menyebut langkahnya tidak melakukan visum adalah langkah yang dia sesali dalam kasus pelecehan seksual istrinya.
"Itulah yang saya sesali, Yang Mulia, saya tidak berpikir logis pada saat itu setelah mendengar pukulan berat yang diderita istri saya, Yang Mulia. Saya minta maaf karena ini harus panjang seperti ini, Yang Mulia," ucap Sambo.
Dalam kasus ini, Ferdy Sambo didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J bersama Putri Candrawathi, Richard Eliezer atau Bharada E, Ricky Rizal atau Bripka RR, dan Kuat Ma'ruf.
Dalam dakwaan disebutkan, Bharada E menembak Yosua atas perintah Ferdy Sambo yang saat itu masih menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.
Peristiwa pembunuhan disebut terjadi lantaran adanya cerita sepihak dari istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, yang mengaku dilecehkan oleh Brigadir J di Magelang pada 7 Juli 2022.
Ferdy Sambo kemudian marah dan merencanakan pembunuhan terhadap Yosua yang melibatkan Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf di rumah dinasnya di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.
Akibat perbuatannya, Sambo, Putri, Richard, Ricky, dan Kuat didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 56 ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Kelimanya terancam pidana maksimal hukuman mati, penjara seumur hidup, atau selama-lamanya 20 tahun.
Khusus untuk Sambo, jaksa juga mendakwanya terlibat obstruction of justice atau perintangan proses penyidikan pengusutan kasus kematian Brigadir J.
Eks perwira tinggi Polri itu dijerat dengan Pasal 49 juncto Pasal 33 subsider Pasal 48 Ayat (1) juncto Pasal 32 Ayat (1) UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 dan/atau Pasal 233 KUHP subsider Pasal 221 Ayat (1) ke 2 juncto Pasal 55 KUHP.
Baca juga: VIDEO VIRAL Momen Resepsi Gadis Kembar Tiga Digelar Serentak, Ijab Kabul Pernikahan di Hari Berbeda
Baca juga: Hasil Malaysia Open 2023 – Ditangan Wakil Jepang, Zachariah/Hediana Terhampas di Babak Pertama
Baca juga: Hotman Paris Punya Firasat Tak Enak Terkait Nasib Tiko, Keributan Keluarga, Ingin Warisan Bu Eny?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tahan Tangis, Putri Candrawathi Sebut Yosua Tiba-tiba Masuk Kamar saat Dia Tertidur",
Dituntut 6 Tahun Penjara, Fariz RM Siap Terima Putusan Hakim: Saya Ikhlas |
![]() |
---|
VIDEO Istri Ferdy Sambo Dapat Remisi Kemerdekaan 9 Bulan |
![]() |
---|
Putri Candrawathi Istri Ferdy Sambo Dapat Remisi 9 Bulan di HUT RI, Rajin Donor Darah di Lapas |
![]() |
---|
Tersandung Tuduhan Pelecehan Seksual, Michael Franti Putus Kontrak dan Festival Besar Dibatalkan |
![]() |
---|
Polisi Temukan Adanya Bullying, Kelalaian dan Pelecehan Seksual dalam Kasus Kematian Zara Qairina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.