Ketahanan Pangan

Realisasi Tanam Padi Rendeng sudah Mencapai 109.809 Ha dari Target 148.419 Ha

Selain tiga daerah tadi, kata Cut Huzaimah, masih ada beberapa daerah sentra produksi padi lainnya di Aceh, yang target usulan rencana tanamnya hampir

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
For Serambinews.com
Kadistanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah MP 

Laporan Herianto l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh Cut Huzaimah menyatakan, hingga tanggal 6 Februari 2023, realisasi tanam padi rendeng (Oktober 2022 – Maret 2023) sudah mencapai seluas 109.809 hektar, atau sebesar 73,98 persen dari target rencana tanamnya 148.419 hektare.

“Dari 23 daerah yang menyampaikan rencana tanam padi rendeng kepada Distanbun Aceh, ada tiga daerah yang realisasi tanamnya sudah melampaui,” kata Cut Huzaimah, ketika dimintai penjelasannya terkait realisasi tanam padi rendeng tahun anggaran 2022/2023, Selasa (7/2) di Banda Aceh.

Ketiga daerah yang realisasi tanam padinya sudah melampaui itu, sebut Cut Huzaimah, adalah Nagan Raya, sudah terealisir 10.385 hektar, dari usulan rencana tanamnya seluas 3.035 hektare.

Kemudian Aceh Barat, sudah terealisir seluas 11.971 hektar dari rencana tanamnya seluas 10.153 hektare.

VIDEO Kantong Lumpur Irigasi Pante Lhong Bireuen Rusak, Ribuan Hektar Tanaman Padi Terancam Kering

Selanjutnya Gayo Lues sudah terealisir seluas 2.765 hektar dari rencana tanamnya seluas 2.660 hektare.

Selain tiga daerah tadi, kata Cut Huzaimah, masih ada beberapa daerah sentra produksi padi lainnya di Aceh, yang target usulan rencana tanamnya hampir tercapai, yaitu Aceh Besar, usulan rencana tanamnya seluas 21.423 hektar, realisasi tanamnya sudah mencapai seluas 19.986 hektare.

Kemudian Pidie, usulan rencana tanamnya seluas 22.221 hektare, realisasi tanamnya sudah mencapai 19.252 hektar.

Selanjutnya Aceh Selatan, usulan rencana tanamnya 4.534 hektare, realisasi tanam padinya sudah 4.285 hektare.

Dan ada beberapa daerah, karena areal sawahnya dilanda bencana banjir bolak balik dalam dua bulan terakhir ini, realisasi tanamnya belum begitu luas.

Misalnya Aceh Timur, usulan rencana tanam padi rendengnya seluas 16.408 hektare, areal sawah yang baru ditanami padi seluas 7.444 hektare.

Ekses Banjir ,Kerugian Tanaman Padi Petani Bireuen Capai Rp 1,8 Miliar

Berikutnya, Bireuen, usulan rencana tanamnya seluas 11.067 hektar, realisasi tanam padinya seluas 5.744 hektar.

Aceh Tamiang, usulan rencana tanam padinya seluas 7.763 hektar, realisasi tanamnya baru seluas 5.969 hektare, Aceh Barat Daya, usulan rencana tanamnya 4.353 hektar, realisasi tanam padinya baru seluas 276 hektar. Aceh Tengah usulan rencana tanamnya seluas 2.035 hektar, realisasi tanam padinya baru seluas 541 hektare.

Kemudian Aceh Tenggara, rencana usulan tanamnya seluas 4.505 hektar, realisasi tanamnya baru seluas 1.076 hektar, Aceh Singkil usulan rencana tanam padinya seluas 237 hektare, realisasi tanam padinya baru seluas 63 hektar.

Bener Meriah usulan rencana tanamnya seluas 951 hektar,  realisasi tanam padinya baru seluas 111 hektare.

Langsa, usulan rencana tanamnya 985 hektar, realisasi tanam padinya baru seluas 245 hektare. 

Ada empat daerah yang telah mengusul rencana tanamnya, tapi sampai kini belum melaporkan realisasi tanam padinya. Yaitu Banda Aceh, Lhokseumawe, Sabang dan Subulussalam.

Kepada daerah yang realisasi tanamnya sudah melampaui usulan rencana tanamnya, Cut Huzaimah mengucapkan terima kasih atas kerja keras petani bersama kelompok taninya serta penyuluh serta Dinas Pertaniannya.

"Sedangkan kepada daerah yang belum mencapai target usulan rencana tanam padinya, kita harapkan, para penyuluh pertanian bersama anggota kelompok taninya, terus berupaya memperluas tanaman padi rendengnya," sebutnya.

Sementara kepada daerah-daerah yang tanaman padinya terendam banjir, diupayakan lahan sawahnya setelah air banjirnya surut, dibersihkan kembali, kemudian ditanami padi kembali.

“Tujuannya, karena curah hujan yang turun dari langit ke bumi masih relatif tinggi, jadi peluang tanaman padinya untuk bisa tumbuh subur kembali cukup besar,” ujar Cut Huzaimah.

Pemerintah Kabupaten/Kota, yang daerahnya dilanda banjir, diharapkan bisa membantu para petani padi, yang areal sawahnya terendam air lumpur banjir untuk bisa dibersihkan kembali. Hal ini dimaksudkan, agar areal sawahnya, bisa kembali ditanami padi.

Kadistanbun Aceh, Cut Huzaimah memperkirakan, harga gabah pada panen padi rendeng bulan Maret dan April 2023 nanti, masih tetap tinggi.

Alasannya, karena permintaan beras di dalam negeri masih tetap tinggi, terutama pada saat menjelang bulan puasa dan Ramadhan 1444 Hijriah, pada bulan April dan Mei mendatang.

Oleh karena itu, kata Kadistanbun Aceh, petani tidak perlu takut dengan harga gabah, asal kualitas padinya bagus, harga beli padi dari pedagang pengumpul padi di daerah tetap tinggi, antara Rp 5.000 – Rp 5.500/Kg.

“Saat ini saja harga gabah ditingkat petani, menurut penjelasan Ketua Perpadi Aceh, Darmawan kepada kami, sudah menembus angka Rp 6.000/Kg,”pungkas Cut Huzaimah.(*)

Punya Suami 13 Tahun Lebih Tua dari Kakeknya, Begini Pengakuan Wanita Ini Hingga Ingin Punya 2 Anak

Pelajar SMA di Aceh Timur Berzina dengan Berondong hingga 20 Kali, Posting Video Syur di Medsos

Ini Penyebab Parahnya Gempa Turki Menurut Ilmuwan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved