Breaking News

Politik

Ditanya Kenapa tak Masuk Koalisi Golkar di Depan Airlangga, Ketum NasDem Jawab Begini

Ditanya kenapa tak masuk koalisi Golkar di Depan Airlangga, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh jawab begini.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
Tangkap Layar Kompas TV
Ditanya kenapa tak masuk koalisi Golkar di Depan Airlangga, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh jawab begini. 

SERAMBINEWS.COM - Ditanya kenapa tak masuk koalisi Golkar di Depan Airlangga, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh jawab begini.

Diketahui Surya Paloh punya historis tersendiri di Golkar karena dibesarkan selama 43 tahun di partai tersebut sebelum memimpin NasDem.

Ketika ditanya kenapa tidak bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang menjadi kubu Partai Golkar, Surya Paloh pun memberikan jawaban.

"Agak keringatan dikit ya," ucap Surya Paloh sambil tertawa saat konferensi pers usai pertemuan tertutup dengan Airlangga Hartarto di ruang lantai III Kantor Partai Golkar, Rabu (1/2/2023).

 

 

Ketum NasDem itu membuka kemungkinan kalau partainya bergabung dengan KIB bersama Golkar atau malah sebaliknya.

"Apakah mungkin bergabung dengan KIB, ya sama-sama mungkin. Mungkin KIB juga bergabung sama NasDem kan," ujar Surya Paloh.

"Jadi probability, kemungkinan itu masih sangat terbuka," tambahnya.

Baca juga: BREAKING NEWS - Surya Paloh Sambangi Kantor Golkar, Lobi Dukung Anies Jadi Capres 2024?

Keberadaan Partai NasDem ungkapnya, bagian tak terpisahkan dari maju mundurnya administratif pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi.

Sehingga pihaknya mempertegas kalau kedua partai ini masih setia dengan koalisi pemerintahan sebelum berakhirnya jabatan Presiden Jokowi pada 2024 mendatang.

"(Pertemuan) ini untuk lebih mempertegas sikap kedua partai ini," kata Surya Paloh.

"Kenapa harus mengunjungi Golkar, ya prioritas bagi NasDem. Ada satu romantisme dan sejarah perjalanan saya pribadi," tambahnya.

Baca juga: Profil Anies Baswedan Lengkap Sejak Kuliah, Jadi Mendikbud hingga Capres 2024 Pilihan NasDem

Sementara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan, pertemuan keduanya hari ini sebagai upaya menjaga komunikasi antar dua partai tersebut ke depan.

Ia juga sempat mengingatkan kalau Surya Paloh punya historis yang sangat kuat dengan Golkar karena selama 43 tahun menjadi kader partai tersebut.

"Kalau dihitung rata-rata seluruh pengurus DPP ditambahkan Ketua Dewan Pakar, dirata-rata semuanya lebih kecil di bawah 43 tahun," kata Airlangga.

"Sehingga tentu komunikasi dan silaturahmi antara Partai Golkar, saya dan Pak Surya Paloh komunikasi selalu terjaga dan ini sudah menjadi komitmen bahwa dalam politik adalah memilih jalan, tetapi komunikasi tetap berjalan lancar," tambahnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Panggil Surya Paloh, Bahas Reshuffle Kabinet dari NasDem?

Pihaknya juga menyampaikan kalau partai pendukung pemerintahan Jokowi tetap solid ke depan.

"Untuk itu, komunikasi wajib hukumnya sehingga kita saling tahu dan saling pengertian," kata Airlangga.

Sementara menjawab soal potensi Golkar bergabung dengan NasDem, Airlangga menyampaikan KIB saat ini terus membangun komunikasi.

"Sama-sama terbuka dan sama-sama menghargai langkah yang diambil oleh Partai NasDem maupun partai Golkar," ujar Airlangga.

"Tentu terkait dengan waktu akan ditentukan kemudian, tadi juga kami bersepakat kalau kita menghadapi hal-hal yang terpenting untuk negara dan pemerintah dahulu," tambahnya.

Baca juga: Soal Reshuffle Menteri NasDem, PDIP: Kita Lihat Saja Apakah Tetap Tiga Menteri, Pengurangan atau Apa

Menurut Ketum Golkar itu, prioritas saat ini agar Pemerintahan Jokowi stabil dan koalisi pendukungnya solid dengan suasana kondusif.

"Yang lain tentu ada periodenya dan periodenya sudah jelas, ke depan komunikasi akan berjalan terus secara lancar," pungkasnya.

Diketahui Golkar saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), sementara NasDem berada di kubu Koalisi Perubahan.

Partai NasDem yang tergabung dengan PKS dan Demokrat dalam Koalisi Perubahan sudah mendeklarasikan mengusung Anies Baswedan sebagai Capres 2024.

Baca juga: Awal Februari, Berikut Harga Emas di Banda Aceh per Mayam dan Harga Emas Antam Hari Ini

Usai PKS sebagai partai terakhir yang mendeklarasikan Anies dalam Koalisi Perubahan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu dipastikan kini punya tiket bertarung di Pilpres 2024.

Sementara Golkar bersama PAN dan PPP yang tergabung dalam KIB belum juga mendeklarasikan Capres yang akan diusung dari koalisi tersebut.

Meski demikian, Partai Golkar dipastikan bakal mengusung kader sendiri dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono, Ketua Umum Airlangga Hartarto sedang mempersiapkan Capres-Cawapres yang bakal diusung ke depan.

"Beliau sedang mempersiapkan dan melakukan langkah-langkah yang tepat dalam menuju apa yang harapan kami bersama, yaitu tercapainya sepasang capres-cawapres," ujar Agung dikutip dari Kompas.com, Minggu (29/1/2023).

Menurutnya, partai tidak bisa sendiri-sendiri dalam memutuskan sosok yang bakal diusung pada Pilpres nanti.

"Tapi tentu tidak bisa sendiri, harus dengan bentuk pasangan, dalam hal ini perlu koalisi," kata Agung.

"Kami sudah memiliki KIB. Ya terbuka untuk partai-partai lain," tambahnya.

Ketum Golkar Airlangga Hartarto diungkapkannya kini sedang intens membangun komunikasi sambil menyerap aspirasi masyarakat.

"Beliau tahu persis langkah-langkah yang harus dilakukan, ke mana dia harus berkonsultasi, ke mana dia harus berkomunikasi," ujar Agung.

"Dan beliau juga tetap melakukan komunikasi yang intens sambil menyerap aspirasi masyarakat," pungkasnya.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved