Pj Bupati Aceh Singkil Pimpin Razia Cafe dan Tempat Karaoke di Pantai Pulo Sarok Saat Malam Hari

Ada dua tempat karaoke yang didatangi Pj Bupati Aceh Singkil, Marthunis dan rombongan. Keduanya ternyata sama-sama belum mengantongi izin. 

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Mengenakan topi hitam selaras dengan kaus hitam, Pj Bupati Aceh Singkil, Marthunis, berjalan di barisan depan mendatangi satu per satu cafe dan tempat karaoke di Pantai Pulo Sarok, Singkil, Rabu (15/3/2023) malam. 

Di sampingnya Asisten II Faisal, Kepala Dinas Satpol PP dan WH Aceh Singkil, Ahmad Yani, mengenakan uniform lengkap.

Kemudian Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Aidil Yudi Irawan. 

Selain itu, juga Kapolsek Singkil Iptu Didik Surya, Danramil Singkil Kapten Bambang, serta Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdakab Aceh Singkil, Rahman. 

Sedangkan di belakangnya, puluhan personel Satpol PP, WH, polisi dan personel TNI. 

Baca juga: Pj Bupati Marthunis Terima Buku Perjuangan Berinvestasi Bangun Pabrik Kelapa Sawit di Aceh Singkil

Marthunis baru saja tiba dari Banda Aceh. Tak terlihat letih, tepat pukul 21.00 WIB ia langsung memimpin razia. 

Sampai di lapak karaoke, Marthunis langsung menemui pemiliknya untuk menanyakan izin hiburan serta jualan. 

Ada dua tempat karaoke yang didatangi Pj Bupati Aceh Singkil, Marthunis dan rombongan. Keduanya ternyata sama-sama belum mengantongi izin. 

"Ini harus ada izinnya. Silakan datang ke kantor bupati paling setengah hari sudah selesai urus izin," kata Marthunis.

Selain mengingatkan segera urus izin, pemilik juga diminta mendesain tempat karaoke agar yang berkaraoke dapat jelas terlibat dari luar alias tidak dibiarkan tertutup. 

Pertanyaan dan nasihat serupa juga disampaiakan kepada pemilik cafe lain yang belum memiliki izin agar segera membuatnya. 

Baca juga: Marthunis Targetkan Semua Wilayah Aceh Singkil Terjangkau Sinyal

Pj Bupati Aceh Singkil, Marthunis terlihat senang ketika bertemu cafe yang dikelola seorang anak milenial ternyata sudah kantongi izin.

Hal itu berbeda dengan mayoritas cafe lainnya yang rata-rata tak kantongi izin. 

"Izinnya ditempel ya, anak muda menjadi contoh," kata Marthuis.

Terakhir Marthunis, meminta pemilik cafe memasang lampu penerang di semua pondok. (*)