Berita Bireuen

Pembangunan Bendungan Irigasi Aneuk Gajah Rheut Peudada Kebutuhan Mendesak

Beberapa prioritas pembangunan di luar dari pada usulan kecamatan sangat dibutuhkan yaitu persoalan bendungan irigasi Aneuk Gajah Rheut.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Dok Humas
Staf Ahli Bupati Bireuen, dr Mukhtar MARS menyampaikan arahan membuka Musrenbang Kecamatan Peudada, di aula Kantor Camat, Senin (20/02/2023) 

Laporan Yusmandin Idris | Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN – Pembangunan bendungan irigasi Aneuk Gajah Rheut, Peudada Bireuen adalah salah satu kebutuhan mendesak perlu disegerakan agar irigasi harapan ribuan petani Peudada terwujud.

Hal tersebut disampaikan Camat Peudada, Erry Seprinaldi, SSTP SSos MSi dalam pertemuan Musrenbang, Senin (20/02/2023) merupakan salah satu usulan dari 260 usulan baik kebutuhan pembangunan sarana dan prasarana, ekonomi, sosial dan budaya.

"Jumlah usulan yang kami ajukan dalam Musrenbang tingkat kecamatan Peudada ada 260 usulan, hasil usulan prioritas dari 52 gampong dan setiap gampong mengajukan lima usulan," ujarnya.

Ditambahkan, ada beberapa prioritas pembangunan di luar dari pada usulan kecamatan sangat dibutuhkan yaitu persoalan bendungan irigasi Aneuk Gajah Rheut.

Beberapa hari lalu camat bersama anggota DPRK melakukan  pertemuan dengan pihak Provinsi Aceh. Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Provinsi Aceh komit untuk menyelesaikan pembangunannya dan  harap dukungan Pemkab Bireuen terkait pembebasan lahan yang masih belum dibebaskan dan butuh anggaran Rp 12 miliar.

"Alhamdulillah hasil advokasi anggota DPRK Surya, juga Pj Bupati Bireuen, tahun ini dalam anggaran perubahan Dinas Pengairan Aceh berjanji, akan menyelesaikan sampai ke Hagu, agar aliran air irigasi bisa dialirkan ke sawah masyarakat," ujarnya.

Ditambahkan, pembangunan mendesak lainnya adalah pengerukan waduk Paya Laot, waduk Paya Sikameh, dan pembangunan box culvert di beberapa titik. Camat Peudada  menambahkan, pada tahun 2023 akan dilanjutkan pembangunan kolam labuh untuk boat nelayan jumlah anggaran sekitar Rp 17 milyar sumber APBA.

"Kami berharap agar tidak menghambat pembangunan lainnya, tanah masyarakat telah digunakan untuk dapat dibebaskan," imbuhnya.

Di Peudada katanya,  juga ada gampong wisata yaitu Blang Kubu dan Ujong Seuke, kendala selama ini adalah jalan ke lokasi belum teraspal dan diharapkan agar Pemkab Bireuen membangun jalan aspal, guna peningkatan ekonomi masyarakat. Menyangkut  Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di  Blang Beururu, Peudada, yang berasal dari seluruh wilayah  Bireuen katanya, butuh dukungan Pemkab Bireuen untuk pengelolaan dan pembangunan jalan aspal hotmix, serta satu jembatan masih sempit.

Mengatasi banjir juga harapkan saluran besar di kawasan Gampong Alue Sijuk, Tanjong Seulamat, Hagu, agar menjadi prioritas penanganannya.

Juga lahan Pemda masih luas di Puskesmas Peudada dapat dibangun ruang rawat inap, papar Erry Seprinaldi.(*)

Baca juga: Segini Harga Emas di Pidie Hari Ini, Ramai Warga Menjual daripada Membeli

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved