Berita Lhokseumawe

Wakil Wali Kota Sebut Angka Stunting di Lhokseumawe Turun, Ini Datanya

hasil ini tidak lepas dari kerja bersama seluruh pihak, mulai dari penyuluh KB, tenaga medis, PKK, tim pendamping keluarga,

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nur Nihayati
SERAMBINEWS.COM/HO
WAKIL WALKOT - Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Husaini menghadiri kegiatan Fasilitasi Intensifikasi Pelayanan Kelompok Bimbingan Keluarga Remaja (KBKR) Wilayah Khusus tahun 2025,di halaman DP3AP2KB Kota Lhokseumawe, Rabu (27/8/2025). 

hasil ini tidak lepas dari kerja bersama seluruh pihak, mulai dari penyuluh KB, tenaga medis, PKK, tim pendamping keluarga,

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Wakil Wali Kota Lhokseumawe, Husaini memaparkan bahwa berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2025, prevalensi stunting di kota Lhokseumawe berhasil ditekan hingga 17,4 persen.

“Alhamdulillah, angka stunting di Lhokseumawe terus menurun, dari 28,1 persen pada 2022 menjadi 20,7 persen di 2023, dan kini 17,4 persen pada 2025. 

Jumlah balita stunting juga berkurang dari 805 anak menjadi sekitar 752 anak,” kata Husaini saat membuka kegiatan Fasilitasi Intensifikasi Pelayanan Kelompok Bimbingan Keluarga Remaja (KBKR) Wilayah Khusus tahun 2025, yang digelar di halaman DP3AP2KB Kota Lhokseumawe, Rabu (27/8/2025).

Lanjut Husaini, selain capaian penurunan angka stunting, program KB di Kota Lhokseumawe juga menunjukkan tren positif. 

Baca juga: Pelatihan Life Skill di Gampong Rawan Narkoba, Begini Kata Wakil Wali Kota Langsa

Menurut Husaini, hasil ini tidak lepas dari kerja bersama seluruh pihak, mulai dari penyuluh KB, tenaga medis, PKK, tim pendamping keluarga, kader IMP, Babinsa, hingga dukungan lintas sektor pemerintah dan masyarakat. 

Namun, ia mengingatkan masih ada tantangan yang harus ditangani bersama, seperti kesalahpahaman masyarakat terhadap program KB, rendahnya partisipasi pria, serta adanya keluarga dengan balita berisiko stunting akibat pola asuh, keterbatasan pangan, maupun kondisi lingkungan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemko Lhokseumawe menyiapkan strategi ke depan, antara lain penguatan edukasi berbasis kearifan lokal, peningkatan kapasitas penyuluh dan kader, integrasi program KB dengan percepatan penurunan stunting melalui Kampung Keluarga Berkualitas dan Dapur Sehat Atasi Stunting, serta memperluas kolaborasi lintas sektor bersama TNI, Polri, perguruan tinggi, dan organisasi masyarakat.

“Semoga kegiatan ini menjadi momentum memperkuat sinergi dalam membangun keluarga sehat, melahirkan generasi unggul, dan menjadikan Lhokseumawe sebagai kota yang berkualitas,” pungkas Husaini.(*)

Baca juga: Buka Pelatihan Peradilan Adat, Ini Harapan Wakil Wali Kota Lhokseumawe kepada Para Keuchik

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved