Berita Pidie
Cerita Anggota Tim SAR Pidie Evakuasi Korban Banjir Pakai Rakit Bambu dan Batang Pisang
Proses evakuasi terus dilakukan tim sepanjang malam. Ia tak mendata berapa jumlah korban terjebak banjir, sebab fokusnya untuk menyelamatkan warga.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Semua korban, kata Syukri, dibawa ke tempat aman seperti di masjid-masjid dan pinggiran jalan raya.
Hingga Senin (23/1/2023) sore, banjir sudah berangsur surut. Namun kondisi cuaca belum kondusif dan hujan masih turun.
“Informasi yang kami terima dari Tangse, di sana cukup mendung. Kalau di sana (Tangse) sudah hujan, debit air sungai bakal naik dan banjir susulan kemungkinan terjadi,” ujarnya sembari menghimbau warga untu tetap waspada dan siap siaga.
Anggota Bidang Komunikasi Satgas SAR Pidie ini mengaku sangat keterbatasan alat dalam mengevakuasi korban banjir “Kita dari Pemerintah Pidie tak pernah terima alat seperti Rubber Boat, mobil Rescue dan alat extrikasi lainnya,” ungkapnya.
Baca juga: Lima Kecamatan di Pidie Jaya Terendam Banjir, Wabup Siapkan Dapur Umum dan Tenda Pengungsian
Keterbatasan alat ini sudah dialami SAR Pidie selama 10 tahun lebih, sehingga proses pencarian dan penyelamatan korban tidak maksimal. “Kita juga sudah berulang kali membuat surat permohonan, namun Pemerintah Pidie menyebut SAR Pidie bukan bagian strukturnya,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya sangat mengharapkan kepada Penjabat (Pj) Bupati Pidie, Ir Wahyudi Adisiswanto MSi agar melengkapi alat-alat evakuasi. Sehingga apabila bencana terjadi seperti banjir ini warga dapat segera dievakuasi.
Ribuan Warga Mengungsi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie merilis korban mengungsi mencapai 3.696 jiwa.
Gelombang warga mengungsi dari Kecamatan Pidie, Peukan Baro, Indrajaya, Mutiara, Mutiara Timur dan Mutiara.
Informasi diperoleh Serambinews.com, Minggu (22/1/2023), banjir belum surut dari rumah warga seperti di Gampong Lampoh Lada, Tumpok Peut Ploh, Cot Teungoh, Cot Rheng dan Keunirei, Kecamatan Pidie.
"Saat ini jumlah KK yang mengungsi capai 1.205 KK dengan sejumlah titik," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pidie, Nasruddin, kepada Serambinews.com, Minggu (22/1/2023.
Ia menyebutkan, warga yang mengungsi di Kecamatan Pidie seperti Gampong Dayah Tutong 40 KK (178 jiwa) dan Keunire 80 KK (240 jiwa).
Lalu, Peukan Baro 49 KK (98 jiwa) terdiri dari Gampong Si Alet-alet 19 KK (46 jiwa) dan Menje Mesjid 30 KK (52 jiwa).
Kemudian, Indrajaya di Gampong Dayah Caleu 14 KK (50 jiwa) dan Mutiara Timur 412 KK (1.236 jiwa).
Terdiri dari Gampong Kumbang 87 KK (261 jiwa), Meunasah Paga 167 KK (501 jiwa) dan Meunasah Gogo 158 KK (474 jiwa).
Tim SAR
Pidie
Banjir Pidie
Evakuasi Korban Banjir
korban banjir di Pidie
rakit bambu
batang pisang
Serambi Indonesia
Serambinews
Warga Pidie Sambut Positif Pembangunan Gedung ICCU Jantung di RSU Sigli, Ada 3 Dokter Ahli Jantung |
![]() |
---|
Aduh! Penyaluran Bantuan UMKM Rp 2,7 Miliar di Baitul Mal Pidie Macet, Dampak Konflik Internal |
![]() |
---|
Dana Bantuan UMKM Rp 2,7 Miliar belum Cair di Baitul Mal Pidie, Ini Masalahnya |
![]() |
---|
RSU Sigli Plot Dana Rp 2,3 M Siapkan Ruang ICCU Jantung, 2026 Sudah Bisa Layani Pasien Pasang Ring |
![]() |
---|
Haul ke-9 Sirul Mubtadin, Ribuan Jamaah Gelar Zikir Hingga Berdoa untuk Aceh Tetap Damai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.