Viral Medsos

Viral! Murid Kelas 6 SD di Fakfak Hamil 8 Bulan dengan Posisi Bayi Sungsang, Ini Kata Dokter

Media sosial kini tengah dihebohkan dengan sebuah video viral anak kelas 6 SD hamil 8 bulan di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. 

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim

Viral! Anak Kelas 6 SD di Fakfak Hamil 8 Bulan dan Posisi Bayi Sungsang, Ini Kata Dokter Kandungan

SERAMBINEWS.COM - Media sosial kini tengah dihebohkan dengan sebuah video viral anak kelas 6 SD hamil 8 bulan di Kabupaten Fakfak, Papua Barat

Melalui video berdurasi 2 menit 51 detik yang diunggah pada Minggu (29/1/2023) dari akun TikTok dr Amira SpOG, @dokteramiraobgyn, tampak bocah kelas 6 SD tersebut sedang menjalani pemeriksaan USG dengan didampinggi oleh seorang dokter.

Dalam video tersebut, dijelaskan bahwa bocah kelas 6 SD itu diantar oleh tim Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Fakfak ke Rumah Sakit, dokter yang menangani bocah SD itu bernama dr Amira SpOG yang juga pemilik akun TikTok.

Atas adanya kejadian tersebut, dr Amira SpOG itu pun terlihat menyampaikan sebuah keterangan dalam caption yang diunggah.

Ia mengatakan, jika kehamilan ini terjadi karena akibat lalainya pengawasan orang tua, namun orang tua tak perlu menghukum anak tersebut.

“Bagaimana pun kenakalan anak remaja yang seringkali memberikan luka mendalam kepada orang tuanya," kata dia.

Baca juga: Viral Video Anak Diculik Dimasukan ke Karung di Wisma Asri Bekasi, Polisi Pastikan Hoaks

Ia menegaskan, meskipun sulit orang tua menerima kenyataan jika anaknya hamil di luar pernikahan, tetapi kondisi kesehatan dan psikologis sang anak jauh lebih penting dari itu semua. 

"Tetap orang tua perlu memikirkan dampak psikologis dan fisik dari anak yang hamil di bawah umur. Seberapapun menyakitkannya kondisi itu, pendampingan orang tua akan menentukan kesehatan ibu yang hamil di bawah umur dan bayinya kelak saat persalinan," lanjutnya.

"Memang drama kehidupan sering kita rasa tidak adil. Tapi percayalah setelah badai hebat sekalipun akan selalu diakhiri dengan pelangi, #dokterobynpedalaman #papua #fyp,” tulis keterangan dari dr Amira SpOG.

Dalam video tersebut juga dikatakan bahwa bocah kelas 6 SD itu saat ini masih berumur 12 tahun.

Posisi Bayi Sungsang

Dalam video sang dokter juga menjelaskan hasil dari USG di perut bocah tersebut, dikatakan jika bayi yang berada di kandungannya saat ini sudah memasuki delapan bulan, artinya tidak menunggu waktu lama lagi, bocah tersebut segera melahirkan.

Namun sayangnya pada saat USG, posisi bayi yang berada di kandungan sang bocah dalam posisi sungsang.

Baca juga: Bocah di Pijay Bawa Ayah Pakai Becak untuk Berobat, Shella Saukia : Udah Viral Semua Ngaku Saudara

Yakni posisi dimana bayi di dalam rahim berada dengan kepala di atas sehingga pada saat persalinan normal, pantat atau kaki si bayi yang akan keluar terlebih dahulu dibandingkan dengan kepala pada posisi normal.

Mengingat kondisi pinggul sang bocah masih sangat kecil untuk melahirkan normal, maka tindakan operasi menjadi jalan satu-satunya untuk menyalamatkan bayi dan bocah tersebut.

"Maka saya perlu saya kasih tau ke orang tuanya, sekarang sudah menuju 8 bulan, berat bayi 1,8, InsyaAllah masih bisa berubah kalau anaknya dilatih untuk sujud, nungging, latihan untuk bisa merubah posisi dari sungsang ke kepala," saran sang dokter.

Lebih lanjut, sang dokter berharap, untuk pemeriksaan kehamilan selanjutnya, diharapkan orang tua dari bocah tersebut ikut andil.

"Nanti pemeriksaan selanjutnya diantar oleh orang tua bukan pemberdayaan perempuan, orang tua juga harus ada di saat seperti ini," tegasnya.

Baca juga: Gadis 15 Tahun Sempat Dikira Hilang, Ditemukan Sedang Dirudapksa Ayah Tirinya di Kamar Mandi

Kehamilan Berisiko Tinggi

Dalam penjelasannya, sang dokter mengatakan jika kehamilan yang terjadi di bawah usia 20 tahun memang sangat berisiko tinggi.

Artinya saat melahirkan nanti, bisa terjadi banyak kemungkinan komplikasi, baik komplikasi pada bayi, komplikasi pada ibu hingga komplikasi pasca persalinan.

Dalam kasus ini, sang bocah dianjurkan oleh dokter untuk melahirkan di rumah sakit demi mendapatkan perawatan medis.

Sang dokter juga memberikan penjelasan kepada orang tua bocah tersebut untuk mencoba menerima keadaan demi mendukung kesehatan kehamilan dan kondisi psikologisnya.

"Jadi ibu sebagai orang tua harus mendampingi ketat dalam situasi ini karena pendampingan ini harus diperlukan untuk menunjang sikologis atau mental anakmu yang seperti ini,"

"Peran keluarga sangat penting, yang sudah terjadi biarkan terjadi, yang berlalu biarkan berlalu kita songsong hari esok karena ada bayi yg harus dijaga sampai tumbuh kembang bayi nanti," pungkasnya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved