Korban Tewas Longsor di Natuna Bertambah Jadi 12 Orang dan 43 Hilang, Berikut Daftar Namanya

Pencarian korban longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, masih terus berlangsung.

Editor: Faisal Zamzami
DOK WARGA SERASAN
Proses pencarian korban longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) saat ini telah dihentikan sementara dan kembali akan dilanjutkan pukul 06.00 WIB, Selasa (7/3/2023). Bahkan hasil pencarian dihari pertama ini, Tim Sar gabungan yang terdiri dari BPBD Natuna, Basarnas Natuna dan TNI Polri berhasil menemukan 15 korban dengan kondisi meninggal dunia. 

27. Eran

28. Padli

29. Diva (anak)

30. U Ya’ali

31. Haryuni

32. Delta Yuharni

33. Bahtiar (lansia)

34. Janati (lansia)

35. Uciana

36. Esha Syifa (anak)

37. M Al Syafiq (anak)

38. Qisya Adelia (anak)

39. Liza

40. Juwita

41. Melvi (anak)

42. Hazalina

43. Ikhsan

 

Baca juga: Longsor di Natuna: Korban Meninggal 11 Orang dan 47 Orang Masih Hilang

Kepala BNPB Pastikan Bantuan Pengungsi Tersalurkan

Jumlah total pengungsi bencana longsor di Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) mencapai 1.216 orang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta bantuan bagi para pengungsi bisa segera tersalurkan.

"Jangan sampai masyarakat yang sudah kena musibah itu dibebani lagi dengan susah mendapat bantuan makanan, pakaian dan sebagainya. Kita harus perhatikan betul-betul sampai status darurat bencana selesai," ujarnya.

Suharyanto pun menegaskan, bencana longsor di Natuna itu mendapat perhatian dari pemerintah pusat dan akan berusaha maksimal untuk penanganan bencana itu.

"Kejadian longsor di Natuna mendapat perhatian besar dari pemerintah pusat," katanya di Natuna dalam keterangan tertulis yang diterima di Tanjungpinang, Selasa, dilansir dari Antara, Selasa (7/3/2023).

Seperti diketahui, Suharyanto bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad memantau langsung di lokasi bencana dan proses evakuasi para korban, Selasa (7/3/2023).

 Sementara itu, para pengungsi di Serasan kekurangan air bersih untuk keperuluan sehari-hari.

Sumber air yang berada di Gunung Jemenang di pulau tersebut kotor usai diterjang longsor.

"Yang kami perlukan air mineral untuk minum yang banyak Pak, sebab depot galon tak buka, sebab sumber air atau sungai dalam keadaan kotor," kata salah satu warga setempat yang mengungsi di SMP Negeri 1 Serasan, Nurul Aini, di Serasan, Selasa Selain itu, para pengungsi juga kekurangan bahan logistik lainnya, seperti peralatan tidur dan mandi.

"Kemudian selimut dan alat alat mandi seperti sikat gigi, pasta, dan sabun, handuk, kami masih takut pulang ke rumah Pak," kata dia.

Dari pantauan Tim Tanggap Bencana Kabupaten Natuna pada Selasa pagi, kondisi beberapa mata air di lereng Gunung Jemenang airnya berwarna kuning.

 

TNI AL Siagakan 4 Kapal Perang untuk Kirim Bantuan bagi Korban Longsor di Natuna

TNI Angkatan Laut (AL) menyiagakan empat Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk mengirimkan bantuan bagi korban longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Riau.

Empat kapal itu antara lain KRI Bontang-907, KRI Imam Bonjol-383, KRI Sembilang-850, dan KRI Semarang-594.

Terdapat tiga titik angkut yang telah disiapkan TNI AL, di mana KRI Bontang-907 dan KRI Imam Bonjol-383 disiagakan di Ranai, Natuna.

Lalu, KRI Sembilang-850 standby di titik angkut Pontianak, dan KRI Semarang-594 bersiaga di titik angkut Jakarta.

Dilansir dari siaran pers Dinas Penerangan TNI AL, Selasa (7/3/2023), empat kapal perang itu difungsikan sebagai kapal siaga Search And Rescue (SAR), pergeseran personel, dan pengiriman material bantuan bencana alam.

“Korban yang terdampak bencana sangat membutuhkan adanya penambahan alat berat dan personel SAR dari luar pulau. Namun, saat ini mengalami kendala berupa cuaca yang kurang mendukung, sulitnya akses, ditambah dengan terputusnya jaringan telekomunikasi,” demikian siaran pers tersebut.

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan AL (Kadispenal) Laksma Julius Widjojono mengatakan, KRI Bontang-907 diberangkatkan dari Tanjung Uban, Bintan, pada Selasa kemarin.

Julius juga mempersilakan apabila ada keluarga korban yang ikut bersama KRI Bontang-907.

 “Bapak KSAL (Laksamana Muhammad Ali) akan menggerakan KRI Bontang siang ini, yang akan berangkat dari Tanjung Uban menuju Natuna. Jadi keluarga yang mau ikut melihat di sana, diizinkan untuk ikut,” ujar Julius saat ditemui di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa kemarin.

Longsor terjadi di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Riau, Senin (6/3/2023).

Sebanyak 12 orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa ini.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Natuna Raja Darmika mengatakan, longsor terjadi di dua lokasi, yaitu Kecamatan Serasan dan Kecamatan Serasan Timur.

Raja menuturkan, pihaknya menerima informasi longsor dari warga sekitar pukul 09.00 WIB. Waktu itu, longsor menerjang kawasan perkebunan di Kecamatan Serasan Timur.

Lalu, sekitar pukul 11.15 WIB, longsor melanda Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan.

”Saat itu, warga menginformasikan kepada kami ada gunung runtuh yang artinya longsor menurut bahasa setempat,” ujar Raja, dikutip dari Kompas.id.

Raja menuturkan, beberapa saat setelah longsor di Kecamatan Serasan Timur, warga masih bisa mengirim foto-foto kondisi permukiman mereka.

Tak lama kemudian, jaringan listrik dan komunikasi di Pulau Serasan terputus.

Baca juga: BREAKING NEWS: Mobil Pj Bupati Aceh Timur Tabrakan di Pidie Jaya

Baca juga: Syarifah Haerunnisa Minta Ketemu Asib Ali, Pria India Itu Langsung Tolak, Ini Alasannya

Baca juga: Anggota Brimob Meninggal di Mess, Ditemukan Senpi, Diduga Akhiri Hidup Karena Kekasih Meninggal

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Korban Longsor Natuna, 12 Orang Tewas dan 43 Hilang"

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved