Pusat Pilih Pidie Sebagai Lokasi Panen Padi Nusantara 1 Juta Hektare, Ini Titik Pelaksanaannya

Laporan Muhammad Nazar | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Pemerintah Pusat memilih Kabupaten Pidie sebagai lokasi ‘Program Panen Padi Nusantara 1 juta hektare’ yang dipusatkan di Gampong Blang Lhok Kaju, Kecamatan Indrajaya, Sabtu (11/3/2023).

Luas areal yang dipanen dalam program tersebut adalah 68,3 hektare.

"Program Pemerintah Pusat ini dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah, Sabtu (11/3/2023).

“Pidie telah berpartisipasi dalam kegiatan ini dan telah mewakili Provinsi Aceh dalam Program Panen Padi nusantara 1 juta hektare," lanjut Cut Huzaimah.

Dikatakan Kadistanbun Aceh, Pidie merupakan kabupaten ketiga yang memiliki luas baku sawah terbesar di Aceh, setelah Aceh Utara dan Aceh Besar.

Luas baku sawah di Pidie mencapai 24.784 hektare, dan Pidie masuk salah satu daerah sentra produksi padi di Aceh.

Baca juga: Bulog Sigli Bandrol Harga Gabah Rp 5.750/Kg, Siap Serap 700 Ton Padi Petani untuk Januari-Maret 2023

Sedangkan potensi panen padi Aceh pada Maret 2023, sebesar 39.487 hektare, dan Pidie seluas 5.851 hektare. 

"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya mewujudkan pertanian tangguh untuk pemantapan ketersediaan konsumsi pangan, serta agribisnis dengan sasaran peningkatan pendapatan masyarakat yang adil dan sejahtera,” tutur dia. 

“Kegiatan direalisasikan dengan dukungan anggaran dari APBA, APBK, dan APBN," jelasnya.

Ia menyebutkan, sesuai data BPS, capaian produksi padi Aceh hingga tanggal 1 Maret 2023, sebesar 1.509.456 ton GKG (gabah kering giling), dan produksi beras 869.572 ton. 

Selain itu, Pidie juga mempunyai luas baku sawah sebesar 24.784 hektare, terdiri dari sawah  irigasi 22.371 hektare, dan tadah hujan 2.412 hektare.

Dikatakan Kadistanbun, mengacu luas baku sawah, maka Pidie mempunyai potensi besar untuk meningkatkan produksi padi. 

Pidie diharapkan menjadi salah satu kabupaten lumbung pangan terutama padi, tentu saja dengan dukungan dari semua stakeholder pertanian.(*)