Konflik Rusia vs Ukraina
Rusia Kembali Hajar Ukraina dengan Serangan Rudal, Enam Orang Tewas
Mereka mengatakan serangan, termasuk dengan rudal hipersonik Kinzhal, dilakukan sebagai respons atas insiden perbatasan awal bulan ini.
"Sumber daya yang dimiliki Rusia saat ini cukup untuk melanjutkan perang dengan intensitas saat ini selama dua tahun," kata kepala intelijen, Elegijus Paulavicius, kepada wartawan di Vilnius.
"Berapa lama Rusia mampu melanjutkan perang juga akan tergantung pada dukungan untuk militer Rusia dari negara-negara seperti Iran dan Korea Utara. Tetapi jika Anda melihat apa yang dimiliki Rusia saat ini, seperti cadangan strategis, peralatan, amunisi, senjata - Rusia dapat melancarkan perang pada intensitas saat ini selama dua tahun," tambahnya.
Penilaian itu datang sehari setelah Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan Rusia sedang menerjunkan lebih banyak pasukan ke medan pertempuran.
"Mereka mengalami kerugian besar, tetapi pada saat yang sama, kita tidak dapat mengesampingkan Bakhmut pada akhirnya mungkin akan jatuh dalam beberapa hari mendatang," kata Stoltenberg sebelum digelarnya pertemuan tingkat menteri pertahanan Uni Eropa di Stockholm.
Ia mengatakan, hal ini tidak harus menjadi titik balik dalam perang tetapi menambahkan "kita tidak boleh meremehkan Rusia."
Para menteri pertahanan Uni Eropa setuju untuk mempercepat pasokan peluru artileri dan membeli lebih banyak peluru untuk membantu militer Ukraina, yang menghabiskan peluru lebih cepat daripada kemampuan produksi para sekutunya.
Dalam rencana tersebut, negara-negara Uni Eropa akan mendapatkan insentif finansial senilai 1 miliar euro untuk mengirim lebih banyak peluru artileri mereka ke Kiev.
Sementara 1 miliar euro lainnya akan digunakan untuk mendanai pengadaan bersama peluru baru.
Rusia mengatakan telah mencaplok hampir 20 persen wilayah Ukraina dan mengatakan mengambil Bakhmut akan menjadi langkah menuju jatuhnya seluruh wilayah industri Donbas yang terletak di perbatasan.
Analisis Barat berpendapat nilai strategis Bakhmut tidak terlalu besar, meskipun kejatuhannya ke tangan Rusia akan membuat Presiden Vladimir putin dan militer semakin bersemangat setelah serangkaian kekalahan dalam apa yang mereka sebut sebagai "operasi militer khusus" itu.
Kiev mengatakan kerugian yang diderita oleh Rusia di sana dapat menentukan jalannya perang. Ukraina diperkirakan akan meluncurkan serangan balik ketika cuaca sudah membaik dan menerima lebih banyak bantuan militer Barat, termasuk tank.
Bulan-bulan pertempuran di timur menjadi salah satu yang paling mematikan dan merusak sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022, memasukkan Bakhmut ke daftar kota-kota yang hancur termasuk Mariupol, Sievierodonetsk, dan Lysychansk.
Drone militer Ukraina menunjukkan skala kehancuran di Bakhmut, merekam blok apartemen terbakar dan asap membubung dari daerah permukiman.
Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan kurang dari 4.000 warga sipil - termasuk 38 anak-anak - dari populasi pra-perang sekitar 70.000 orang, tetap tinggal di Bakhmut.
Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat Avril Haines mengatakan kepada komite Senat, menurut Washington, militer Rusia tidak akan pulih dengan memadai pada tahun 2023 untuk membuat kemajuan besar.
Ukraina Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Rusia Buk-M3 Senilai Rp655 Miliar |
![]() |
---|
Serangan Rudal dan Drone Rusia Hancurkan Kiev, 14 Orang Tewas, Kantor Uni Eropa Rusak |
![]() |
---|
Serangan Udara Besar-besaran Rusia ke Ukraina, Kerahkan Hampir 600 Drone dan Hantam Pabrik AS |
![]() |
---|
Zelensky Melunak di Depan Donald Trump: Bukan Gencatan Sementara, Tapi Perdamaian Abadi |
![]() |
---|
Zelensky Melunak, Lima Poin Penting Pertemuan Presiden Ukraina, AS dan Pemimpin Eropa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.