Breaking News

Internasional

Iran Berjanji Akan Membalas Sanksi Baru Eropa dan Inggris, Sebut Terkena Penyakit Mental

Pemerintah Iran berjanji, Selasa (24/01/2022) menanggapi sanksi baru yang diberlakukan Uni Eropa dan Inggris atas demonstrasi dipicu oleh kematian

Editor: M Nur Pakar
AFP/File
Pasukan Pengawal Revolusi Iran 

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Pemerintah Iran berjanji, Selasa (24/01/2022) menanggapi sanksi baru yang diberlakukan Uni Eropa dan Inggris atas demonstrasi dipicu oleh kematian Mahsa Amini.

Uni Eropa dan Inggris memberlakukan sanksi baru terhadap Iran yang telah diguncang oleh demonstrasi sejak kematian Amini pada 16 September 2022.

Peringatan Iran tentang tindakan datang setelah hubungan memburuk dengan Uni Eropa dan Inggris, sehingga meningkatkan sanksi atas tanggapan pihak berwenang terhadap protes.

“Langkah Uni Eropa dan rezim Inggris sebagai tanda ketidakmampuan mental mereka untuk memahami dengan baik realitas Iran," kata juru bicara kementerian luar negeri Nasser Kanani, seperti dilansir IRNA.

"Ada kebingungan mereka mengenai otoritas republik Islam Iran,” tambahnya.

Dia mengatakan Iran berhak membalas kebijakan yang gagal tersebut dan akan segera mengumumkan daftar sanksi baru terhadap pelanggar hak asasi manusia dan pendukung terorisme di Uni Eropa dan Inggris.

Baca juga: Iran Jatuhkan Hukuman Mati Kepada Orang Sakit Jiwa, Ini Dugaan Penyebabnya

Uni Eropa memberlakukan sanksi putaran keempat terhadap Teheran sejak protes dimulai, menempatkan 37 pejabat dan entitas Iran lainnya dalam daftar hitam pembekuan aset dan larangan visa.

Blok tersebut menargetkan menteri olahraga dan komando Korps Pengawal Revolusi Islam, cabang ideologis militer Iran, di 12 wilayah negara serta anggota parlemen dan pejabat media senior pemerintah.

Inggris pada hari yang sama memberikan sanksi kepada lima pejabat Iran lagi, memperluas daftar hitamnya menjadi 50 individu dan organisasi yang dianggap terlibat dalam menangani protes.

Iran sebelumnya telah menanggapi sanksi UE dan Inggris dengan menempatkan orang dan entitas dari keduanya dalam daftar sanksinya sendiri.

Melarang mereka masuk ke Iran dan membekukan aset apa pun yang mungkin mereka miliki.

Juru bicara kementerian luar negeri Iran mengatakan sanksi baru itu sebagai tanda keputusasaan, frustrasi, dan kemarahan UE dan Inggris atas kegagalan skandal mereka baru-baru ini.

Baca juga: Iran Menjadi Pusat Perhatian Festival Film Sundance, Refleksikan Perlawanan Wanita ke Pemerintah

Dimana, telah menciptakan ketidakstabilan di Iran meskipun ada upaya dan biaya besar.

Pihak berwenang Iran mengatakan ratusan orang, termasuk anggota pasukan keamanan, telah tewas dan ribuan ditangkap selama apa yang mereka sebut sebagai "kerusuhan" yang dihasut oleh "musuh" republik Islam itu.

Pengadilan Iran telah menghukum mati total 18 orang sehubungan dengan protes tersebut.

Empat dari mereka telah dieksekusi, memicu kemarahan internasional yang meluas.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved