Kuota Haji Aceh Tahun 2023 Sebanyak 4.393 Orang, Segini Kisaran Ongkos Naik Hajinya

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) telah melakukan kerja sama dengan Kementerian Haji Arab Saudi terkait kuota haji tahun 2023.

Di mana dalam kesepakatan itu, kuota haji untuk jamaah Indonesia yang disetujui sebanyak 221 ribu orang.

Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Aceh, Drs H Arijal mengatakan, kuota haji untuk Indonesia sudah kembali normal seperti sebelum pandemi Covid-19.

Dengan kuota tersebut, sebut dia, Calon Jamaah Haji (CJH) asal Aceh yang nantinya diberangkatkan ke Tanah Suci pada tahun 2023 ini, sebanyak 4.393 orang.

"Kalau tahun lalu pasca Covid-19, hanya 2.023 orang saja,” ujar Arijal.

“Sehingga jamaah ada yang masih tersisa tahun lalu karena terbatas dengan umur. Untuk haji kali ini, tidak lagi," terang Arijal kepada Serambinews.com, Kamis (12/1/2023).

Baca juga: Kuota Haji 2023 untuk Indonesia 221 Ribu Orang, Jamaah Lansia Bisa Berangkat

Dia menerangkan, jika tahun lalu jamaah haji yang bisa berangkat di batasi usia hanya untuk 65 tahun saja.

Tapi untuk pelaksanaan haji kali ini, paparnya,  tidak lagi menerapkan aturan yang sama.

Jadi, lanjut dia, bagi jamaah haji yang sudah terdaftar pada tahun 2022, akan diprioritaskan pada tahun 2023 ini.

"Nggak ada batas umur lagi sekarang. Untuk daftar tunggu sendiri, jamaah kita di Aceh sudah 130 ribu orang dengan masa tunggu mencapai 32 tahun," jelasnya.

ONH Tahun 2023

Di sisi lain, Arijal membeberkan, terkait untuk biaya haji, tahun ini diperkirakan akan mengalami kenaikan. 

Sebab, urainya, untuk biaya haji tahun lalu per orangnya mencapai Rp 92 juta. 

Baca juga: VIDEO Kuota Haji Kembali 100 Persen, Wapres Ingatkan Calon Jamaah Haji Bersiap Diri

“Jamaah haji hanya menyetor Rp 32 juta saja, dan selebihnya disubsidi oleh pemerintah,” papar dia.

"Lebih kurang 58 persen sudah di subsidi oleh pemerintah,” sebutnya.

“Jadi ke depannya mungkin akan sedikit naik biaya haji. Karena memenuhi biaya kebutuhan operasional penyelenggara haji," pungkas Arijal.(*)