Gempa Turki dan Suriah
Update Gempa Turki dan Suriah: Lebih dari 22.000 Orang Meninggal Dunia, Bantuan Berdatangan
Lebih dari 22.000 orang meninggal dunia akibat gempa Turki dan Suriah yang terjadi pada Senin (6/2/2023).
SERAMBINEWS.COM - Lebih dari 22.000 orang meninggal dunia akibat gempa Turki dan Suriah yang terjadi pada Senin (6/2/2023).
Sejumlah 18.991 orang telah meninggal dunia di Turki.
Sementara itu, 3.377 orang meninggal dunia di Suriah.
Jumlah korban meninggal dunia yang terhitung pada Jumat (10/2/2023) saat ini melebihi jumlah korban gempa dahsyat tahun 1999 di Turki.
Namun petugas penyelamat memperkirakan jumlah korban jiwa berpotensi meningkat.
Petugas penyelamat saat ini masih bekerja untuk mengevakuasi korban yang terjebak di dalam reruntuhan, dikutip dari Al Jazeera.
Setelah lebih dari 104 jam pasca gempa Turki dan Suriah, tim penyelamat menarik seorang wanita hidup-hidup dari reruntuhan.
Pekerja darurat Jerman dengan hati-hati mengangkat Zeynep Kahraman yang berusia 40 tahun dengan tandu melewati balok beton dan logam bengkok yang hancur di kota Kirikhan ke dalam ambulans.
“Sekarang saya percaya pada keajaiban,” kata Steven Bayer, pemimpin tim Pencarian dan Penyelamatan Internasional di lokasi.
Baca juga: Ribuan Orang Ingin Adopsi Bayi yang Lahir di Bawah Puing-puing Gempa Suriah, Ibunya Meninggal Dunia
Distribusi Bantuan Gempa Turki Dinilai Lamban
Pemerintah Turki mendapat kritik dari korban gempa Turki yang dinilai lamban dalam pendistribusian bantuan.
Presiden Turki Recepp Tayyip Erdogan, mengatakan tanggapan otoritas Turki terhadap gempa besar di selatan negara itu tidak secepat yang diinginkan pemerintah.
Ia mengatakan pendistribusian terhambat karena kondisi medan pasca gempa yang sulit dilalui.
“Begitu banyak bangunan yang rusak sehingga sayangnya, kami tidak dapat mempercepat intervensi kami secepat yang kami inginkan,” kata Erdogan pada Kamis (9/2/2023), saat berkunjung ke kota selatan Adiyaman yang terpukul paling parah.
Pernyataan itu muncul sehari setelah Erdogan mengakui ada kekurangan dalam penanganan bencana oleh pemerintah.
Erdogan menambahkan, beberapa orang merampok pasar dan menargetkan bisnis setelah serangan itu.
Dia mengatakan keadaan darurat yang diumumkan di daerah yang paling parah akan memungkinkan pemerintah untuk segera menghukum mereka yang bertanggung jawab.
Baca juga: VIDEO Gempa Turki, Palang Merah: Kami Perlu Kantong Jenazah untuk Penguburan yang Bermartabat
Bantuan Berdatangan untuk Turki dan Suriah
Sementara itu, kendaraan dari provinsi dan kotamadya di seluruh Turki telah bergegas ke bagian selatan dan tenggara Turki untuk memberikan bantuan dan bantuan penyelamatan.
Di Adana, sebuah truk dari kota metropolitan Ankara terlihat mengangkut paket curah air kemasan pada hari Jumat (10/2/2023).
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan 14 truk yang membawa bantuan kemanusiaan menyeberang ke barat laut Suriah dari Turki.
“Konvoi ini membawa pemanas listrik, tenda, selimut, dan barang-barang lainnya untuk membantu orang-orang yang terlantar akibat bencana gempa ini,” kata juru bicara Paul Dillon, dikutip dari ABC News.
Bantuan itu ditujukan untuk Idlib.
Suriah barat laut yang dikuasai oposisi adalah rumah bagi hampir dua juta pengungsi internal.
PBB: ini momen persatuan
Atas bencana gempa bumi dahsyat itu, bantuan internasional terus berdatangan ke Turkiye dan Suriah.
Di Suriah, bantuan juga dilaporkan telah mencapai wilayah yang dikuasai pemberontak.
"Konvoi bantuan telah melintasi perbatasan Turkiye ke Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak pada Kamis (9/2/2023), pengiriman pertama ke daerah itu sejak gempa," kata seorang pejabat di penyeberangan Bab al-Hawa kepada AFP.
Penyeberangan langsung dari Turkiye adalah satu-satunya cara bantuan PBB dapat menjangkau warga sipil di Suriah tanpa melalui wilayah yang dikuasai oleh pasukan pemerintah.
Perang saudara selama satu dekade dan pengeboman udara Suriah-Rusia telah menghancurkan rumah sakit, meruntuhkan ekonomi, dan menyebabkan kekurangan listrik, bahan bakar, dan air.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sendiri telah mendesak Dewan Keamanan untuk mengesahkan pembukaan titik bantuan kemanusiaan lintas batas baru antara Turkiye dan Suriah.
Sebanyak 4 juta orang yang tinggal di wilayah yang dikuasai pemberontak harus mengandalkan penyeberangan Bab al-Hawa sebagai bagian dari operasi bantuan yang disahkan oleh Dewan Keamanan PBB hampir satu dekade lalu.
"Ini adalah momen persatuan, bukan momen untuk mempolitisasi atau memecah belah, tetapi jelas bahwa kami membutuhkan dukungan besar-besaran," kata Guterres.
Baca juga: Nikita Mirzani Segera Menikah dengan Antonio Dedola, Fitri Salhuteru Ungkap Persiapan Sang Sahabat
Baca juga: Warga Sipil Ukraina Harus Memilih, Tetap Tinggal Atau Pergi, Malapetaka Sudah di Depan Mata
Baca juga: Awas! Gapura Stadion Kasim Tagok Aceh Singkil Bertambah Miring
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Update Gempa Turki dan Suriah: Lebih dari 22.000 Orang Tewas selama 5 Hari Evakuasi
Turut Bantu Korban Gempa Turki dan Suriah, CR7 Kirim Pesawat Berisi Bantuan Lengkap hingga Susu Bayi |
![]() |
---|
Korban Gempa Turki, Ini Arti Surah Al-Baqarah yang Dibaca Pria Terjepit Reruntuhan Bangunan |
![]() |
---|
MERINDING! Pria Ini Terus Baca Alquran Saat Tubuhnya Terimpit dalam Reruntuhan Gempa di Turki |
![]() |
---|
Terjepit Runtuhan Bangunan saat Gempa, Pria Turki Ini Baca Surah Al Baqarah, Artinya Bikin Merinding |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.