Internasional

Puluhan Ribu Warga Israel Kembali Demonstrasi, Tolak Rencana Benjamin Netanyahu Ubah Peradilan

Puluhan ribu warga Israel melakukan demonstrasi di Tel Aviv pada Sabtu (21/01/2023) malam untuk memprotes rencana pemerintah baru Perdana Menteri

Editor: M Nur Pakar
AP/Oded Balilty
Warga Israel memprotes Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahan sayap kanan yang akan merubah sistem peradilan di Tel Aviv, Israel, Sabtu (21/01/2023) malam. 

SERAMBINEWS.COM, TEL AVIV - Puluhan ribu warga Israel melakukan demonstrasi di Tel Aviv pada Sabtu (21/01/2023) malam untuk memprotes rencana pemerintah baru Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Netanyahu akan segera merombak sistem Peradilan, sebuah tindakan yang menurut para penentang membahayakan fundamental demokrasi negara itu.

Media Israel, mengutip polisi, mengatakan sekitar 100.000 orang melakukan protes.

Protes itu menyusul demonstrasi lain pekan lalu yang juga menarik puluhan ribu orang dalam tantangan awal terhadap Netanyahu, seperti dilansir AP, Minggu (22/01/2023).

Bersama pemerintahan ultranasionalis dan ultra-Ortodoksnya, sayap paling kanan dalam sejarah Israel.

Pemerintah mengatakan ketidakseimbangan kekuatan telah membuat hakim dan penasihat hukum pemerintah terlalu banyak mempengaruhi pembuatan undang-undang dan pemerintahan.

Baca juga: Warga Israel Protes Kebijakan Baru Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Ancam Demokrasi dan Kebebasan

Netanyahu telah berjanji untuk melanjutkan perubahan meskipun ditentang.

Para demonstran memenuhi jalan-jalan utama di kota metropolis tepi pantai, mengibarkan bendera Israel dan spanduk bertuliskan:

“Anak-anak Kami Tidak Akan Hidup dalam Kediktatoran” dan “Israel, Kami Memiliki Masalah.”

“Ini menjadi protes untuk membela negara,” kata pemimpin oposisi dan mantan Perdana Menteri Yair Lapid, yang bergabung dalam protes tersebut.

“Orang-orang datang ke sini hari ini untuk melindungi demokrasi mereka," tambahnya.

“Semua generasi prihatin, karena ini bukan lelucon, ”kata Lior Student, seorang pengunjuk rasa.

"Ini adalah redefinisi demokrasi yang lengkap," tambahnya.

Baca juga: Palestina Serukan Seluruh Rakyat Bersatu, Melawan Pemerintahan Kejam Benjamin Netanyahu

Protes lainnya terjadi di kota-kota Jerusalem, Haifa dan Bersyeba.

Selain protes, tekanan telah meningkat pada pemerintah Netanyahu setelah Jaksa Agung meminta Netanyahu memecat sekutu utama Kabinet.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved