Ekspor CPO

Nilai Ekspor CPO Aceh ke India Capai Rp 591,4 Miliar  

Pada tahun lalu, tujuan ekspor CPO Aceh tertuju kepada negara India sebanyak 44.999 ton, dengan nilai 38,8 juta dollar AS. Tahun sebelumnya juga ke In

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
ist
kebun sawit 

Laporan Herianto I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Ir Cut Huzaimah MP menyatakan menurut data dari BPS Aceh, volume ekspor Crude Palm Oil (CPO) Aceh ke India pada tahun 2022 lalu meningkat sebesar 28,57 persen dari 34.999 ton menjadi 44.999 ton.

“Sedangkan nilainya naik sebesar 14,30 persen, dari 33,9 juta dollar AS setara dengan Rp 517,4 miliar menjadi 38,8 juta dollar AS atau setara dengan Rp 591,4 miliar,” sebut Kadistanbun Aceh, Ir Cut Huzaimah kepada Serambinews.com, Senin (13/2/2023) di Banda Aceh.

Cut Huzaimah menjelaskan, volume dan nilai ekspor CPO Aceh meningkat, karena permintaannya dari luar negeri pada tahun 2022 lalu cukup tinggi, terutama dari India.

Sopir Truk CPO Jadi Tersangka, Kecelakaan yang Sebabkan 6 Orang Meninggal

Pada tahun lalu, tujuan ekspor CPO Aceh tertuju kepada negara India sebanyak 44.999 ton, dengan nilai 38,8 juta dollar AS. Tahun sebelumnya juga ke India volumenya 34.999 ton, naik sebesar 28,57 persen.

Kenaikan volume dan nilai ekspor CPO dari Aceh ke luar negeri, menurut Kadistanbun Aceh, Cut Huzaimah, membawa berkah dan keberuntungan bagi petani sawit di Aceh.

Harga tandan buah segar (TBS) biji kelapa sawit masyarakat ikut meningkat.

Pada awal tahun 2022 lalu, harga beli TBS sawit rakyat ditingkat pedagang pengumpulnya, sebut Cut Huzaimah, masih berkisar Rp 900 – Rp 1.200/Kg.

Setelah banyak pabrik kelapa sawit (PKS) di Aceh, kembali mengekspor minyak kelapa sawit (CPO) nya ke luar negeri, harga beli TBS sawit rakyat bergerak naik di daerah pesisir pantai Timur - Utara dan Barat - Selatan Aceh, menjadi kisaran Rp 1.300 – Rp 1.450/Kg.

Selain CPO, sebut Cut Huzaimah, masih ada dua jenis lagi komoditi ekspor minyak nabati dari Aceh ke luar negeri, yaitu crude oil of coconut (copra) oil, volume ekspornya masih sedikit sekitar 10 ton, dengan nilai 70.070 dollar AS atau setara dengan Rp 152 juta, tujuannya ekspornya ke negara Amerika Serikat.

Kemudian komoditi virgin coconut oil sebanyak 30 ton, senilai 210.545 dollar AS atau setara dengan Rp 3,2 miliar, tujuan ekspornya juga ke Amerika Serikat.

Pada tahun 2021 lalu, kata Cut Huzaimah, ada empat negara tujuan ekspor komoditi minyak nabati dari Aceh, yaitu India, Amerika Serikat, Netherlands dan Prancis.

Tapi, di tahun 2022 lalu, data impor minyak nabati Netherlands/Belanda dan Prancis,  di BPS Aceh tidak muncul, apakah kedua negara itu pada tahun lalu tidak mengimpor minyak nabati dari Aceh.

India mengimpor minyak CPO dari Aceh, menurut Cut Huzaimah, karena letaknya dekat dengan Aceh. India, tidak hanya mengimpor minyak nabati dari Aceh, tapi untuk pemenuhan kebutuhan bahan bakar energi PLTU nya, negara tersebut mengimpor batubara dari Aceh.

India, kata Cut Huzaimah, menjadi pasar komoditi minyak nabati yang sangat strategis bagi Aceh, karena jumlah penduduknya cukup banyak dan letaknya dekat dengan daerah ini.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved