Breaking News

Luar Negeri

China Kecam Amerika Serikat yang Tembak Jatuh Balon Disebut Mata-mata, Sebut Reaksi Berlebihan

China menuduh Amerika Serikat jelas bereaksi berlebihan dan secara serius melanggar praktik internasional.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/CHASE DOAK
Benda yang diduga balon mata-mata China saat terbang melintasi Billings, Montana, Amerika Serikat pada 2 Februari 2023. Pentagon langsung menelusuri balon China tersebut yang mengangkasa di AS. 

 

Baca juga: Balon Mata-Mata China Ditembak Jatuh, Menlu AS Batalkan Kunjungan ke Beijing

Diberitakan sebelumnya, AS telah menembak jatuh balon China raksasa yang disebut telah memata-matai situs militer utama di seluruh Amerika.

Kementerian Pertahanan AS mengonfirmasi jet tempurnya menjatuhkan balon di atas perairan teritorial AS.

Tiga bandara dan wilayah udara ditutup di lepas pantai Carolina Utara dan Selatan saat militer melakukan operasi pada hari Sabtu (4/2/2023).

Dilansir dari BBC, rekaman di jaringan TV AS menunjukkan balon jatuh ke laut setelah ledakan kecil.

Sebuah jet tempur F-22 menyerang balon ketinggian tinggi dengan satu rudal, yakni AIM-9X, yang lantas jatuh sekitar enam mil laut di lepas pantai AS pada pukul 14.39 EST (19.39 GMT).

Presiden AS Joe Biden berada di bawah tekanan untuk menembak jatuh balon itu sejak pertama kali muncul di wilayah udara AS.

Penemuan balon itu memicu krisis diplomatik. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken membatalkan perjalanan ke China karena tindakan yang disebutnya tidak bertanggung jawab itu.

Pihak berwenang China membantah balon adalah pesawat mata-mata, dan sebaliknya mengatakan itu adalah kapal cuaca yang tersesat.

Presiden Biden pertama kali menyetujui rencana untuk menembak balon pada hari Rabu, tetapi Pentagon memutuskan untuk menunggu sampai objek tersebut berada di atas air agar tidak menempatkan orang di darat dalam risiko.

Sebelumnya pada hari Sabtu, Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia akan mengurus balon itu.

 
Ini menjawab pertanyaan tentang apa yang akan terjadi pada balon tersebut, yang terbang lebih tinggi dari rute penerbangan komersial.

Segera setelah itu, Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) menghentikan sementara semua penerbangan sipil di tiga bandara di sekitar pantai Carolina Selatan karena upaya keamanan nasional.

Penjaga pantai juga menyarankan para pelaut untuk meninggalkan daerah itu karena operasi militer yang menimbulkan bahaya signifikan.

Militer sekarang sedang berusaha membersihkan puing-puing yang tersebar sejauh tujuh mil (11 km), kata seorang pejabat militer kepada Reuters.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved