Harga Beras

Harga Beras Terus Bergerak Naik, Cabai Merah dan Tomat Turun

Kemudian telur ayam ras asal Sumut Rp 415.000/ikat (300 butir), sebelumnya Rp 430.000/ikat, gula pasir tetap Rp 660.000/sak (50 Kg), kacang kedelai ju

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/ HERIANTO
Seorang pedagang beras di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, sedang layani pembeli beras, Minggu (12/2). 

Laporan Herianto l Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Memasuki minggu ketiga bulan Februari 2023 ini, harga beras di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar dan Pasar Al Mahirah Kota Banda Aceh, terus bergerak naik Rp 5.000/sak.

Beras kualitas medium kemasan 15 Kg dijual dengan harga Rp 175.000/sak, sebelumnya Rp 170.000/sak dan beras kualitas premium ukuran 15 Kg di jual dengan harga Rp 195.000/sak, sebelumnya Rp 190.000/sak.

Arif, seorang pedagang beras di Pasar Induk Lambaro kepada Serambinews.com, Minggu (12/2/2023) mengatakan, sejak naiknya harga beras, rata-rata Rp 5.000/sak, baik beras kualitas medium maupun premium di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar ini, daya beli beras masyarakat menurun sekitar 30 – 40 persen.

Mulai 20 Februari Pemerintah Aceh Lanjutkan Penjualan Beras Murah di 88 Lokasi

Biasanya pada hari Minggu dan Sabtu, banyak masyarakat yang datang berbelanja, membeli beras ke Pasar Induk Lambaro ini, 1 – 2 goni per orang, tapi kali ini hanya 1 goni saja. Bahkan ada yang beli per bambu, karena penghasilannya terbatas, dan harga beras sudah mahal.  

Kondisi itu terjadi, menurut Arif, pertama harga beras sudah naik, masyarakat kurangi beli beras ke pasar. Kedua, untuk membantu masyarakat miskin, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota, sering jual beras murah di sejumlah lokasi Pasar Murah, sehingga jumlah masyarakat yang beli beras ke Pasar Induk Lambaro, jadi berkurang.

Harga beras naik, kata Arif, bukan keinginan pedagang, melainkan karena stok gabah dan beras di tingkat penggilingan sudah menipis.

Sejak bulan Desember 2022 – Februari 2023 ini, pasokan beras dari penggilingan beras, sudah mulai menurun, kondisi ini disebabkan produksi gabah/padi, pada musim panen gadu tahun lalu sedikit, karena banyak tanaman padi petani yang terendam banjir, sehingga produktivitas jadi ikut padi, dan harga bergerak naik.

Pada musim tanam rendeng (Oktober 2022 – Maret 2023) ini, kata Arif, diharapkan hasil panen padi meningkat kembali, sehingga harga beras bisa kembali normal. Sebagai pedagang beras, kata Arif, jika harga beras naik, penjualannya menurun, karena jumlah orang yang datang membeli beras, ikut menurun.

Sementara itu, pedagang kebutuhan pokok lainnya di lokasi yang sama, Aldy  mengatakan, memasuki minggu ketiga Februari 2023 ini, harga kebutuhan pokok mulai menurun. Minyak goreng, harganya kini hanya Rp 13.800/Kg, sebelumnya Rp 14.500/Kg.

Kemudian telur ayam ras asal Sumut Rp 415.000/ikat (300 butir), sebelumnya Rp 430.000/ikat, gula pasir tetap Rp 660.000/sak (50 Kg), kacang kedelai juga turun Rp 615.000/sak, sebelumnya Rp 700.000/sak (50 Kg).

Sedangkan kacang tanah ukuran kecil Rp 24.000/Kg, ukuran besar Rp 25.000/Kg dan kacang hijau Rp 22.000/Kg.

Permintaan bahan pokok tersebut pada minggu ini, menurut Aldy Zainun, masih stabil, pasokannya dari Sumut ke Aceh, masih lancar dan stoknya cukup banyak.

“Tapi untuk komoditi beras, meski stoknya banyak di toko beras, tapi harganya masih tetap tinggi, sampai minggu ketiga bulan Februari ini,” pungkas pedagang kebutuhan pokok itu.(*)

Respon Zulfikar SBY Usai PSSI Akui Dirinya Presiden Sah Persiraja dan Tolak Surat Dek Gam

Dayah Zainatul Ulum Aceh Barat Seleksi Santri Baru

VIDEO - Sejak 52 Tahun SDN 4 Semadam tak Miliki Toilet, Kadisdikbud Agara Bangun dengan Dana Pribadi

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved