LPG 3 Kg

Di Banda Aceh, LPG 3 Kg Masih Dijual di Atas HET, Ketua Hiswana Migas Minta Pemerintah Tertibkan

Saat turun ke lokasi pedagang, Nahrawi mendapatkan kondisi bahwa masih ada LPG 3 kg dijual di atas harga eceran tertinggi...

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
Ketua Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) wilayah Aceh, Nahrawi melakukan peninjauan ke sejumlah pedagang di kawasan Banda Aceh, Sabtu (18/3/2023). Di Banda Aceh, LPG 3 Kg Masih Dijual di Atas HET, Ketua Hiswana Migas Minta Pemerintah Tertibkan. 

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Menjelang masuknya bulan suci Ramadhan, LPG 3 Kg atau tabung melon masih ditemui dijual di atas harga HET.

Ketua Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) wilayah Aceh, H Nahrawi Noerdin melakukan peninjauan ke sejumlah pedagang di kawasan Banda Aceh, Sabtu (18/3/2023).

Saat turun ke lokasi pedagang, Nahrawi mendapatkan kondisi bahwa masih ada LPG 3 kg dijual di atas harga eceran tertinggi capai Rp 40 ribu.

Nahrawi pun meminta pemerintah di Aceh untuk menertibkan pengecer ilegal.

“Sejumlah pedagang kuliner di kawasan Darussalam mengeluh, harga LPG 3 Kg mencapai Rp 38.000 hingga Rp 40.000, jauh dari harga yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp 18 ribu,"  sebut Nahrawi usai menemui sejumlah pedagang kuliner di Lapangan Tugu Kawasan Darussalam Banda Aceh.

Menurutnya, pedagang mengeluh sulitnya mendapatkan LPG 3 kg di pangkalan, karena kuota terbatas.

Sehingga mereka lebih mudah mendapatkan di kios-kios pengecer, namun harganya mencapai dua kali lipat dari harga pangkalan.

“Ini sangat aneh, dari mana LPG 3 kg yang dijual di kios-kios, yang seharusnya LPG 3 Kg hanya dijual di pangkalan," sebut Nahrawi.

Nahrawi mendesak instansi terkait untuk memperketat pengawasan peredaran LPG 3 kg di Aceh, sehingga LPG yang diperuntukkan untuk masyarakat miskin tersebut benar benar tepat sasaran. 

Apalagi, katanya, beberapa hari lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan, tingkat kebutuhan LPG akan lebih banyak.

“Jika tidak diperketat pengawasan penjualan LPG 3 kg ini, saya khawatir bulan Ramadhan usaha mikro khususnya para pedagang kuliner akan semakin sulit mendapatkan LPG melon tersebut,” ungkapnya.

Sulitnya mendapatkan LPG 3 kg diakui Siti Nasuha, penjual nasi di kawasan Lapangan Tugu Darussalam. 

Menurutnya, untuk jualan mereka membutuhkan dua hingga tiga tabung per hari, tapi yang mereka dapatkan di pangkalan hanya satu tabung dalam satu minggu. 

“Yang kita dapatkan di pangkalan hanya satu dalam seminggu, sementara kita perhari butuh LPG 3 kg sebanyak tiga tabung, terpaksa harus kita beli di kios kios pengecer yang harganya capai Rp 38 ribu,” keluhnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved