Berita Aceh Tamiang

Pj Bupati Aceh Tamiang Ajak Kadis dan Sejumlah Camat Belajar Penanganan Stunting ke Sumedang

Sejumlah kepala dinas dan camat di Kabupaten Aceh Tamiang dibawa ke Kabupaten Sumedang, Jawa Barat untuk belajar mengatasi persoalan stunting

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
Dok: Humas
Foto Ilustrasi - Pj Bupati Aceh Tamiang Meurah Budiman saat menghadiri Rakor Kepala Daerah dan Forkopimda di Jakarta 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Sejumlah kepala dinas dan camat di Kabupaten Aceh Tamiang dibawa ke Kabupaten Sumedang, Jawa Barat untuk belajar mengatasi persoalan stunting.

Penanganan stunting ini bagian dari upaya Pemkab Aceh Tamiang memberantas kemiskinan esktrem.

Pj Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman mengungkapkan agenda belajar ke Sumedang ini berlangsung pada pekan lalu.

Dia menilai Kabupaten Sumedang salah satu daerah yang berhasil mengatasi stunting, sehingga perlu ditiru.

“Ada beberapa MoU yang kita capai dengan Kabupaten Sumedang, termasuk pengendalian stunting dan pemberantasan kemiskinan ekstrem,” kata Meurah Budiman, Sabtu (25/2/2023).

Baca juga: Pidie Terapkan e-Kenerja Bagi PNS, Melanggar Dipotong TPP, Bolos dan Dominan di Warkop Terpantau

Meurah berharap masukan yang dipaparkan tim dari Pemkab Sumedang bisa diserap untuk diimplementaasikan di Aceh Tamiang.

Dia mengingatkan agar SKPK yang terlibat dalam penanggulangan stunting tidak berpuas atas capaian lalu yang berhasil menurunkan kasus ini sebesar 3,4 persen.

“Kita ingin lebih berhasil lagi dalam penanganan stunting, karena ini menyangkut peningkatan kualitas hidup anak-anak kita,” ungkapnya.

Sebelumnya ketika mengikuti roadshow daring percepatan stunting dan penghapusan kemiskinan kemiskinan ekstrem bersama Menko PMK, Muhajir Effendy.

Meurah mengungkapkan ada bebrapa indikator yang menjadi nilai penurunan stunting, misalnya kemiskinan, integrasi pelayanan kesehatan anak dan ibu, dan tingkat perubahan perilaku hidup sehat.

Baca juga: Sifat Asli Syarifah Dibongkar Tetangga, Pantas Pemuda India Jatuh Cinta, Tapi Ditolak Calon Mertua

Kemudian kepemilikan sarana sanitasi dasar, tingkat asupan gizi seimbang, pemeriksanaan kesehatan catin dan imunisasi dasar lengkap.

“Pihak kami telah melakukan kegiatan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan KEK, pemberian suplemen Tablet Tambah Darah (TTD), pemberian makanan bayi dan anak.

Pemberian makanan tambahan pemulihan bagi anak kurang gizi, tata laksana gizi buruk, pemberian imunisasi serta peningkatan sarana dan prasarana sanitasi”, terangnya.

Berbicara kemiskinan, Meurah menerangkan secara nasional angka kemiskinan di Aceh Tamiang mengalami penuruan dari angka 10,14 persen menjadi 9,57 persen.

Dia memaparkan kemiskinan ekstrem di Aceh Tamiang pada Desil 1 berjumlah 6.895 keluarga atau 34.856 jiwa.

Baca juga: Live Musik Marak di Cafe, Pj Bupati Bireuen Keluarkan Edaran 11 Larangan Live Musik

“Beberapa faktor penyebab kemiskinan diantaranya rendahnya pendapatan penduduk, rendahnya kualitas SDM dan meningkatnya harga-harga bahan kebutuhan pokok,” jelasnya.

Sementara itu dalam pengentasan kemiskinan ekstrem, Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang mengacu kepada data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE)  untuk di sinkronisasikan dengan data yang telah dimiliki.

"Untuk penanganan kemiskinan ekstrem, kita juga sudah mencocokkan data yang kita miliki dengan data P3KE ini sehingga dapat memperkuat data penerima sasaran bantuan sosial," ucapnya. (mad)

Baca juga: Viral Jenazah Dikubur Warga ke Lubang Kuburan Penuh Air, Perjuangan Penggali TPA Jadi Sorotan

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved