Petugas Isi Uang ke ATM Wajib Hati-hati, Rp 100 Juta Digasak Perampok, Korban Ditembak

Petugas isi uang ke ATM wajib hati-hati, Rp 100 juta berhasil digasak perampok di Pekanbaru, korban ditembak hingga tewas.

Penulis: Sara Masroni | Editor: Muhammad Hadi
Warta Kota/Istimewa
ILUSTRASI - Petugas isi uang ke ATM wajib hati-hati, Rp 100 juta berhasil digasak perampok di Pekanbaru, korban ditembak hingga tewas. 

SERAMBINEWS.COM - Petugas isi uang ke ATM wajib hati-hati, Rp 100 juta berhasil digasak perampok di Pekanbaru, korban ditembak hingga tewas.

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Tanjung Datuk, Pekanbaru, Riau pada Minggu (5/3/2022) sekitar pukul 6.50 WIB pagi.

Komplotan perampok bersenjata api itu diperkirakan berjumlah empat orang dan hingga kini belum ditemukan keberadaannya.

 

 

Mereka beraksi saat petugas salah satu bank swasta di Pekanbaru mengisi uang ke mesin ATM.

Baca juga: Aksi Karyawan Alfamart Duel dengan 2 Perampok Terekam CCTV, Ini Pengakuan Pelaku Usai Diringkus

Sempat terekam CCTV, seorang petugas pengisian uang yang berada di luar, didatangi oleh sekelompok orang.

Setelah sempat berbincang, pelaku kemudian mengeluarkan senjata api, dan langsung menembakkannya ke arah korban.

Satu pelaku lain kemudian masuk dan mengambil koper yang berisi uang tunai sebesar Rp 100 juta, yang rencananya akan dimasukkan ke mesin ATM.

Kasus ini masih dalam penyelidikan kepolisian dari Polda Riau.

Baca juga: Samanhudi Dibela 8 Pengacara, Kuasa Hukum Ungkap Percakapan Kliennya Dengan Otak Perampok

Direskrimum Polda Riau, Kombes Asep Darmawan mengatakan, saat kejadian ada dua petugas di sana.

Salah satunya merupakan petugas pengamanan dari Secure Garuda Indonesia (SGI), pihak ketiga penyedia jasa pengamanan.

"Sedang dilakukan olah TKP, proses itu adalah proses pengisian ATM dari Bank Panin," kata Kombes Asep Darmawan dilihat Serambinews.com dari tayangan Kompas TV, Senin (6/3/2023).

Baca juga: Pria India Asib Ali Minta Risma tak Berharap Banyak, Takut Kecewa Seperti Dirinya Dulu

Kemudian pada saat proses pengisian ATM, diduga sekelompok orang lebih kurang sekitar empat orang, melakukan upaya perampokan.

"(Perampok) berhasil ambil satu box uang yang akan diisi ke ATM Bank Panin," pungkas Kombes Asep Darmawan.

Berita Lainnya: Uang Rp 320 Juta Dayah MUDI Samalanga Dirampok

Sebelumnya perampokan sempat menghebohkan publik di Aceh, uang sebesar Rp 320 juta milik Dayah MUDI Mesra Samalanga, Bireuen Aceh, dirampok dari mobil pada Rabu (22/6/2022) lalu.

Baca juga: Naik Sepekan, Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini per Mayam, Beserta Harga Antam, Senin 6 Maret 2023

Diketahui uang Rp 320 juta milik Dayah MUDI Samalanga, salah satu pesantren tradisional terkenal di Aceh itu, dirampok dengan memecahkan kaca mobil dayah tersebut.

Berikut fakta-fakta terkini dirangkum Serambinews.com mengenai kasus uang Rp 320 juta milik Dayah MUDI Mesra Samalanga dirampok dari mobil.

1. Parkir di Depan Meunasah

Diwartakan jurnalis Serambi Indonesia Yusmandin Idris, Bendahara Dayah Mudi Mesra Supriadi (35) memarkir mobil Toyota Innova hitam di depan Meunasah Kulah Batee, Bandar Bireuen, Rabu (22/6/2022) sekitar pukul 10.45 WIB.

Supriadi memarkir mobil, lalu minum pada salah satu kafe di depan Meunasah Kulah Batee usai menarik dana operasional sebesar Rp 320 juta tersebut di Bank BSI Samalanga.

Singgah di kafe karena ada hal yang perlu dibicarakan dengan Tgk Nainunis (37), salah seorang unsur pimpinan dayah tersebut.

Baca juga: Anies Dinilai Sulit Gandeng Khofifah, Waketum: Gerindra-PKB Sudah Ijab Kabul, Tidak akan Berubah

2. Uang Ditinggal di Mobil

Saat keluar dari kafe itu sekitar 15 berselang, keduanya terkejut melihat kaca samping sebelah kiri mobil Innova tersebut sudah pecah dan uang di dalamnya sudah tak ada lagi.

Mereka pun langsung memeriksa uang yang semula diletakkan dan ditinggal di dalam mobil.

Namun uang tunai senilai RP 320 juta itu juga telah raib dirampok maling.

3. Korban Nyaris Pingsan

Melihat hal itu, Supriadi maupun Tgk Nainunis nyaris pingsan.

Tgk Nainunis mengatakan, setelah melihat kaca mobil sudah pecah dan uang operasional dayah tidak ada lagi dia dalamnya, ia segera menghubungi salah seorang anggota Intel Polsek Samalanga.

“Dari Samalanga, anggota polisi itu melapor ke Polsek Kota Juang dan Polres Bireuen,” ujar Tgk Nainunis yang tercatat sebagai warga Desa Matang, Kecamatan Samalanga.

Sementara Supriadi shock berat.

Ia terlihat sangat gelisah saat duduk di Mushalla Kulah Batee.

Amatan Serambi, sebagian kaca mobil jatuh ke dalam dan sebagian lainnya jatuh ke sampingnya.

Sejumlah anggota Polsek Kota Juang berada di lokasi melihat mobil tersebut sekaligus memintai keterangan beberapa saksi mata, termasuk Tgk Nainunis.

4. Terekam CCTV

Kaur Identifikasi Satreskrim Polres Bireuen, Aipda Asrul Azwan, bersama sejumlah anggotanya terlihat melakukan tugas dengan peralatan sidik jari dan lain-lain.

Tgk Nainunis juga menginformasikan, dari rekaman CCTV Meunasah Kulah Batee yang sempat diperlihatkan kepada dirinya.

Dalam CCTV tersebut secara samar-samar terlihat dua orang mengendarai sepeda motor menggunakan masker.

Kedua pelaku kemudian berhenti pada posisi yang tak begitu jauh dari mobil Innova milik Dayah Mudi Mesra yang parkir itu.

Lalu, mereka turun dari sepeda motor dan selanjutnya memecahkan kaca mobil tersebut.

“Wajahnya tidak begitu kelihatan, mungkin pelaku sudah menduga ada CCTV sehingga mereka berupaya menghindari CCTV tersebut,” jelas Tgk Nainunis.

Mobil itu kemudian dibawa ke Polres Bireuen.

5. Saksi Diperiksa

Korban (Supriadi-red) bersama Tgk Nainunis ikut ke Mapolres untuk memberikan keterangan sebagai saksi.

Kapolres Bireuen, AKBP Mike Hardy Wirapraja SIK MH, melalui Kasat Reskrim AKP Arief Sukmo Wibowo SIK, kepada Serambi, kemarin, mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, kasus pencurian uang dalam mobil itu terjadi pada Rabu (22/6/2022) sekitar pukul 10.20 WIB.

Pelaku merusak kaca mobil sebelah kiri dan mengambil uang kontan Rp 320 juta yang ada dalam plastik.

Berdasarkan keterangan Supriadi (pengurus bagian keuangan Dayah Mudi Mesra), setelah menarik uang Rp 320 juta milik dayah tersebut di Bank BSI Samalanga, ia kemudian meletakkan uang tersebut di dalam mobil Toyota Innova warna hitam BL 1258 ZL.

Baca juga: Istri Pasok Pria ke Kamar Saat Suami ke Luar Kota, Pasangan Selingkuh di Langsa Dicambuk 100 Kali

Setelah itu, Supriadi seorang diri pergi ke Bireuen dan sesampai di Bireuen ia memarkirkan mobil tersebut di pinggir jalan depan Meunasah Kulah Batee, Desa Bandar Bireuen, Kecamatan Kota Juang.

Kemudian, Supriadi pergi ke warung Green Coffee di seberang jalan untuk minum kopi bersama temannya, Nainunis.

Berselang 20 menit, Sufriadi pergi ke mobil untuk kembali ke Dayah Mudi Mesra.

Ketika hendak masuk dalam mobil, ia melihat kaca sebelah kiri bagian belakang sudah pecah dan uang yang disimpan di dalam mobil tersebut sudah hilang.

Kasat Reskrim menambahkan, setelah mendapat laporan pencurian itu, sejumlah anggota Satreskrim segera ke lokasi.

Aparat kepolisian berhasil menangkap sindikat asal Palembang yang melakukan perampokan terhadap uang operasional Dayah MUDI Samalanga, Kabupaten Bireuen pada Juni 2022 lalu.

Komplotan ini ditangkap di kawasan Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (13/9/2022), saat akan kembali ke Palembang.

Mereka yakni Ah Nop (31), Abd (58), Roj (40), dan Her (33) yang kesemuanya merupakan warga Palembang, Sumatera Selatan.

(Serambinews.com/Sara Masroni)

BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved