Berita Langsa
Wanita Langsa Ini Luruskan Penyebab Suaminya Meninggal di Tempat Refleksi, Agar tak Timbul Fitnah
Mariati ingin meluruskan saat-saat sebelum korban meninggal hingga menghembuskan napas terakhir di tempat refleksi di Medan itu agar tak timbul fitnah
Penulis: Zubir | Editor: Mursal Ismail
Mariati ingin meluruskan saat-saat sebelum korban meninggal hingga menghembuskan napas terakhir di tempat refleksi di Medan itu agar tak timbul fitnah dan asumsi negatif terhadap almarhum suaminya tersebut.
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Seorang warga Langsa, Husaini (58) meninggal dunia di tempat SPA/refleksi di Kota Medan, Senin (6/2/2023) siang lalu karena sakit jantung.
Serambinews.com sebelumnya tak pernah memberitakan peristiwa ini.
Namun, istri almarhum, Mariati, Rabu (8/2/2023) meminta tolong Serambinews.com, untuk menampung keterangannya, sehubungan pemberitaan sejumlah media online di Medan yang memberitakan peristiwa ini yang seakan menimbulkan kesan negatif kepada almarhum.
Artinya melalui Serambinews.com Mariati ingin meluruskan saat-saat sebelum korban meninggal hingga menghembuskan napas terakhir di tempat refleksi di Medan itu agar tak timbul fitnah dan asumsi negatif terhadap almarhum suaminya tersebut.
Mariati menceritakan pada Senin (6/2/2023) seusai shalat Subuh, dirinya dan suami berangkat dari rumahnya di Langsa menuju Medan.
Baca juga: Sakit Jantung dan Meninggal di Jakarta, Jenazah Warga Pidie Jaya Dipulangkan ke Aceh
Mereka berangkat dengan mobil dinas Kantor Pertanahan Aceh Tengah jenis Toyota Innova dan tiba di rumah mereka di Jalan Abdul Hakim Pasar 1 Setia Budi, Kota Medan, sekitar pukul 09.30 WIB.
Kemudian sekitar pukul 10.00 WIB, almarhum sempat mengajak istrinya untuk pergi ke bengkel membawa service mobil sekaligus pergi ke tempat refleksi/SPA untuk urut badan.
Namun waktu itu istri almarhum tidak mau ikut, karena memilih untuk membersihkan rumah mereka di Medan itu yang telah lama tidak ditempati.
Kemudian sekitar pukul 12.26 WIB - 12.27 WIB, istri almarhum menelepon nomor suaminya (almarhum) hingga tiga kali, tapi tidak ada jawaban.
Bahkan sebelumnya, istri almarhum sempat menghuhungi suaminya dengan WhatsApp, tapi tak ada jawaban.
Selanjutnya sekitar pukul 12.32 WIB, nomor telepon almarhum menelepon kembali ke handphone istri almarhum.
Baca juga: Dicky Topan Meninggal, Ini Profil Pemain Sinetron Si Entong yang Meninggal karena Sakit Jantung Itu
Saat istri almarhum menerima panggilan handphone suaminya itu, tapi yang berbicara bukan almarhum, melainkan petugas kepolisian.
Waktu itu petugas kepolisian mengatakan bahwa almarhum Husaini telah meninggal dunia dan berada di RS.
Kemudian, saat Mariati tanya di mana suaminya, petugas itu meminta agar istri almarhum datang saja dulu ke Polsek Helvetia.
Saat itu juga, Mariati ditemani seorang tetangga di komplek perumahan itu datang dengan Grab ke Polsek Helvetia.
Ketika di Polsek Helvetia, istri almarhum sempat ditanya status siapa dan memperlihatkan foto almarhum, dijawab istri almarhum, bahwa itu benar suaminya.
Petugas juga menunjukan barang-barang milik almarhum, berupa dompet dan isinya sejumlah uang, termasuk obat sakit jantung merk CEDOCARD.
Tidak lama setelah itu, barulah petugas kepolisian mengatakan bahwa jenazah almarhum sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Medan.
Baca juga: Campurkan 4 Bahan Ini Bisa Jadi Obat Sakit Jantung, dr Zaidul Akbar : Ada Jahe hingga Madu
Jenazah almarhum Husaini dibawa ke RS Bhayangkara dari SPA/refleksi Luxuri, di mana almarhum ditemukan meninggal dunia.
Saat itu juga, istri almarhum dan temannya itu berangkat dengan Grab dari Polsek Helvetia ke RS Bhayangkara.
Sekitar pukul 18.20 WIB, jenazah almarhum Husaini langsung dibawa dengan ambulans ke rumah duka, di Jalan A Yani Gampong PB Seuleumak, Kecamatan Langsa Baro.
Setelah sebelumnya keluarga dan anak almarhum tiba ke RS Bhahangkara, dan menandatangani surat pernyataan bahwa keluarga tidak bersedia dilakukan autopsi atau visum.
"Saat itu pihak kepolisian juga nenerangkan bahwa almarhum ditemukan meninggal di kamar mandi setelah refleksi di SPA/refleksi di Kota Medan itu, dan tidak ada ditemukan tanda kekerasan," ujarnya.
Mariati mengatakan pihak keluarga perlu meluruskan bahwa almarhum meninggal karena sakit jantung yang telah diidap almarhum sejak tahun 2004.
Selama ini, almarhum jika pergi ke mana-mana tetap membawa obat CEDOCARD yang merupakan obat serangan angin atau serangan jatung dan gagal jantung.
Bahkan selama ini almarhum rutin terus minum obat jantung atau chek up rutin sebulan sekali pada dokter Refli Hasan, dokter spesialis jantung di Kota Medan.
Baca juga: Penderita Sakit Jantung Aman Divaksin
"Jadi, ini perlu diluruskan bahwa obat yang ditemukan bersama almarhum saat almarhum menghembuskan nafas terakhir di refleksi di Kota Medan itu adalah obat jantung, bukan obat lain, sehingga tidak menimbulkan asumsi-asumsi negatif dan fitnah berkelanjutan bagi almarhum," jelas Mariati.
Mariati menambahkan pada hari kejadian itu, padahal awalnya rencana mereka setelah almarhum pijat di tempat refleksi dan ambil mobil di bengkel, mereka langsung pulang ke Langsa untuk selanjutnya segera ke Aceh Tengah karena ada tugas dinas penting mendadak di Kantor BPN Aceh Tengah.
"Namun Allah berkehendak lain, pada hari Senin itu, suaminya saya telah pergi selamanya menghadap sang Khalik," ucap istri almarhum. (*)
BI Lhokseumawe Gelar Festival Meurah Silu di Langsa Selama Dua Hari |
![]() |
---|
Tim Pengabdian Unsam Langsa Latih Warga Lhok Banie Buat Roster dari Cangkang Kerang |
![]() |
---|
Kreatif! Unsam dan Pelaku UKM Langsa ‘Sulap’ Limbah Sawit Jadi Grass Block |
![]() |
---|
SD 2 Muhammadiyah Langsa Raih Juara Umum 3 SSCF Season IV Aceh - Sumut 2025 |
![]() |
---|
Ini Tanggapan Kesbangpol Langsa, Terkait Keluhan Panwaslih Tentang Honorium |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.