Luar Negeri

China Kecam Amerika Serikat yang Tembak Jatuh Balon Disebut Mata-mata, Sebut Reaksi Berlebihan

China menuduh Amerika Serikat jelas bereaksi berlebihan dan secara serius melanggar praktik internasional.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/CHASE DOAK
Benda yang diduga balon mata-mata China saat terbang melintasi Billings, Montana, Amerika Serikat pada 2 Februari 2023. Pentagon langsung menelusuri balon China tersebut yang mengangkasa di AS. 

SERAMBINEWS.COM, BEIJING - China mengecam keputusan Pentagon menembak jatuh balon terbang yang disebut Amerika Serikat (AS) sebagai balon mata-mata China di atas Amerika Utara pada Minggu (5/1/2023).

China menuduh Amerika Serikat jelas bereaksi berlebihan dan secara serius melanggar praktik internasional.

"China mengungkapkan ketidakpuasan dan protes yang kuat terhadap penggunaan kekuatan oleh AS untuk menyerang pesawat sipil tak berawak," kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan.

Kemenlu China menambahkan bahwa pihaknya berhak untuk melakukan tanggapan lebih lanjut yang diperlukan.

Balon China telah beberapa hari terbang di atas Amerika Utara hingga meningkatkan ketegangan antara AS dan China.

Balon tersebut pada akhirnya dijatuhkan oleh tembakan rudal dari jet F-22 pada Sabtu (4/2/2023).

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menyebut, operasi itu sebagai tindakan disengaja dan sah yang dilakukan sebagai tanggapan atas pelanggaran kedaulatan AS oleh China yang tidak dapat diterima.

Pejabat Amerika pertama kali mengatakan pada Kamis (2/2/2023) bahwa mereka melacak balon mata-mata China yang besar di langit AS.

Hal itu menyebabkan Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada Jumat (3/2/2023) membatalkan perjalanan langka ke Beijing yang dirancang untuk mengatasi meningkatnya ketegangan AS-China.

Setelah keraguan awal, Beijing mengakui kepemilikan "pesawat".

 
Tetapi, China mengatakan itu adalah balon cuaca yang telah diterbangkan.

Kementerian Luar Negeri China pada Minggu mengatakan telah dengan jelas meminta agar Amerika Serikat menangani masalah ini dengan baik dengan cara yang tenang, profesional, dan terkendali.

Beijing mengatakan AS bersikeras menggunakan kekuatan, jelas bereaksi berlebihan, dan secara serius melanggar praktik internasional.

"China akan dengan tegas melindungi hak dan kepentingan yang sah dari perusahaan terkait dan berhak untuk melakukan tanggapan lebih lanjut yang diperlukan," kata Kemenlu China dalam pernyataannya, dikutip dari AFP.

 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved