Jurnalisme Warga

Semaraknya Ekspose dan Launching BLUD SMK, dari Aceh untuk Indonesia

Kegiatan bertajuk “BLUD SMK, dari Aceh untuk Indonesia” itu penuh dengan rangkaian acara. Selain pameran teaching factory (TeFa) dan kewirausahaan sis

Editor: Ansari Hasyim
Google
Oleh FERI IRAWAN, S.Si., M.Pd., Kepala SMK Negeri 1 Jeunieb dan Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Daerah Bireuen, melaporkan dari Jeunieb, Kabupaten Bireuen 

Sementara itu, dari katalog produk TeFa di SMKN 1 Jeunieb terlihat sekolah memfokuskan pada pembelajaran tentang pengolahan ikan menjadi komoditas bernilai jual tinggi, yang salah satu produk utamanya adalah lele frozen (LeFroz).

Lain lagi keikutsertaan SMKN 2 Peusangan dalam event ini sebagai upaya memperkenalkan kegiatan pengembangan kewirausahaan sekolah untuk melatih kemandirian melalui generasi muda di usia sekolah.

Bidang entrepreneur yang dikembangkan adalah disain dan digital printing.

Beberapa produk mereka diaplikasikan ke dalam kaus, mug, pin, notebook, photo wpap, gantungan kunci, dan suvenir kreatif lainnya.

Perlu dukungan

Dengan adanya BLUD di 68 SMK Negeri di Aceh, tentunya Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) harus turut andil. Sebagai contoh, ketika ada event baik di kabupaten/kota, maupun provinsi bisa memanfaatkan produk seni yang dimiliki BLUD SMK.

Berharap penerapan BLUD di SMK dapat mendorong sekolah menjadi fleksibel dan transparan dalam pengelolaan keuangannya, serta mewujudkan sekolah yang mandiri dan merdeka.

Termasuk dapat meningkatkan semangat belajar para siswa untuk produktif, andal, dan mandiri.

Dengan menerapkan BLUD dapat mendorong siswa untuk terus berkarya sehingga menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, dan dapat meningkatkan kesejahteraan guru maupun infrastruktur sekolah.

Selain untuk promosi produk, pameran ini dapat menjadi ajang silaturahmi antar-SMK negeri se-Aceh dalam rangka untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK dan pengembangan entrepreneur di sekolah.

Melalui peluncuran tersebut, kita berharap agar Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Aceh terus meningkat.

Dengan diresmikannya 68 SMK BLUD ini diharapkan mampu menjadi pionir dalam melahirkan karya-karya anak Aceh yang mampu memiliki nilai jual dari hasil kreativitasnya.

Harapan kita, SMK Aceh ke depannya dapat melahirkan lulusan yang memiliki skill sesuai selera pasar. Sehingga, muncul jargon baru di kemudian hari "buya krueng meuraseuki, buya tameung ka teudong-dong."

Meskipun begitu, Dinas Pendidikan Aceh bersama Majelis Pendidikan Aceh terus melakukan pengontrolan dalam optimalisasi pengelolaan BLUD SMK di Aceh.

Bukan tidak mungkin, program yang memantik perhatian dari berbagai pihak, terutama dari Kemenkeu dan Kemendagri tersebut, berupaya untuk menjadi “role model” dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved