Berita Banda Aceh

Puskopti Aceh Tolak Kebijakan Mendag Beri Subsidi ke Importir Kedelai

Puskopti Aceh bersama pelaku usaha tempe dan tahu menolak kebijakan Mendag Zulkifli Hasan yang akan memberikan subsidi untuk importir kacang kedelai

Editor: bakri
SERAMBINEWS/HERIANTO
Pekerja toko sembako memikul kacang kedelai yang akan dibeli pelaku usaha tempe dan tahu, Selasa (17/1/2023). 

BANDA ACEH - Pengurus Pusat Koperasi pengrajin Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) Aceh bersama pelaku usaha tempe dan tahu menolak kebijakan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang akan memberikan subsidi untuk importir kacang kedelai.

“Kebijakan Mendag itu tidak menjamin harga kedelai ditingkat pedagang bisa murah,” kata Zikra, pelaku usaha tempe dan tahu soybin, Selasa (17/1/2023).

Diungkapkan, sebelumnya harga ekonomis kedelai paling tinggi Rp 10.000/kg.

Namun sekarang harganya sudah mencapai Rp 13.800/kg.

Karena harga kedelai sudah melambung tinggi, banyak pelaku usaha tempe dan tahu yang terpaksa menurunkan produksinya.

Diakui, Pemerintah Pusat pernah memberikan subsidi harga kedelai kepada produsen tempe dan tahu sebesar Rp 1.000/kg.

Namun subsidi itu tidak efektif karena harga kedelai di pasaran umum berada di atas Rp 13.000/kg.

“Penyerapan dana subsidi pembelian kacang kedelai oleh pelaku usaha tempe dan tahu secara nasional tidak maksimal, sehingga programnya distop,” ujarnya.

Baca juga: Dinas Pangan Aceh Subsidi Ongkos Angkut Kedelai untuk Bantu Pelaku Usaha Tahu dan Tempe di Aceh

Baca juga: Harga Kacang Kedelai Mahal, Produksi Tahu dan Tempe Turun

Semestinya, kata Zikra, jika pemerintah ingin membantu pelaku usaha tempe dan tahu di daerah, jangan importirnya yang diberi subsidi, tapi Bulog diizinkan mengimpor kedelai.

Kemudian menetapkan harga kedelai di daerah Rp 9.000-Rp 10.000/kg.

“Cara seperti itu lebih rasional, ketimbang memberikan subsidi kepada importir.

Karena importir tidak bisa menjamin harga kedelai di daerah,” tandas Zikra.

Sementara Ketua Puskopti Wilayah Aceh, Teuku Tansri Jauhari, mengatakan, daya serap bantuan subsidi harga kedelai pada tahun 2022 lalu tidak maksimal, karena harganya sudah di atas harga ekonomis.

Dikatakan, pelaku usaha tempe dan tahu sudah merasa berat, jika harga kedelai mencapai Rp 13.000-Rp 14.000/kg.

Dengan harga setinggi itu, maka keuntungan yang bisa diraih pelaku usaha menipis sekitar 10 persen.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved