Internasional

350.000 Wanita Hamil Selamat dari Gempa Turkiye dan Suriah, 38.000 Akan Melahirkan Bulan Depan

Jutaan korban selamat dari guncangan gempa 7,8 skala Richter (SR) pada Senin (6/2/2023) dinihari, ternyata termasuk wanita yang sedang hamil.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Sameer Al-DOUMY
Anak-anak korban selamat gempa menggambar dan bermain di kamp darurat, sebelah stadion baru Hatay di Antakya, Turkiye selatan pada 22 Februari 2023. 

SERAMBINEWS.COM, ANKARA - Jutaan korban selamat dari guncangan gempa 7,8 skala Richter (SR) pada Senin (6/2/2023) dinihari, ternyata termasuk wanita yang sedang hamil.

Dilaporkan, lebih dari 350.000 wanita hamil selamat dan saat ini sangat membutuhkan perawatan kesehatan.

Badan Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa ( UNFPA ), cabang Perserikatan Bangsa-Bangsa yang didedikasikan untuk kesehatan seksual dan reproduksi, mengatakan sekitar 38.000 wanita ini akan melahirkan bulan depan.

Wanita hamil, yang kehilangan kerabat, teman, dan rumah akibat gempa, terpaksa mempertaruhkan kesehatannya karena berlindung di kamp-kamp darurat.

Sehingga, sulit mengakses makanan dan air bersih, kata badan tersebut.

Perempuan berjuang untuk mengakses layanan kesehatan seksual dan reproduksi karena ribuan bangunan, termasuk rumah sakit dan layanan yang mereka dukung, telah hancur atau rusak parah.

Baca juga: Gempa Terbaru Turkiye: 294 Terluka, Bangunan Rusak Runtuh, Pengungsi Suriah Pulang

Dr Natalia Kanem, Direktur Eksekutif UNFPA, mengatakan:

“Di tengah semua kehancuran di Suriah dan Turkiye, perempuan dan anak perempuan yang terkena dampak gempa bumi harus aman dan terlindungi."

"Mereka juga harus mendapat mengakses layanan kesehatan seksual dan reproduksi yang berkualitas saat mereka membutuhkannya."

“Layanan ini menyelamatkan nyawa dan perlu menjadi bagian integral dari respons tanggap darurat.”

Peringatannya datang beberapa hari setelah seorang ibu Yaman melahirkan seorang bayi perempuan 10 jam setelah ditarik dari puing-puing oleh pekerja kemanusiaan di rumahnya yang dilanda gempa di Turkiye.

Wanita hamil bernama Faten Al Yousifi, yang sedang hamil 39 minggu telah mendekorasi kamar bayinya.

Bahkan, telah mengemasi tas kelahiran rumah sakit ketika gempa menghantam apartemennya di Malatya di bagian Anatolia Timur Turkiye.

"Saya tidak percaya saya masih hidup," katanya kepada BBC, Rabu (22/2/2023).

ActionAid, sebuah LSM kemanusiaan terkemuka, baru-baru ini memperingatkan perempuan dan anak perempuan termasuk di antara mereka yang paling terpukul oleh gempa bumi.

Baca juga: Pj Bupati Aceh Besar Serahkan Donasi Rp 358,4 Juta Untuk Korban Gempa Turki-Suriah

Dikatakan, kondisi mereka semakin memprihatinkan.

Organisasi tersebut menyuarakan keprihatinan atas keselamatan perempuan dan anak perempuan yang mencari perlindungan di tempat penampungan sementara.

Bahkan, memperingatkan tidak ada sumber daya bagi mereka yang sedang hamil, menyusui, atau sedang menstruasi.

Racha Nasreddine, Direktur Regional ActionAid Arab Region, berkata:

''Ini situasi yang mengejutkan setelah 12 tahun konflik di Suriah."

"Perempuan dan anak perempuan yang terlantar di Suriah dan hidup sebagai pengungsi di Turkiye sudah berada dalam situasi yang sangat rentan sebelum perang."

"Saat ini, gempa bumi telah menghancurkan rumah dan mata pencaharian mereka."

Baca juga: Siswa MTsN 1 Model Banda Aceh Serahkan Dana Sumbangan untuk Korban Gempa Turki

“Kami tahu perempuan dan anak perempuan sering kali paling menderita selama keadaan darurat kemanusiaan."

"Kekerasan terhadap mereka meningkat dan mereka lebih berisiko dieksploitasi."

“Akses ke layanan seperti rumah sakit sangat terbatas sehingga wanita hamil berisiko mengalami komplikasi jika mereka tidak dapat menerima perawatan medis yang mereka butuhkan.”

Dia memperingatkan mereka juga akan tanpa barang-barang sanitasi saat menstruasi dan akan memiliki privasi sangat sedikit.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved