Internasional

Senator AS Sebut China Buat Kesalahan Serius dan Bodoh, Bantu Persenjataan ke Rusia

Seorang Senator AS terkemuka dari Republik yang menghadiri Konferensi Munich, Jerman, Lindsey Graham melontarkan kecaman kepada China.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Mandel Ngan/Getty Images
Senator AS Lindsey Graham kecam China. 

SERAMBINEWS.COM, MUNICH - Seorang Senator AS terkemuka dari Republik yang menghadiri Konferensi Munich, Jerman, Lindsey Graham melontarkan kecaman kepada China.

Dia mengatakan akan menjadi kesalahan serius bagi China menyediakan senjata kepada Rusia.

Melakukannya sekarang, katanya, akan lebih bodoh daripada kotoran.

"Ini seperti membeli tiket Titanic setelah Anda menonton filmnya,” tamsilnya.

Graham, yang dikenal sebagai ahli kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS) yang berpengetahuan luas, juga mengatakan AS akan mengumumkan rencana melatih pilot pesawat tempur Ukraina, seperti dilansir AP, Senin (20/2/2023).

Sehingga, akan mewakili langkah lebih lanjut dalam upaya Barat mempersenjatai Ukraina secara bertahap.

Baca juga: China Akan Segera Mengubah Generator Hipersonik Menjadi Senjata Paling Mematikan

Graham mengatakan dia yakin Amerika Serikat harus menyatakan Rusia sebagai negara sponsor teror atas tindakannya di Ukraina.

Yang berarti, China atau negara lain yang memasok senjata akan menghadapi sanksi.

Sebelumnya, pada Minggu (19/2/2023) di ABC, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan Presiden AS Joe Biden telah memperingatkan rekannya dari China, Xi Jinping sejak Maret 2022 lalu.

Dimana, China tidak mengirim senjata ke Rusia.

Sejak saat itu, katanya, China berhati-hati untuk tidak melewati batas itu, termasuk menunda penjualan sistem senjata mematikan untuk digunakan di medan perang.

Dia juga membuat komentar serupa dalam serangkaian wawancara dari Jerman, saat menghadiri Konferensi Keamanan Munich dan bertemu dengan mitranya dari China, Wang Yi pada Sabtu (18/2/2023).

Baca juga: AS Peringatkan China, Dukungan Militer dan Politik ke Rusia Akan Ada Konsekwensi

Juga di konferensi Munich, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengeluarkan peringatan keras tentang berkurangnya persediaan peluru dan amunisi di Ukraina saat melawan balik invasi Rusia.

“Mari percepat dukungan militer kita ke Ukraina karena Ukraina berada dalam situasi kritis dari sudut pandang dengan amunisi yang tersedia,” kata Borrell.

“Kekurangan amunisi ini harus diselesaikan dengan cepat, hanya dalam hitungan minggu,” harapnya.

Ada kekhawatiran China memperdalam hubungan dengan Rusia meskipun ada konflik.

Tetapi Wang bersikeras Beijing memainkan peran konstruktif, dan akan mendukung dialog dan potensi pembicaraan damai.

Pertemuan Blinken dengan Wang, pertemuan tingkat tertinggi antara kedua negara sejak jet AS menembak jatuh balon China pada 4 Februari 20223, tampaknya tidak mulus.

Baca juga: PBB Tuduh China Pisahkan 1 Juta Anak Tibet dari Keluarganya, Dimasukkan Dalam Asrama DIcuci Otak

"Saya mengatakan kepadanya dengan sederhana, itu tidak dapat diterima dan tidak akan pernah terjadi lagi," kata Blinken kepada CBS tentang insiden balon tersebut.

Wang menolak tuduhan AS tentang mata-mata di ketinggian dengan bahasa yang sangat kuat, menyebut mereka histeris dan tidak masuk akal.

Blinken mengatakan rekannya telah menawarinya tidak ada permintaan maaf.

Pertengkaran yang terdengar keras terjadi sehari setelah Wakil Presiden AS Kamala Harris mengatakan di Munich, Rusia melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di Ukraina.

Dikatakan, Rusia melakukan serangan meluas dan sistemik terhadap penduduk sipil negara itu.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved