Internasional

Kisah Ibu Muda Kurung Anaknya 3 Tahun Karena Takut Kena Covid-19, Suami Juga tak Diizinkan Pulang

Semua pembatasan itu dia lakukan karena merasa khawatir putranya akan terbunuh karen Covid-19 jika menginjakkan kaki di luar rumah.

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Muhammad Hadi
Stock Images
Ilustrasi - Kisah Ibu Muda Kurung Anaknya 3 Tahun Karena Takut Kena Covid-19, Suami Juga tak Diizinkan Pulang 

SERAMBINEWS.COM - Gelombang infeksi virus corona atau Covid-19 yang terjadi pada 2020 lalu memang telah membuat semua orang di dunia merasakan kekhawatiran.

Tak terkecuali dengan seorang ibu muda di India berikut.

Karena kekhawatirannya yang begitu besar, ia bahkan sampai memutuskan hubungan dengan dunia luar dan mengurung keluarganya di rumah.

Bukan hanya sesaat, ibu muda tersebut telah mengurung putranya selama tiga tahun.

Tak hanya itu, ia juga tidak mengizinkan suaminya sendiri pulang ke rumah mereka selama bertahun-tahun.

Padahal, sang suami memutuskan keluar dari kurungan istrinya lantaran harus bekerja.

Namun, ibu muda tersebut tetap melarang suaminya masuk ke dalam rumah mereka.

Semua pembatasan itu dia lakukan karena merasa khawatir putranya akan terbunuh karen Covid-19 jika menginjakkan kaki di luar rumah.

Ibu muda tersebut diketahui bernama Munmun (36) yang tinggal di Gurugram, sebuah kota di barat daya New Delhi, India Utara.

Baca juga: Dua Pembunuh Ibu Muda Bos Ayam Goreng di Bekasi Ditangkap, Motif Sakit Hati soal Gaji dan Perlakuan

Melansir Oddity Central, Senin (27/2/2023), ia diduga mengidap paranoia Covid-19, lantaran dikejutkan dengan gelombang infeksi virus corona dan tingginya kasus kematian yang melanda India pada 2020.

Namun entah bagaimana ia menyadari bahwa memutuskan semua kontak dengan dunia luar adalah satu-satunya cara untuk melindungi putranya yang saat itu masih berusia 7 tahun.

Pada awalnya, Munmun juga memaksa suaminya untuk tidak keluar dari rumah mereka.

Namun sejak pembatasan berakhir, sang suami akhirnya harus keluar untuk bekerja.

Akan tetapi, sejak saat itu pula suaminya tidak diizinkan untuk pulang ke rumah.

Padahal, sang suami yang berprofesi sebagai insinyur itu masih bekerja di wilayah kota yang sama.

Muak terputus dari keluarganya selama bertahun-tahun, pada minggu lalu, suaminya pun akhirnya mencari bantuan ke polisi.

Kepada Polisi, suami yang diketahui bernama Sujan Majhi itu mengatakan bahwa istrinya telah mengurung diri selama tiga tahun di apartemen keluarga.

Dia mengaku sampai harus menyewa tempat tinggal lain untuk dirinya sendiri lantaran tidak dizinkan masuk oleh sang istri.

Untuk tagihan iuran, semuanya ditinggalkan di depan pintu.

Baca juga: Ibu Muda Tega Bunuh Bayinya Berusia 10 Hari, Pelaku Tak Terima Korban Diadopsi Orang Lain

Termasuk bahan makanan untuk kebutuhan hidup istri dan putranya.

Pada awalnya, Sujan Majhi berharap semua keadaan keluarganya bisa kembali normal dengan sendirinya.

Namun pada akhirnya ia memutuskan mendatangi polisi dan meminta bantuan mereka.

Ketika polisi pertama kali mendengar cerita Mahji, mereka tidak dapat mempercayainya.

Pihak kepolisian pun memanggil Munmun.

Munmun yang datang seorang diri ke kantor polisi tanpa membawa anaknya membenarkan cerita dari suaminya.

Sang istri pun menambahkan bahwa putranya yang saat ini sudah berusia 10 tahun “sangat bugar”.

Petugas tersebut kemudian bertanya kepada sang ibu apakah dia dapat memastikan keadaan anak laki-lakinya melalui panggilan video.

Saat itulah polisi menyadari gawatnya situasi.

Tidak hanya rumahnya yang benar-benar berantakan karena tumpukan sampah yang berserakan di mana-mana, anak laki-lakinya juga tampak tidak terawat.

Baca juga: Cerita Ibu Muda Nabung Uang di Celengan Hingga Puluhan Juta, Saat Dibongkar Terkejut Melihat Isinya

Kondisi rambut putra Munmun dan Majhi panjangnya sudah melewati bahunya.

“Ibunya panik karena Covid . Dia tidak punya niat untuk keluar. Dia terus berkata, 'Saya tidak akan membiarkan anak saya keluar karena dia akan segera mati'," kata petugas yang bertanggung jawab atas kasus tersebut kepada wartawan.

“Saya terus berbicara dengannya, terus bertanya apakah dia membutuhkan bantuan. Saya pikir dia mulai mempercayai saya. Jadi ketika saya memanggilnya ke kantor polisi hari ini, dia datang, tetapi anak itu tidak bersamanya," tambah petugas.

Pihak petugas pun akhirnya berhasil meyakinkan Munmun dan mengeluarkan putranya dari dalam kurungan di apartemen mereka.

Ketika petugas memasuki apartemen, mereka sempat dikejutkan dengan kondisi di dalam apartemen.

Sampah yang belum dibuang selama tiga tahun berserakan di setiap sudut ruangan.

Bahkan lapisan tanah tebal menutupi setiap permukaan.

Dinding ruangan juga dipenuhi tulisan dan gambar, yang kemungkinan besar merupakan perbuatan anak mereka yang tidak berinteraksi dengan siapa pun kecuali ibunya selama penguncian yang lama.

Setelah dikeluarkan, putra Munmun dan Majhi langsung dibawa ke rumah sakit.

Sementara sang ibu dibawa ke bangsal psikiatri untuk mendapatkan perawatan.

Sang suami pun berharap mereka bisa segera berkumpul kembali dan menjalani kehidupan normal.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

Baca juga: Kisah Pilu Ibu Muda, Suami dan Anaknya Tewas Tragedi Kanjuruhan Diduga Sesak Nafas kena Gas Air Mata

BACA BERITA LAINNYA DI SINI

IKUTI KAMI DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved