Berita Sabang

Ikut Terjun Bakar Apam, Pj Wali Kota Sabang Sebut Festival Toet Apam Lestarikan Kuliner Indatu

“Kegiatan seperti ini harus terus kita kembangkan sebagai upaya melestarikan kuliner yang menjadi tradisi warisan budaya dari indatu kita," ujarnya.

Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Saifullah
For Serambinews.com
Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi ikut terjun toet apam pada Festival Toet Apam yang berlangsung di Gampong Aneuk Laot, Kamis (9/2/2023). 

Laporan Aulia Prasetya | Sabang 

SERAMBINEWS.COM, SABANG - Khanduri apam atau masyarakat aceh juga sering menyebutkannya ‘Toet Apam’ adalah salah satu kegiatan tahunan yang berkembang dalam masyarakat Aceh.

Apam atau kata lain disebut serabi, sering dibuat secara khusus pada bulan Rajab dalam penanggalan Tahun Hijriah.

Sebagai upaya melestarikan tradisi yang berkembang di tengah masyarakat Aceh, masyarakat Gampong Aneuk Laot menggelar Festival Toet Apam (bakar apam).

Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi ketika membuka Festival Toet Apam mengatakan, bahwa festival ini menjadi bagian dari tradisi masyarakat Aceh yang setiap bulan Rajab dengan membuat apam atau serabi bersama yang sifatnya saling berbagi dan membantu antar sesama.

"Jadi apam ini dibakar dan dimakan bersama serta dibagikan kepada orang-orang kampung,” kata Pj Wali Kota.

“Kegiatan seperti ini harus terus kita kembangkan sebagai upaya melestarikan kuliner yang menjadi tradisi warisan budaya dari indatu kita," ujar Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi saat membuka festival yang berlangsung di Gampong Aneuk Laot pada Kamis (9/2/2023) itu.

Baca juga: Apam Pidie Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya tak Benda Nasional

Menurutnya, kegiatan ini juga membangkitkan nilai-nilai sosial dalam bermasyarakat, seperti nilai kebersamaan, gotong royong, dan saling membantu serta berbagi.

"Dari sisi pariwisata, kegiatan ini akan bernilai ekonomi apabila kita kemas dengan baik, sehingga akan banyak wisatawan yang datang. Jadi kedepannya kita bisa mengelola event ini dengan sebaik-baiknya," ujarnya.

Sementara itu, Keuchik Aneuk Laot, Armia Ali menjelaskan, kegiatan ini merupakan yang kedua kalinya digelar secara terbuka di Gampong Aneuk Laot.

Sebagai gampong percontohan adat di Kota Sabang, pihaknya berkomitmen untuk melestarikan kembali budaya “Toet Apam”, setelah sempat vakum akibat pandemi Covid-19.

"Kegiatan yang kedua kalinya kami gelar ini didukung seluruh masyarakat Gampong Aneuk Laot, ibu-ibu juga ikut membantu dan bergerak demi melestarikan adat istiadat Aceh ini,” urai dia.

“Kita ingin mengembangkan kembali kegiatan ini, agar para generasi muda lebih mengenal adat sebagai khasanah yang sejak dulu pernah ada di masyarakat," jelasnya.

Baca juga: Mantap! Apam Pidie Ditetapkan Sebagai WBTB Nasional, Dari 17 Karya Budaya Aceh

Gagasan penyelenggaraan Festival Toet Apam ini tak terlepas dari peran Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis), Pemangku Adat, Panglima Danau Aneuk Laot, Tuha Peut, dan Keuchik Aneuk Laot.

Seluruh masyarakat Gampong Aneuk Laot ikut berpartisipasi menyemarakkan festival tersebut.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved