Militan Al-Shabab Ledakkan Bom Bunuh Diri di Gerbang Wali Kota Mogadishu, Lima Orang Terluka

SERAMBINEWS.COM, MOGADISHU - Ledakan bom bunuh diri guncang gerbang Kantor Wali Kota di ibu kota Somalia Mogadishu pada Minggu (22/01/2023).

Serangan itu menyebabkan lima orang terluka dan tembakan sempat terus terdengar seusai ledakan bom.

Kelompok militan Al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Abdikadir Abdirahman, Direktur Layanan Ambulans Aamin kepada Reuters mengatakan staf ambulans telah mengevakuasi lima orang yang terluka dari lokasi ledakan.

Tembakan masih berlangsung dan sulit bagi ambulans untuk mengakses daerah itu, katanya.

"Kami berada di kantor dan kami dibuat tuli oleh ledakan, kami berlari keluar, diikuti tembakan," kata Farah Abdullahi, yang bekerja di kantor wali kota.

Baca juga: Serangan Udara AS Tewaskan 30 Anggota Al-Shabab, Tentara Somalia dan Militan Bertempur Sengit

Kantor wali kota terletak di gedung kantor pusat pemerintah di Mogadishu yang dijaga dengan baik.

Jalan memiliki penghalang beton dan banyak penghalang jalan.

Bangunan itu berjarak sekitar satu setengah kilometer dari Villa Somalia, kantor presiden.

Pasukan keamanan segera mengunci daerah itu, tetapi baku-tembak antara tentara dan penyerang sempat adu tembak.

"Mujahidin kami telah menyerbu markas besar pemerintah murtad Mogadishu yang dijaga dengan baik," kata Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi militer Al-Shabab dalam sebuah pernyataan.

"Kami pertama kali mulai dengan bom bunuh diri dan kemudian pejalan kaki memasuki gedung setelah membunuh penjaga gedung," tambahnya.

Baca juga: Menteri Somalia Selamat, Melarikan dari Pintu Belakang Hotel, Sebelum Bom Bunuh Diri Meledak

Al Shabab sering melakukan pengeboman dan serangan senjata terhadap sasaran di Mogadishu dan di seluruh negeri.

Kelompok tersebut telah menyerang pemerintah pusat Somalia sejak tahun 2006.

Dimana, berusaha menggulingkannya dan menggantinya dengan aturannya sendiri yang berpegang pada interpretasi yang ketat dari hukum syariah Islam.

Al Shabab telah meningkatkan serangan dalam beberapa bulan terakhir ini untuk menunjukkan ketahanan.

Presiden Hassan Sheikh Mohamud telah memerintahkan serangan terhadap sekutu Al-Qaeda itu sejak Agustus 2022 lalu.(*)