Dua Pria di Gresik Pura-pura Jadi Dukun Pengganda Uang, Uang Korban Diganti dengan Uang Mainan

Mohamad Yanto berpura-pura menjadi dukun dan melakukan sebuah ritual untuk menggandakan uang korban.

Editor: Amirullah
SURYA.CO.ID/Willy Abraham
Barang bukti uang mainan dan tempat praktik dukun pengganda uang di Gresik yang berlokasi di Perum Grand Verona. 

Satreskrim Polres Gresik menemukan 23 kantong darah, keris, dan sejumlah barang bukti ketika proses penangkapan.

Setelah ditelusuri, terungkap 23 kantong darah ini disediakan oleh tersangka Mohamad Islah.

Kasat Reskrim Polres Gresik, Iptu Aldhino Prima Wirdan, mengatakan penetapan tersangka ini dilakukan setelah petugas melakukan proses pemeriksaan kepada korban dan warga sekitar.

"Dukun dan seorang penjual kantong darah sudah kami tetapkan sebagai tersangka," bebernya, dikutip dari Surya.co.id.

Tersangka Mohamad Islah menjual kantong darahnya seharga Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu per kantong.

Dalam menjalankan praktiknya, darah ini digunakan seolah-olah keluar dari jenglot dan uang yang disetorkan korban akan menjadi berlipat ganda.

Uang yang digunakan tersangka ternyata hanya uang mainan dari berbagai pecahan mata uang.

Terkait asal tersangka Mohamad Islah mendapatkan kantong darah, masih didalami polisi.

"Masih kami dalami, dari mana tersangka MI mendapatkan kantong darah untuk ritual tersebut," pungkasnya.

3. Sejumlah Barang Bukti Diamankan

Barang bukti uang mainan dan tempat praktik dukun pengganda uang di Gresik yang berlokasi di Perum Grand Verona.
Barang bukti uang mainan dan tempat praktik dukun pengganda uang di Gresik yang berlokasi di Perum Grand Verona. (SURYA.CO.ID/Willy Abraham)

Sementara itu, Kanit Pidek Sat Reskrim Polres Gresik, Ipda Lutfi Hadi, mengatakan barang bukti lain dari kasus ini adalah uang mainan.

"Setelah mendatangi TKP melakukan penyelidikan, didapat ada uang mainan di setiap bendelnya. Bagian depan dan belakang setiap bendel diberi uang asli, sementara bagian tengah berisi uang mainan," pungkasnya.

Sampai saat ini baru ada satu korban yang melaporkan kasus penipuan yang sudah dilakukan pelaku selama satu tahun.

"Untuk berapa korbannya masih kami dalami, sementara masih ada satu korban yang telah melapor," tuturnya.

Dugaan sementara, pelaku menggunakan berbagai barang klenik agar korban percaya dengan aksinya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved