Berita Aceh Barat

Ayah dan Anak Asal Riau Dikhitan di Aceh Barat, Resmi Mualaf Setelah Sekeluarga Ucap Syahadat

Khitan tersebut dilakukan terhadap ayah dan seorang anak laki-laki yang telah menjadi mualaf pada Senin (13/3/2023) lalu.

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Saifullah
Foto Kiriman Ramalikul
Pimpinan Dayah Desa Drien Sibak, Kecamatan Sungai Mas, Aceh Barat, Sabtu (18/3/2023), melakukan peusijuek terhadap satu keluarga untuk dikhitan. 

Laporan Sa'dul bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Pemerintahan Gampong Drien Sibak, Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat melaksanakan prosesi khitanan terhadap satu keluarga yang telah menjadi muallaf di desa setempat pada Jumat (17/3/2023).

Khitan tersebut dilakukan terhadap ayah dan seorang anak laki-laki yang telah menjadi mualaf pada Senin (13/3/2023) lalu, atau setelah resmi memeluk Agama Islam dengan mengucapkan dua kalimah Syahadat.

Satu keluarga yang masuk Islam tersebut masing-masing Hasa Budi Giawa (63), yang kini namanya diganti dengan nama Hasballah.

Berikutnya, istri Hasballah bernama Gasine Zendato (43), yang kini namanya menjadi Nurul Hayati.

Serta dua orang anak mereka masing-masing Riski Giawa (14), yang kini namanya diganti menjadi Muhammad Riski, dan Krisyanti (5), yang kini namanya diubah menjadi Ainul Hayati.

“Dua orang laki-laki ini yang merupakan ayah dan anak, kita khitan yang menjadi kewajiban sebagai umat muslim,” kata Keuchik Drien Sibak Ramaliku kepada Serambinews.com, Sabtu (18/3/2023).

Sebelum dilangsungkan khitan terhadap keluarga tersebut, semuanya dilakukan tepung tawar atau peusijuek oleh pimpinan dayah di Desa Drien Sibak, Tgk Ilyas.

Satu keluarga yang telah menjadi mualaf tersebut berasal Rokan Hulu, Provinsi Riau yang mendapat hidayah menjadi mualaf di Desa Drien Sibak.

Mereka kemudian dibimbing langsung tentang ilmu agama dan tatacara beribadah sesuai dengan tuntunan Agama Islam.

Dalam acara tersebut, ikut hadir para aparatur gampong dan masyarakat desa setempat.

Sebelumnya satu keluarga tersebut menganut kepercayaan Kristen Protestan.

Selama ini, yang bersangkutan telah menetap di kawasan Drien Sibak sebagai buruh biasa di desa tersebut.(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved