Update Longsor di Pulau Serasan Natuna, Korban Meninggal Bertambah Jadi 30 Orang, 24 Masih Hilang
"Per hari ini update-nya yang ditemukan jumlah korban meninggal tercatat ada 30 orang. Sehingga yang masih dicari ada 24 orang," kata Suharyanto
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 30 orang dilaporkan meninggal dunia usai tanah longsor melanda Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau pada Senin (6/3/2023) lalu.
Sementara sebanyak 24 orang lainnya masih belum ditemukan.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyebut data tersebut merupakan perkembangan terbaru per Kamis (9/3/2023) pukul 17.00 WIB.
"Per hari ini update-nya yang ditemukan jumlah korban meninggal tercatat ada 30 orang. Sehingga yang masih dicari ada 24 orang," kata Suharyanto dalam Breaking News Kompas TV, Kamis.
Suharyanto menambahkan, korban yang mengungsi akibat bencana tanah longsor tersebut, hingga hari ini tercatat sebanyak 1.216 orang.
Mereka, lanjut dia, masih berada di posko pengungsian yang terletak di empat titik, dengan jumlah terbanyak ada di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Pulau Serasan.
"Untuk jumlah pengungsi masih tetap tercatat 1.216 orang tersebar di titik-titik pengungsian yang terbanyak ada di PLBN Serasan," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa tanah longsor di Natuna terjadi pada Senin (6/3) sekitar pukul 11.15 WIB.
Diketahui, longsor di lereng bukit tersebut terjadi karena intensitas curah hujan yang tinggi dan melanda perkampungan sampai ke jalan raya.
Atas peristiwa tersebut, pemerintah Kabupaten Natuna telah menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari, terhitung dari 6 hingga 12 Maret 2023.
Baca juga: Korban Tewas Longsor di Natuna Bertambah Jadi 12 Orang dan 43 Hilang, Berikut Daftar Namanya
Kepala BNPB Pastikan Bantuan Pengungsi Tersalurkan
Jumlah total pengungsi bencana longsor di Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) mencapai 1.216 orang.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta bantuan bagi para pengungsi bisa segera tersalurkan.
"Jangan sampai masyarakat yang sudah kena musibah itu dibebani lagi dengan susah mendapat bantuan makanan, pakaian dan sebagainya. Kita harus perhatikan betul-betul sampai status darurat bencana selesai," ujarnya.
Suharyanto pun menegaskan, bencana longsor di Natuna itu mendapat perhatian dari pemerintah pusat dan akan berusaha maksimal untuk penanganan bencana itu.
"Kejadian longsor di Natuna mendapat perhatian besar dari pemerintah pusat," katanya di Natuna dalam keterangan tertulis yang diterima di Tanjungpinang, Selasa, dilansir dari Antara, Selasa (7/3/2023).
Seperti diketahui, Suharyanto bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad memantau langsung di lokasi bencana dan proses evakuasi para korban, Selasa (7/3/2023).
Sementara itu, para pengungsi di Serasan kekurangan air bersih untuk keperuluan sehari-hari.
Sumber air yang berada di Gunung Jemenang di pulau tersebut kotor usai diterjang longsor.
"Yang kami perlukan air mineral untuk minum yang banyak Pak, sebab depot galon tak buka, sebab sumber air atau sungai dalam keadaan kotor," kata salah satu warga setempat yang mengungsi di SMP Negeri 1 Serasan, Nurul Aini, di Serasan, Selasa Selain itu, para pengungsi juga kekurangan bahan logistik lainnya, seperti peralatan tidur dan mandi.
"Kemudian selimut dan alat alat mandi seperti sikat gigi, pasta, dan sabun, handuk, kami masih takut pulang ke rumah Pak," kata dia.
Dari pantauan Tim Tanggap Bencana Kabupaten Natuna pada Selasa pagi, kondisi beberapa mata air di lereng Gunung Jemenang airnya berwarna kuning.
TNI AL Siagakan 4 Kapal Perang untuk Kirim Bantuan bagi Korban Longsor di Natuna
TNI Angkatan Laut (AL) menyiagakan empat Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk mengirimkan bantuan bagi korban longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Riau.
Empat kapal itu antara lain KRI Bontang-907, KRI Imam Bonjol-383, KRI Sembilang-850, dan KRI Semarang-594.
Terdapat tiga titik angkut yang telah disiapkan TNI AL, di mana KRI Bontang-907 dan KRI Imam Bonjol-383 disiagakan di Ranai, Natuna.
Lalu, KRI Sembilang-850 standby di titik angkut Pontianak, dan KRI Semarang-594 bersiaga di titik angkut Jakarta.
Dilansir dari siaran pers Dinas Penerangan TNI AL, Selasa (7/3/2023), empat kapal perang itu difungsikan sebagai kapal siaga Search And Rescue (SAR), pergeseran personel, dan pengiriman material bantuan bencana alam.
“Korban yang terdampak bencana sangat membutuhkan adanya penambahan alat berat dan personel SAR dari luar pulau. Namun, saat ini mengalami kendala berupa cuaca yang kurang mendukung, sulitnya akses, ditambah dengan terputusnya jaringan telekomunikasi,” demikian siaran pers tersebut.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan AL (Kadispenal) Laksma Julius Widjojono mengatakan, KRI Bontang-907 diberangkatkan dari Tanjung Uban, Bintan, pada Selasa kemarin.
Julius juga mempersilakan apabila ada keluarga korban yang ikut bersama KRI Bontang-907.
“Bapak KSAL (Laksamana Muhammad Ali) akan menggerakan KRI Bontang siang ini, yang akan berangkat dari Tanjung Uban menuju Natuna. Jadi keluarga yang mau ikut melihat di sana, diizinkan untuk ikut,” ujar Julius saat ditemui di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa kemarin.
Longsor terjadi di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Riau, Senin (6/3/2023).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Natuna Raja Darmika mengatakan, longsor terjadi di dua lokasi, yaitu Kecamatan Serasan dan Kecamatan Serasan Timur.
Raja menuturkan, pihaknya menerima informasi longsor dari warga sekitar pukul 09.00 WIB. Waktu itu, longsor menerjang kawasan perkebunan di Kecamatan Serasan Timur.
Lalu, sekitar pukul 11.15 WIB, longsor melanda Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan.
”Saat itu, warga menginformasikan kepada kami ada gunung runtuh yang artinya longsor menurut bahasa setempat,” ujar Raja, dikutip dari Kompas.id.
Raja menuturkan, beberapa saat setelah longsor di Kecamatan Serasan Timur, warga masih bisa mengirim foto-foto kondisi permukiman mereka.
Tak lama kemudian, jaringan listrik dan komunikasi di Pulau Serasan terputus.
Baca juga: Gali Bakat Minat ‘Anak Emas’ SLBN Banda Aceh Gelar Market Day
Baca juga: Komisi I DPRA Umumkan 7 Anggota Pansel KIP Aceh, Ini Nama Mereka dan Peserta Lulus Cadangan
Baca juga: Nisfu Syakban Sudah Lewat, Apa Masih Boleh Bayar Utang Puasa Tahun Lalu? Ini Hukumnya Menurut UAS
Kompas.tv: Update Longsor di Natuna, BNPB: 30 Orang Meninggal, 24 Masih Hilang
Korban Tewas Perang Thailand vs Kamboja Capai 35 Orang, Hari Ini Perundingan Damai |
![]() |
---|
Barbarisme Israel, Bunuh 59.000 Orang di Gaza, 144.851 Luka-luka |
![]() |
---|
Enam Warga Gaza Termasuk 2 Anak Meninggal karena Kelaparan di Tengah Pengepungan Israel |
![]() |
---|
Kementerian Kesehatan di Gaza: Jeda Kemanusiaan adalah Kesempatan Selamatkan Nyawa yang Terluka |
![]() |
---|
PBB: Sepertiga Penduduk Gaza belum Makan Selama Berhari-hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.