Gempa Turkey

UPDATE Gempa Turki - Korban Meninggal 8.764, Harapan Hidup Korban Tertimpa Runtuhan hingga Minggu

Seorang insinyur struktural dan koordinator kemanusiaan mendesak tim penyelamat di Turki dan Suriah untuk tidak putus asa.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
OMAR HAJ KADOUR / AFP
Warga mencari korban di tengah puing-puing bangunan yang runtuh, menyusul gempa bumi di desa Azmarin, dekat perbatasan Turki di utara provinsi Idlib barat laut yang dikuasai pemberontak Suriah, pada 6 Februari 2023. - Setidaknya 100 dilaporkan tewas di Suriah utara setelah gempa berkekuatan 7,8 yang berasal dari Turki dan dirasakan di negara-negara tetangga. 

UPDATE Gempa Turki - Korban Meninggal 8.764, Harapan Hidup Korban Tertimpa Runtuhan Hingga Minggu

SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Update terbaru korban meninggal akibat gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023) dihi hari waktu setempat, terus meningkat.

Data yang dihimpun Serambinews.com dari CNN pada Rabu (8/2/2023) pukul 14.30 WIB, korban meninggal telah meningkat menjadi 8.764 jiwa dalam 50 jam terakhir.

Di Turki, 349 laporan korban meninggal dilaporkan pada Rabu, sehingga total korban menjadi 6.234 jiwa, menurut pejabat Turki

Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay melaporkan, setidaknya 34.810 orang terluka.

Di Suriah, 2.530 korban meninggal telah dikonfirmasi baik di wilayah yang dikuasai pemerintah maupun wilayah yang dikuasai pemberontak. 

Sebanyak 4.654 orang terluka telah dilaporkan di seluruh Suriah.

Badan-badan dan petugas penyelamat telah memperingatkan angka tersebut kemungkinan akan meningkat lebih tinggi, terutama di Suriah karena banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Baca juga: Mimar Sinan, Bapak Arsitektur Bangunan Tahan Gempa Asal Turki dan Jasanya untuk Hagia Sophia

Mesut Hancer memegang tangan putrinya yang berusia 15 tahun, Irmak, yang meninggal dalam gempa dahsyat berkekuatan 7,8 SR guncang Turki pada Senin (6/2/2023) dihi hari WIB.
Mesut Hancer memegang tangan putrinya yang berusia 15 tahun, Irmak, yang meninggal dalam gempa dahsyat berkekuatan 7,8 SR guncang Turki pada Senin (6/2/2023) dihi hari WIB. (ADEM ALTAN / AFP)

Harapan Hidup Korban Tertimpa Runtuhan Hingga Minggu

Seorang insinyur struktural dan koordinator kemanusiaan mendesak tim penyelamat di Turki dan Suriah untuk tidak putus asa.

Hal itu karena kemungkinan korban selamat dapat bertahan hidup dibawah reruntuhan hingga Minggu (12/2/2023).

“Masyarakat, warga negara, merekalah yang sebenarnya menjadi garda terdepan,” kata presiden nirlaba Miyamoto Global Disaster Relief, Kit Miyamoto.

"Mereka menggali keluarga, teman, tetangga," sambungnya.

Pemerintah Turki telah bersiap menghadapi gempa dahsyat seperti ini selama dua dekade terakhir, tetapi tantangan telah mempersulit upaya pencarian dan penyelamatan, kata Miyamoto.

"Daerahnya bergunung-gunung dan luasnya mempengaruhi 10 juta orang," tambahnya. 

"Tidak ada satu pemerintah pun yang dapat melakukan ini sendiri. Harus ada dukungan internasional."

Negara dan organisasi dari seluruh dunia telah menanggapi krisis dengan sumbangan uang dan peralatan saat petugas penyelamat tiba di Turki dan Suriah untuk membantu operasi pemulihan. 

NATO mengatakan anggotanya mengirim lebih dari 1.400 personel tanggap darurat, sementara tim penyelamat AS diperkirakan akan mendarat di kota Adana, Turki hari ini.

Pegutas penyelamat membawa seorang anak yang diselamatkan dari puing-puing setelah gempa bumi di kota Zardana di pedesaan provinsi Idlib Suriah usai gempa 7,8 SR yang terjadi pada 6 Februari 2023 pagi dinihari waktu setempat.
Pegutas penyelamat membawa seorang anak yang diselamatkan dari puing-puing setelah gempa bumi di kota Zardana di pedesaan provinsi Idlib Suriah usai gempa 7,8 SR yang terjadi pada 6 Februari 2023 pagi dinihari waktu setempat. (ABDULAZIZ KETAZ/AFP)

50 Jam Bekerja Tanpa Henti

Misi besar untuk menemukan korban selamat di Gaziantep telah berlangsung selama lebih dari 50 jam.

Sejumlah penyelamat berjuang hanya menggunakan tangan mereka untuk menggali beton dan puing-puing di kota itu.

Koresponden CNN di lokasi, Becky Anderson mengatakan tim penyelamat masih menerima tanda-tanda kehidupan dari apa yang mereka yakini sebagai celah kosong di bawah reruntuhan.

"Mereka akan terus melakukannya selama mereka mendapatkan tanda-tanda kehidupan sebelum ini menjadi upaya pemulihan," katanya

Buldoser dan pekerja yang memakai helm terus menggali melalui tumpukan beton yang pecah, saat gumpalan debu mengelilinginya.

Tapi mereka khawatir tentang infrastruktur bangunan di kedua sisi puing-puing, yang telah rusak setelah gempa dahsyat masih bisa runtuh.

Cuaca Dingin Menghambat Evakuasi Korban

Koresponden Al Jazeera, Sinem Koseoglu melaporkan bahwa operasi penyelamatan terhambat karena infrastruktur yang rusak dan kondisi cuaca.

“Bandara Gaziantep, Hatay, Adana dan Kahramanmaras telah ditutup untuk penerbangan sipil sejak kemarin pagi karena di beberapa bandara landasan pacu telah hancur,”

“Itu benar-benar rusak, retak, dan jalan raya hancur, terutama antara Hatay dan Gaziantep,” katanya.

“Itulah mengapa semakin sulit bagi petugas penyelamat untuk mencapai wilayah, dan membawa bantuan kemanusiaan dan medis ke daerah-daerah tersebut.”

Koseoglu mengatakan di kota Malatya dan Adiyaman ada salju lebat, yang diperkirakan akan berlanjut selama seminggu. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

 

PERKEMBANGAN LAINNYA TERKAIT GEMPA TURKI

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved