"Penempatan uang sebesar ini, saya khawatir tidak sejalan dengan visi misi RPJM sebelumnya. Uang sebesar itu apa merata di seluruh Aceh atau hanya di dapil mereka yang duduk di banggar saja. Kami anggota biasa ini kayak bodoh kali di mata orang lain. Kita minta dievaluasi saja," pintanya.
Kalau Ketua DPRA Saiful Bahri alias Pon Yaya mengatakan yang memiliki pagu pokir lebih banyak karena banyak menerima usulan aspirasi, Asrizal mengatakan bahwa ia juga menerima banyak aspirasi dari masyarakatnya.
Baca juga: Usulan Pokir DPRA Tersebar, MTA Sebut tak Ada yang Istimewa, Prof Humam: Ini Kemajuan Besar
"Dulu dana pokir dibagi rata anggarannya, jadi semua dapil bisa membangun. Kalau ini kayak bawang putih bawah merah. Seakan pemerintah hanya peduli dengan Banggar saja. Yang bukan Banggar tidak dapat perhatian, apakah kursi kami beda dengan kursi banggar," kritik Asrizal lagi.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.