Pembebasan Pilot

Jenderal Kopassus Ahli Gerilya Pimpin Misi Bebaskan Pilot Susi Air dari Tangan KKB Egianus Kogoya

Sebagai ahli perang hutan, agaknya membuat Brigjen TNI JO Sembiring mampu mengantisipasi sejumlah kemungkinan yang akan dilakukan oleh KKB Egianus Kog

|
Editor: Ansari Hasyim
Facebook/TPNPB dan arsip Istimewa TNI
KKB pimpinan Egianus Kogoya disebut terdesak usai Jenderal Kopassus Brigjen TNI JO Sembiring terjun gunakan strategi perang hutan 

SERAMBINEWS.COM - TNI akhirnya menurunkan sejumlah prajurit khusus dengan keahlian perang hutan untuk pilot Susi Air yang disandera KKB Egianus Kogoya masih simpang siur.

Salah satunya tak lain adalah mantan jebolan Kopassus, Brigjen TNI JO Sembiring.

Komandan Korem 172/Praja Wira Yakthi itu ditunjuk sebagai pemimpin pasukan penyelamat Pilot Susi Air yang disandera oleh KKB Egianus Kogoya.

Brigjen TNI JO Sembiring ditunjuk sebagai Komandan Komando Pelaksanaan Operasi (Dankolakops) pembebasan pilot Susi Air.

Sebagai ahli perang hutan, agaknya membuat Brigjen TNI JO Sembiring mampu mengantisipasi sejumlah kemungkinan yang akan dilakukan oleh KKB Egianus Kogoya.

Hampir Sebulan Pilot Susi Air Disandera, Jenderal Kopassus Siap Selamatkan Sang Pilot dari KKB

Bahkan baru-baru ini, KKB Egianus Kogoya disebut teraentralisir di salah satu hutan gunung karena strategi kepungan yang dilakukan oleh JO Sembiring.

Sementara terkait pengejaran KKB penyandera pilot Susi Air tersebut baru-baru ini diungkap oleh Kapolda Papua.

Melansir dari Tribun-Timur.com, Irjen Pol Mathius Fakhiri menyebut pasukan yang diterjunkan untuk menyelamatkan pilot Susi Air telah bergerak.

Meski telah bergerak mendesak posisi KKB Egianus Kogoya, Mathius mengungkap pasukan gabungan TNI-Polri yang dipimpin oleh JO Sembiring itu tidak bertindak gegabah.
Hal itu sebagai cara meminimalisir kemungkinan buruk yang bisa terjadi dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air.

"Oleh karena itulah, berbagai pendekatan terus dilakukan, terutama melalui para tokoh agar tidak menimbulkan jatuh korban," ungkap Mathius yang dikutip dari Antara, Sabtu (4/3/2023).

Mathius pun menambahkan bahwa posisi sandera dilaporan terus berpindah-pindah.

Panglima TNI Ungkap Sulitnya Bebaskan Pilot Susi Air dari Sandera KKB, Tak Mau Ada Korban

"Yang pasti, baik sandera maupun KKB pimpinan Egianus Kogoya sudah tidak berada di Kabupaten Nduga," tambahnya.

Lebih lanjut Mathius menegaskan bahwa operasi yang militer khusus yang dipimpin oleh JO Sembiring ini tidak mudah.

Hal itu tak lain karena dalam pergerakannya KKB pimpinan Egianus Kogoya bisa saja berbuat nekat hingga mengorbankan warga sipil.

Masalah demikian memang telah dicermati oleh pasukan gabungan yang diterjunkan mengejar KKB Egianus Kogoya tersebut.

Seperti diketahui, KKB Egianus Kogoya bisa saja berbuat nekat agar membuat pasukan penyelamat Pilot Susi Air disalahkan bila ada korban sipil.

Mathius pun percaya dengan kemampuan perang hutan yang dimiliki oleh JO Sembiring dan pasukannya.

Namun ia juga mendoakan agar operasi penyelamatan sandera pilot Susi Air oleh KKB Egianus Kogoya tersebut.

"Mudah-mudahan pembebasan dapat segera dilakukan tanpa ada korban jiwa," pungakas Kapolda Fakhiri.

Melansir dari Kompas.com, pilot Susi Air Philip Max Merhtens asal Selandia Baru disandera oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Penyanderaan tersebut terjadi usai KKB Egianus Kogoya membakar pesawat Susi Air di Kabupaten Paro, Kabupaten Nduga, 7 Februari lalu.

Hingga kini proses penyelamatan pilot Susi Air itupun masih dilakukan oleh pasukan gabungan TNI-Polri.(*)

Gempa Guncang Parigi Moutong dan Palu Sulawesi Tengah, Berikut Keterangan BMKG

Awalnya Minta Dipijat, Dua Guru Pesantren Ketagihan Cabuli Puluhan Santri, Korban Dipaksa Oral

2 Juta Orang Berobat ke Luar Negeri, Jokowi Minta Menkes Perbanyak Dokter Spesialis dan Subspesialis

Berita ini sudah tayang di sosok.grid.id dengan judul Ahli Perang Hutan, Jenderal Kopassus Turun Tangan Selamatkan Pilot Susi Air dari Tangan KKB Egianus Kogoya

Baca berita lainnya di sini

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved