Ditanya Apakah Politisi Perlu Sekolah, Begini Jawaban Dekan Fisip UIN Ar-Raniry
Apakah politisi perlu sekolah? Bersama Dekan Fisip UIN Ar-Raniry, Dr Muji Mulia M.Ag News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Amirullah
Namun pendidikan yang sifatnya informal justru harus dan sangat penting juga dibekali pada seorang calon pemimpin.
Salah satunya tentang kemampuan bagaimana jeli melihat perkembangan-perkembangan di luar.
"Walaupun sudah doktor dan sebagainya, kalau wawasan dia tidak terbuka, tidak (dapat) juga itu," kata Muji.
"Artinya pendidikan formal belum tentu membuat wawasan seseorang sama," tambahnya.
Baca juga: Petugas Isi Uang ke ATM Wajib Hati-hati, Rp 100 Juta Digasak Perampok, Korban Ditembak
Sementara mengenai politisi apakah harus yang sudah berwawasan dulu baru memimpin, atau bisa sambil jalan, Dekan Fisip UIN Ar-Raniry ini punya pendapat sendiri.
Idealnya menurut Dr Muji, pemimpin adalah mereka yang memang sudah siap dengan wawasan keilmuannya.
Terutama di Aceh yang identik dengan syariat, wawasan keilmuan siyasah syar'iyyah atau politik-politik Islam menjadi sebuah keniscayaan harus dimiliki seorang politikus.
"Artinya, seorang politisi di Aceh itu dia harus paham dengan hukum adat, hukum agama, sehingga dipadukan nantinya," kata Muji.
"Sehingga regulasi yang dibuat tidak mencederai salah satu hukum ini," tambahnya.
Ke depan, politisi-politisi yang maju diharapkan benar-benar orang yang handal sebagai publik figur dan diakui secara keilmuan.
"Walaupun tidak duduk di bangku formal, tetapi secara keilmuan dan kualitas politiknya itu sudah mumpuni," pungkasnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.