Ditanya Apakah Politisi Perlu Sekolah, Begini Jawaban Dekan Fisip UIN Ar-Raniry

Apakah politisi perlu sekolah? Bersama Dekan Fisip UIN Ar-Raniry, Dr Muji Mulia M.Ag News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali.

|
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
Tangkap Layar YouTube Serambinews
Apakah politisi perlu sekolah? Bersama Dekan Fisip UIN Ar-Raniry Dr Muji Mulia M.Ag (kiri), dipandu News Manajer Serambi Indonesia Bukhari M Ali di studio Serambinews, Senin (6/3/2023). 

SERAMBINEWS.COM - Ditanya apakah politisi perlu sekolah, begini jawaban Dekan Fisip UIN Ar-Raniry.

Diketahui semua manusia pada hakikatnya adalah politisi, karena setiap individu saling berhubungan untuk melangsungkan kehidupannya.

Namun dalam artian sempit, politisi dapat diartikan sebagai orang yang terlibat aktif dalam politik atau figur politik yang ada dalam pemerintahan.

 

 

Dekan Fisip UIN Ar-Raniry, Dr Muji Mulia M.Ag menyampaikan, bila merujuk pada pemikiran politikus Islam seperti Al-Mawardi dalam al-Ahkam as-Sulthaniyah, kemudian Al-Farabi dan Ibnu Khaldun, pemimpin itu harus punya kapasitas intelektual.

"Ketiga tokoh ini menggarisbawahi politisi atau calon-calon pemimpin baik di legislatif maupun eksekutif harus mempunyai kapasitas intelektual yang mumpuni," kata Dr Muji Mulia dalam program 30 Menit Bersama Tokoh yang dipandu News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali di Studio Serambinews, Senin (6/3/2023).

Baca juga: Siap-siap, FISIP UIN Ar-Raniry Bakal Punya Dua Prodi S2 di Pascasarjana Tahun Depan

Kemudian ada beberapa pola Rasulullah Saw yang perlu dipelajari dalam berpolitik, sehingga bisa diikuti oleh para politisi.

Pertama, visioner dan mengetahui langkah-langkah konkritnya dalam menyukseskan visinya selama memimpin.

Kedua, timeline atau waktunya dalam memimpin. Seorang politisi yang duduk di eksekutif atau legislatif selama lima tahun, harus tahu waktu-waktu mengeksekusi visinya dengan jelas.

Kemudian wawasan seorang politisi harus luas, baik itu skala nasional maupun internasional.

Bila hanya bermodalkan wawasan lokal yang sempit, maka sulit terjadinya perubahan dalam suatu daerah yang dipimpinnya kelak.

"Harapan kita, siapapun yang jadi politisi ke depan mengisi eksekutif dan legislatif, lahir tokoh-tokoh publik yang melebihi kapasitas rakyat," kata Muji.

Baca juga: Kaprodi IAN FISIP UIN Ar-Raniry Dikukuhkan sebagai Ketua IAPA Aceh

Harus Berwawasan Intelektual Dulu atau Bisa Sambil Jalan?

Dekan Fisip UIN Ar-Raniry, Dr Muji Mulia menyampaikan, pendidikan di sini tidak mesti terpaku pada pendidikan formal semata.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved