Berita Aceh Tamiang
Rombongan Pengantin Injak Sajadah, Datok Penghulu di Aceh Tamiang Minta Maaf
Datok Penghulu Kampung Muka Sungaikuruk, Alfian menyampaikan permintaan maaf atas beredarnya video rombongan pengantin yang menginjak sajadah
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Datok Penghulu Kampung Muka Sungaikuruk, Alfian menyampaikan permintaan maaf atas beredarnya video rombongan pengantin yang menginjak sajadah.
Permintaan maaf ini disampaikan Alfian melalui rekaman video yang kemudian disebar-luaskan pada Senin (27/2/2023) pagi.
Dalam pernyataan itu, Alfian menjelaskan kalau pengantian tersebut merupakan perangkat Kampung Muka Sungaikuruk, Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang.
Atas nama pribadi dan Datok Penghulu Kampung Muka Sungaikuruk, Alfian menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat dan umat muslim.
Baca juga: Heboh, Sajadah untuk Shalat Diinjak-injak Rombongan Mempelai Pria di Aceh Tamiang
“Atas nama pribadi dan atas nama Datok Penghulu, saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Muka Sungaikuruk, seluruh masyarakat Seruway, seluruh masyarakat Kabupaten Aceh Tamiang, provinsi dan seluruh muslimin muslimat di Indonesia,” kata Alfian yang didampingi sejumlah orang.
Dia kemudian mengatakan akan menjadikan kasus ini sebagai pelajaran agar ke depan tidak terulang.
“Ini menjadi iktibar bagi kami untuk ke depannya tidak akan lagi terjadi hal seperti ini. Sekali lagi saya mohon maaf,” kata Alfian.
Alfian sendiri sebelumnya tidak merespon konfirmasi yang dilakukan Serambi Indonesia pasca-video itu mencuat ke publik pada Minggu (26/2/2023) malam.
Baca juga: Sifat Asli Syarifah Dibongkar Tetangga, Pantas Pemuda India Jatuh Cinta, Tapi Ditolak Calon Mertua
Video tersebut berupa potongan acara prosesi pernikahan yang disebut-sebut terjadi pada Sabtu (25/2/2023) kemarin.
Rekaman video ini menjadi sorotan publik setelah keluarga mempelai wanita menjadikan sajadah sebagai “karpet merah” untuk menyambut rombongan mempelai pria.
Puluhan lembar sajadah yang dibentangan ini diinjak-injak oleh rombongan yang masih menggunakan sepatu dan sandal.
Warga menilai penggunaan sajadah sebagai pengganti “karpet merah” tidak ada alasan, karena dari video itu kondisi jalan cukup bagus.
“Kenapa musti sajadah, itu kan untuk shalat, kenapa dipermainkan untuk alas berjalan,” kata warga. (mad)
Baca juga: Wali Nanggroe Ingatkan Kader PA tak Lalai dengan Peng Griek, Tapi Perjuangkan Kepentingan Aceh
Bupati Aceh Tamiang akan Tindak Tegas Jika Ada yang Borong Beras Murah Untuk Dijual Kembali |
![]() |
---|
Masyarakat Serbu Operasi Pasar Murah di Aceh Tamiang, Stok 10 Ton Habis dalam Waktu Singkat |
![]() |
---|
Perambahan TNGL Dilakukan Terang-terangan, BBTNGL Disarankan Buka Kantor di Aceh Tamiang |
![]() |
---|
Catat! Besok Pemkab Aceh Tamiang Kembali Gelar Pasar Murah, Siapkan 10 Ton Beras |
![]() |
---|
Aceh Tamiang Kembali Distribusikan Beras Subsidi 10 Ton, Ukuran 5 Kg Dijual Rp 60 Ribu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.