Salam
Pelabuhan Langsa Harus Terus Berdenyut
Dengan demikian, menurut Said Mahdum, kegiatan ekspor impor ini sudah sepantasnya didukung penuh oleh pemerintah pusat
Pelabuhan Kuala Langsa melakukan ekspor perdana, Selasa (7/3/2023). Kita pun berharap kegiatan bongkar muat di pelabuhan ini akan terus berdenyut dan sekaligus bisa meningkatkan perekonomian daerah.
Terus terang, pengalaman sebelumnya banyak kegiatan serupa hanya megah di awal, seterusnya pelabuhan mati sendiri sehingga hanya menjadi obyek wisata bagi masyarakat. Bermacam alasan pun muncul, semisal tidak cukup bahan atau barang yang akan diangkut kapal, sehingga kapal pun malas singgah di pelabuhan tersebut.
Kalau sudah begini, tak jarang pula banyak yang disalahkan, terutama para pengusaha. Padahal, sudah menjadi rahasia umum yang namanya pengusaha pasti lebih mencari keuntungan dalam menjalankan kegiaatan bisnis mereka.
Seperti diberitakan harian ini kemarin, seusai peluncuran, dua kapal milik pengusaha yang membawa ikan dan barang campuran dilepas dengan tujuan Malaysia dan Thailand. Peluncuran itu dilakukan Pj Gubernur Aceh yang diwakili Kadishub Aceh, T Faisal.
Pj Gubernur menyampaikan terima kasih dan penghargaan serta mengucapkan selamat kepada semua pihak, khususnya Pemko Langsa atas ekspor perdana komoditas pertanian, perkebunan, dan perikanan melalui Pelabuhan Kuala Langsa.
Menurutnya, peresmian ekspor perdana komoditas unggulan daerah ini merupakan suatu pencapaian yang harus disyukuri. "Insya Allah dengan dimulai ekspor dari Pelabuhan Kuala Langsa akan berdampak pada perputaran roda perekonomian baik di daerah-daerah yang menghasilkan komoditas ekspor itu maupun daerah-daerah penyangga lainnya,” ungkapnya.
Pj Gubernur juga mengungkapkan, banyak pengalaman selama ini dimana kegiatan ekspor hanya meriah dan bersemangat pada saat peresmian saja. Namun, dalam perjalanan tak ada lagi kelanjutan. Karena itu, ia menekankan agar seluruh stakeholder yang terlibat baik pengusaha maupun pemerintah daerah supaya benar-benar serius dan berkomitmen untuk mempersiapkan diri dalam menjaga keberlangsungan ekspor ini.
Sementara itu, Pj Wali Kota Langsa, Ir Said Mahdum Majid, menyebutkan, pelayaran perdana kali ini menggunakan dua kapal kayu yaitu KM Nagata 75 GT milik Muslim dari Banda Aceh dan KM Bowou Farungo 108 GT milik Anto dari Tanjung Balai Asahan, Sumatera Utara. Kedua kapal tersebut termasuk dalam jenis general cargo yang bisa membawa muatan barang campuran.
Dengan demikian, menurut Said Mahdum, kegiatan ekspor impor ini sudah sepantasnya didukung penuh oleh pemerintah pusat agar kesepakatan kerja sama ini terealisasi dan bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat di ketiga negara.
Agar kegiatan ekspor impor melalui Pelabuhan Kuala Langsa dan Pelabuhan-pela lainnya di Aceh dapat berjalan rutin dan berkelanjutan, menurutnya, ada beberapa hal yang menjadi catatan pihaknya. Seperti, sangat mendesak adanya trader lokal yang andal untuk menangani aspek jual beli komoditinya.
Selain itu, mengajak para trader dari Tanjung Balai dan Belawan, Sumatera Utara, agar mau memperluas usahanya ke Kota Langsa karena mereka yang mempunyai barang muatan.
Selama ini pengumpul komoditi di Aceh menjual komoditinya ke pengusaha di Tanjung Balai atau Medan, sehingga mereka yang berhadapan dengan pembeli di luar negeri. Oleh karena itu, ketersediaan kapal angkutan langsung dari Kuala Langsa ke Malaysia dan Thailand yang menawarkan efisiensi waktu serta biaya belum akan berdampak dalam waktu dekat pada kelangsungan pelayaran jika tradernya masih lebih memilih dari luar Aceh.
Untuk itu, kita berharap para pengelola pelabuhan agar lebih aktif mempromosikan pelabuhan dengan melalukan kerja sama dengan berbagai pihak. Dengan demikian kegiatan pelabuhan tetap berdenyut sebagaimana harapan kita semua. Nah?
========================
POJOK:
+Disbudpar Aceh mengajak negara sahabat terlibat di PKA
-Hehehe, nanti namanya pun berubah jadi Pekan Kebudayaan Asing
+Aceh Jaya harus jadi produsen sapi, kata Pj Bupati Nurdin
-Makanya banyak ternak berseleweran di jalan ya
+Pemko Lhokseumawe tunggak tagihan listrik mencapai Rp 8,3 miliar
-Ini kebijakan yang tidak perlu ditiru!
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.