Harbour Energy Company akan Bor 2 Sumur Minyak di Lepas Pantai Aceh Tahun 2023, Jaraknya 150-200 Km

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Harbour Energy Company asal Inggris akan melakukan pengeboran dua sumur minyak dan gas (migas) di lepas pantai Aceh pada tahun 2023.

Pengeboran sumur minyak itu akan dilakukan pada jarak sekitar 150 kilometer hingga 200 kilometer dari bibir pantai Aceh Utara.

Ini merupakan tindak lanjut dari hasil pengebaran Sumur Timphan-I yang mengandung  cadangan hidrokarbon.

Hal ini diutarakan Designated Community Investment Harbour Energy Company Manager, Andri Kristianto di sela-sela penyerahan beasiswa kepada puluhan mahasiwa di Pelabuhan Krueng Geukuh, Aceh Utara, Rabu (8/3/2023).

Andri Kristianto awalnya menjelaskan, kalau sekarang ini beberapa putra Aceh telah bergabung dengan perusahaan yang dulunya lebih dikenal dengan nama Primeer Oil itu.

Sedangkan pihaknya sudah berada di Indonesia sejak 27 tahun lalu, tepatnya pada tahun 1996.

Baca juga: SKK Migas dan Premier Oil A Harbour Energy Company kembali Lakukan Safari Ramadhan

Di mana saat itu pihaknya mendapatkan mandat dari Pemerintah Indonesia untuk mengoperasikan wilayah kerja Kepulauan Riau ,yakni wilayah kerja Natuna.

Lalu pada tahun 2008, pihaknya kembali mendapatkan mandat untuk wilayah Tuna.

"Bahkan, pada saat ini kami sudah mendapatkan persetujuan pemerintah untuk  melanjutkan pengembangan lapangannya," papar dia.

Selanjutnya, pihaknya pun mendapatkan mandat untuk wilayah kerja di Aceh, yakni untuk mengeksplorasi wilayah Andaman II.

Sehingga pada tahun 2022 lalu, pihaknya pun melakukan pengeboran, sehingga berhasil menemukan potensi cadangan  hidrokarbon.

Lokasinya di sekitar 150 kilometer di garis pantai Aceh Utara. Sumur itu pun diberi nama Sumur Timphan-I.

Baca juga: Blok Migas Lepas Pantai Aceh Telah Teken Kontrak, Aceh Hanya Dapat 30 Persen, Ini Penjelasannya

Namun untuk menggali potensi lebih laniut dan mengkonfirmasi temuan cadangan hidrokarbon di Timphan-I, pihaknya akan melakukan pengeboran di dua sumur lagi.

Sedangkan untuk persiapan pengoboran dua sumur yang letaknya berdekatan dengan lokasi Timphan-1, pihaknya telah melaksanakan seismik 3D pada akhir 2022 dan awal 2023.

Luas seismiknya sekitar 3.500 kilometer, yang merupakan seismik terbesar di wilayah Indonesia pada tahun 2022.

"Kini kami sedang melakukan tes dan uji coba di titik sumur mana yang akan kami bor,” urai dia.

“Sedangkan jadwal pengeboran dua sumur itu akan berlangsung di kwartal III atau kwartal IV tahun ini," jelasnya.

Di samping itu, Andri Kristianto juga memaparkan, sejak pihaknya berada di Aceh, sudah beberapa kegiatan CSR dilakukan, seperti bidang kesehatan, infrastruktur,  dan lainnya.

Baca juga: Perusahaan Raksasa Minyak Prancis, TotalEnergies Eksplorasi Migas Lepas Pantai Lebanon

"Termasuk pemberian beasiswa, seperti yang kita lakukan hari ini," ujarnya.

Penerima beasiwa tersebut berjumlah 22 orang.

Mereka merupakan mahasiswa asal Desa Tambon Baroh, Kecamatan Dewantara dan Desa Blang Naleung Mameh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe.

Pemberian beasiswa kali ini merupakan tahun kedua bagi mereka.

"Saat ini, para penerima beasiswa sedang kuliah di berbagai kampus, seperti Unimal, Politeknik Negeri Lhokseumawe, Unsyiah (USK),  dan kampus lainnya di Aceh, termasuk dari kampus di luar Aceh,” papar dia.

“Tapi mereka semua merupakan penduduk di ring satu tempat operasi kita sekarang ini," ungkapnya.

Harapannya, dengan adanya beasiswa ini, para mahasiswa lebih bersemangat untuk terus belajar. 

"Sehingga suatu hari nanti bisa menjadi tokoh dan bisa berperan penting dalam proses pembangunan Aceh," pungkasnya.

Sementara itu, proses penyerahan beasiswa secara simbolis ini ikut disaksikan Asisten II Setdako Lhokseumawe, Dr Anwari Ali, yang mewakili Pj Wali Kota Lhokseumawe,  Muspika Muara Satu, Muspika Dewantara, serta aparatur dari dua desa tersebut.(*)