Cawapres 2024
Bocor 3 Nama Cawapres Dampingi Anies Baswedan, Pengamat Ungkap Kenapa Harus Khofifah
Bocor tiga nama yang bakal diusung menjadi calon wakil presiden (cawapres) dampingi Anies Baswedan, pengamat ungkap kenapa harus Khofifah.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Bocor tiga nama yang bakal diusung menjadi calon wakil presiden (cawapres) dampingi Anies Baswedan, pengamat ungkap kenapa harus Khofifah.
Tiga nama tersebut yakni mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid (HNW).
"Beberapa nama yang memenuhi kriteria Majelis Syura PKS, baik dari kader maupun non-kader," ujar HNW dikutip Serambinews.com dari Kompas.com, Selasa (28/2/2023).
Untuk menjadi bakal cawapres tentunya dipertimbangkan oleh lembaga berwenang, yaitu DPTP, Badan Pekerja Majelis Syura PKS.
"Di situ ada nama Aher, AHY, Khofifah, dan lain-lain," tambahnya.
Baca juga: Cawapres yang Diusulkan PKS untuk Dampingi Anies Baswedan Mengerucut, Ada AHY dan Khofifah
Alasan Kenapa Harus Khofifah
Sementara Pengamat Politik Adi Prayitno menyampaikan kenapa masalah cawapres menjadi penting dibicarakan untuk pilpres 2024.
Pertama, karena tidak adanya capres yang bisa menyentuh angka 60 persen secara elektabilitas.
Baik Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan yang selalu masuk tiga besar dalam survei, sampai saat ini elektabilitas masing-masing tokoh masih di bawah 50 persen.
"Artinya apa, posisi cawapres menjadi penting untuk bisa menjelaskan kepada publik bahwa persoalan cawapres bukan hanya sebatas pelengkap," kata Adi dilihat Serambinews.com dari tayangan Kompas TV, Rabu (1/3/2023).
"Tetapi menjadi variabel penting menambal kekurangan yang dimiliki setiap kandidat," tambahnya.
Baca juga: Profil Anies Baswedan Lengkap Sejak Kuliah, Jadi Mendikbud hingga Capres 2024 Pilihan NasDem
Kedua, setiap capres tidak ada yang mencapai 60 persen tentu akan mengkalkulasi betul basis atau argumen apa yang bisa dilengkapi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.