Berita Aceh Tamiang
Ayahnya Lumpuh, Anak SD di Aceh Tamiang Sering Menangis Diejek Pengemis, Ini Permintaannya
Anak sulung Ramadani (36) yang berusia 10 tahun sering menangis karena diejek sebagai pengemis.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Anak sulung Ramadani (36) yang berusia 10 tahun sering menangis karena diejek sebagai pengemis.
Siswi sekolah dasar (SD) ini pun berharap donatur bersedia membantu impiannya memiliki warung.
Kesedihan ini ditumpahkannya kepada Babinsa Koramil 02/KB Koptu Ismail ketika menyerahkan bantuan dari para donatur.
Bantuan tahap awal ini telah disalurkan untuk memperbaiki dapur, kamar mandi dan kasur.
“Anak yang paling kecil sudah lama tidur tidak pakai kasur, jadi ada uang lebih dari hamba Allah kita belikan kasur,” kata Ismail, Selasa (28/2/2023).
Baca juga: Jatuh dari Pohon Kelapa, Ayah di Aceh Tamiang Ini Mengemis Pakai Kursi Roda, Didorong Anak Masih SD
Dalam pertemuan itu, anak sulung Ramadani bercerita kalau dia sering diejek teman-temannya sebagai pengemis.
Ejekan ini sering membuat gadis muda itu malu dan menangis.
“Rupanya setiap menangis, dia berdoa minta dibuatkan warung,” lanjut Ismail.
Ismail memastikan kalau dirinya akan terus menggalang bantuan agar impian ini terwujud.
Diakuinya sejak melihat keluarga ini mengemis menggunakan kursi roda, dia sudah terpikir untuk membantu membuatkan usaha.
“Paling masuk akal itu ya membantu membuatkan warung. Karena memang keterbatasan ayahnya, sama sekali tidak ada mata pencaharian,” kata Ismail.
Baca juga: Kepala Desa di Pulo Aceh Kembalikan Uang Rp 170 Juta Ke Polres Aceh Besar, Ini Kasusnya
Ramadani merupakan warga Kampung Dalam, Kecamatan Karangbaru, Aceh Tamiang yang harus mengemis karena kakinya lumpuh akibat jatuh dari pohon kelapa.
Mirisnya, pria ini harus membawa ketiga anak perempuannya yang seluruhnya masih di bawah umur.
Setiap harinya, ia bersama putrinya yang masing-masing berusia 10, 9 dan 3 tahun berkeliling kampung berharap sumbangan warga.
Dani hanya bisa duduk di kursi roda memangku anak bungsunya.
Baca juga: Hilang Dicari Suami, Dua Wanita Ini Pilu Ditemukan Tewas Dicor Semen
Sedangkan dua anak lainnya mendorong kursi roda mendatangi satu per satu warung kopi yang ada di Karangbaru, Aceh Tamiang.
Ismail menggambarkan kalau sebelumnya kondisi kamar mandi dan dapur keluarga ini sangat memprihatinkan.
Selain berperan sebagai koordinator donasi, Ismail juga terlibat langsung dalam membuat bangunan dapur dan kamar mandi.
“Sangat memprihatinkan, sangat tidak layak,” ungkapnya. (mad)
Baca juga: Donasi untuk Keluarga Dani di Aceh Tamiang Mulai Mengalir, Masih Butuh untuk Mendirikan Warung
Letkol Andi Ariyanto Jabat Kasrem Lilawangsa, Letkol Raden Subhi Pimpin Dandim Aceh Tamiang |
![]() |
---|
Banjir Rendam Jalan di Aceh Tamiang, Kendaraan Sulit Melintas |
![]() |
---|
Dosen FP Unsam Lakukan PkM Sinergisitas Hulu dan Hilir Budidaya Tanaman Nilam di Aceh Tamiang |
![]() |
---|
Barista Aceh Diminati Negara Timur Tengah, Gaji Bisa Capai Rp 18 Juta |
![]() |
---|
Ummi Arongan Wafat, PA/KPA Aceh Tamiang Sebut Almarhumah Pejuang Dakwah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.