Pekerja Proyek Masjid Raya Sheikh Zayed Utang Rp145 Juta ke Warung, Gibran dan PT Waskita Buka Suara

Dia menuturkan, para pekerja proyek itu berutang di bawah tiga mandor. Pertama mandor N yang mempunyai utang Rp 65 juta.

Editor: Faisal Zamzami
Kompas.com
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari akan diresmikan hari ini, Senin (14/11/2022). 

SERAMBINEWS.COM - Sebuah warung mengaku diutangi pekerja proyek Masjid Raya Sheikh Zayed Solo selama dua tahun pengerjaan, dengan nilai mencapai Rp 145 juta.

Pemilik warung makan Restu Bunda, Dian (38) mengungkapkan, para mandor awalnya menjanjikan uang makan dibayar tiap dua minggu sekali.

Namun, pembayaran beberapa kali terlambat. Hingga, uang makan itu tak pernah dibayarkan sampai proyek pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo selesai.

"Perjanjiannya tiap dua minggu terbayarkan. Sedangkan dari sisi mandornya perusahaannya enggak on-time. Bahkan terkadang 4 minggu sekali baru dibayarkan," terangnya.

Dia menuturkan, para pekerja proyek itu berutang di bawah tiga mandor. Pertama mandor N yang mempunyai utang Rp 65 juta.


Kemudian mandor berinisial G yang berutang Rp 50 juta. Keduanya disebut berasal dari Demak.

Terakhir adalah mandor inisial G, asal Purwodadi, yang masih nombok uang makan hingga Rp 30 juta.

"Kemarin kasusnya banyak mandor-mandor ngeluh dipending. Bayaran sekian hanya menerima sekian persen. Mandor harus cari kekurangan dari mana," tuturnya.

Dilansir TribunSolo Kamis (16/3/2023), berdasarkan keterangan mandor, pembayaran dari pihak pengembang tersendat hingga tak mampu membayar biaya makan para pekerja.

Sementara, proyek harus tetap berjalan. "Harus gaji karyawan harus bayar warung. Perusahaan enggak mau tahu. Namanya tenaga enggak makan enggak ada kekuatan," jelas Dian.

 
Pengerjaan Masjid Sheikh Zayed diketahui berlangsung dari 2021-2022, dan dibuka untuk umum akhir Februari kemarin.

Dian bercerita, ada mandor yang sengaja kabur sehingga gaji para pekerja proyek dan uang makan tak terbayarkan.

"Pada 2020 awal pengerjaan sampai 2022 banyak yang mental. Setelah bayaran ada yang kabur. Karyawan enggak dibayar warung enggak dibayar. Harus mencari kekurangan di mana," jelasnya.

Dian melanjutkan, sejauh ini, dia berusaha untuk menagih utang uang makan tersebut.

"Kalau saya sendiri mengunjungi mandor itu. Saya datangi rumahnya. Minta gimana kepastiannya. Ada yang kabur. Saya harus ke sana. Mau enggak mau saya tetap tagih," tuturnya.

Dia belum berniat untuk menempuh jalur hukum. "Ada komitmen makanya saya tempuh jalur kekeluargaan. Saya sudah sabar ya gimana lagi," jelasnya.

Baca juga: Malam Anugerah Serambi Demokrasi Awards Disambut Antusias, 60 Sosok Inspiratif Terima Penghargaan

PT Waskita Buka Suara

Manajemen PT Waskita Karya (Persero) Tbk. buka suara soal utang mandor proyek Masjid Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah.

Project Manager SZGMS Solo Adriansyah menyebutkan, pihaknya sudah membayar lunas ke para mandor tersebut. 

Para mandor juga disebutnya sudah diperingatkan, agar tidak kasbon ke warung sekitar. 

"Untuk pembayaran utang mandor ke warung bukan tanggung jawab Waskita, para mandor Masjid Sheikh Zayed sudah dibayar 100 persen oleh Perseroan sesuai hak atas tanggung jawab pekerjaannya,” kata Adriansyah, Jumat (17/3/2023), dilansir dari Kompas.com.

Adriansyah lantas mengatakan, pemilik warung juga sudah datang ke meraka dan dijelaskan, uang untuk mandor sudah dibayar. Ia pun minta agar menemui mereka dan diajak musyawarah. 

“Pihak warung pernah mendatangi tim proyek untuk meminta pertanggungjawaban, namun tim proyek menjelaskan bahwa kewajiban Waskita terhadap mandor tersebut telah diselesaikan," ucapnya. 

"Dan tim proyek meminta pihak warung untuk menghubungi langsung para mandor tersebut,” ujarnya. 

Gibran: Sudah Saya Rampungkan

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memastikan, permasalahan utang uang makan proyek Masjid Raya Sheikh Zayed dengan warung menemui titik terang.

Sebabnya, mandor yang masih mempunyai tanggungan pelunasan uang makan dengan Dian Ekasari, si pemilik warung, yang mencapai Rp 145 juta berjanji akan melunasinya.

Gibran menjelaskan, ada iktikad baik dari mandor yang berutang. 

Mereka berjanji akan membayar kepada pemilik warung makan Restu Bunda tersebut.

"Masjid Gilingan (Masjid Raya Sheikh Zayed) sudah ketahuan orang-orang siapa saja ya. Mengko lak dirampungke (nanti akan diselesaikan)," kata Gibran ditemui di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (17/3/2023).

"Ada (iktikad baik dari mandor). Santai wae. Wis tak rampungke dekwingi bengi tenang aja (sudah saya selesaikan kemarin malam tenang saja)," sambung dia.

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menegaskan, mandor yang berutang Rp 145 juta wajib untuk melunasinya.

"Harus (melunasi). Duwit semono kok (uang segitu kok). (Mandor) janji untuk melunasi. Kemarin malam sudah janji (melunasi)," ungkap suami Selvi Ananda.

Wali kota Solo sejak Februari 2021 ini melanjutkan, pihak rekanan juga tidak akan lepas tangan dengan persoalan tersebut.

Gibran pun mewanti-wanti kepada pemilik warung di Solo yang di daerahnya ada pembangunan proyek untuk melapor, jika makan pekerja yang dibebankan kepada mereka tak dibayarkan.

"Jangan diterus-teruskan sampai kasbonnya numpuk Rp 145 juta. Itu sangat parah menurut saya," terang ayah Jan Ethes Srinarendra ini.

 

 

Baca juga: Cegah Curanmor, Polisi Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan

Baca juga: Ummul Ayman Undang Qari Nasional dan Internasional Bacakan Langgam Pidie dan Pase

Baca juga: KPK Koordinasi dengan Polri Usai Temukan 15 Pucuk Senjata Api di Rumah Pengusaha Dito Mahendra

 

 

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pekerja Proyek Masjid Raya Sheikh Zayed Utang Uang Makan Rp 145 Juta, Pemilik Warung Bingung Tagih

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved