Beras Impor

Lagi, Aceh Terima 6.000 Ton Beras Impor Thailand, Beras Medium Bulog Dijual di Pasar Tradisional 

Beras impor dari Thailand sebanyak 6.000 ton, yang akan masuk pada sore nanti itu, setibanya di Gudang Beras Bulog Aceh, di Gampong Siron, Kecamatan I

Penulis: Herianto | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/HERIANTO
Pemimpin Perum Bulog Kanwil Aceh, Irsan Nasution, sedang jelaskan stok beras kepada Kadisperindag Aceh, Mohd Tanwier dan Kasubdit Indaksi Ditreskrimsus Polda Aceh AKBP Tirta Nur Alim, di Gudang Beras, Siron Ingin Jaya, Aceh Besar, Jumat (17/2/2023). 

Laporan Herianto I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Provinsi Aceh, pada minggu ketiga Februari 2023 ini, untuk yang ketiga kali menerima beras impor sebanyak 6.000 ton.

Pertama bulan Januari 10.000 ton dari Thailand, kedua sebanyak 7.500 ton dari Vietnam dan ketiga 6.000 ton dari Thailand.

“Kapal pengangkut beras impor dari Thailand itu, sore ini akan merapat ke Dermaga Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya Aceh Besar,” kata Pemimpin Perum Bulog Kanwil Aceh, Irsan Nasution kepada Serambinews.com, Senin (20/2/2023) di Banda Aceh.

Beras impor dari Thailand sebanyak 6.000 ton, yang akan masuk pada sore nanti itu, setibanya di Gudang Beras Bulog Aceh, di Gampong Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, akan dimasukkan ke dalam kemasan beras medium ukuran 5 Kg warna kuning.

Beras impor dari Thailand yang dikemas, dalam kemasan plastik warna kuning ukuran 5 Kg itu, kata Irsan Nasution, akan ditempatkan di pasar ritel modern di berbagai kabupaten/kota, seperti Indomaret, Alfamart dan lainnya, untuk dijual secara eceran dengan harga Rp 49.750/bungkus.

Bulog Gelontorkan 10.000 Ton Beras Impor asal Thailand, Budi Waseso: Sesuai Arahan Jokowi

Tujuan dari penempatan beras impor Bulog tersebut di pasar ritel modern tersebut, menurut Irsan Nasution, untuk perluasan penjualan beras operasi Bulog di berbagai pasar.

Hal ini agar bisa dijadikan sampel oleh petugas penghitung angka inflasi dan deflasi dari BPS Aceh, dalam pemantauan harga beras guna menghitung perkembangan Indek Harga Kelompok Makanan (IHK), sebagai penghitungan naik turunnya angka inflasi dan deflasi tiga Kota, yaitu Kota Banda Aceh, Lhokseumawe dan Aceh Barat, serta daerah lainnya.

Pihak BPS menyatakan, kenapa beras operasi Bulog, yang digunakan sebagai stabilisasi pasokan  dan harga pangan (SPHP), belum dijadikan sampel dalam penghitungan IHK angka inflasi atau deflasi Aceh, karena penyebaran barangnya tidak sebanyak beras lokal, seperti beras Blang Bintang, Tangse dan lainnya.

Beras impor dari Thailand sebanyak 6.000 ton itu, akan dikemas semuanya ke dalam kantong plastik beras medium Bulog warna kuning ukuran 5 Kg. Setelah di kemas, beras tersebut ditempatkan di semua pasar tradisional maupun pasar ritil modern yang ada di wilayah Aceh.

Beras impor dari Thailand itu, akan kita jadikan komoditi barang dagangan pangan trendy yang dicari masyarakat Aceh, tidak hanya karena kualitas berasnya bagus, tapi juga karena harganya murah meriah hanya Rp 9.950/Kg, dibandingkan beras medium lokal Rp 11.300 – Rp 11.500/Kg.

Kenapa beras impor dari Thailand itu dijadikan komoditi dagangan bahan pangan pokok yang trendy, karena kualitas berasnya sudah teruji dan harganya terjangkau oleh masyarakat miskin.

Beras yang dijual di Pasar Murah Pemerintah Aceh, selama ini dengan ukuran 5 Kg dan 10 Kg itu, pada umumnya beras impor dari Thailand yang masuk pada bulan Januari 2023 sebanyak 10.000 ton.

200 Ribu Ton Beras Impor Akan Banjiri RI, Cadangan di Bulog Makin Tipis

Karena kualitasnya berasnya sudah bagus dan teruji, dan pihak Ditreskrimsus Polda Aceh, juga sudah melihat fisik berasnya di Gudang Bulog Gampong Siron, Ingin Jaya, maupun di tempat penjualan beras di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar.

Pada operasi pasar beras minggu kemarin, kualitasnya tidak kalah dengan kualitas beras medium maupun premium lokal, makanya Bulog berani menjadikan beras impor dari Thailand tersebut sebagai beras  SPHP medium yang trendy dan dicari, disukai dan digemari konsumen beras di Aceh.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved